merumuskan sebuah teori sehingga menuntut siswa untuk mempunyai tanggung jawab dan kemampuan bekerjasama. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok yang mereka lakukan di depan kelas hal tersebut menuntut keberanian dalam mengemukakan pendapat dan bagi siswa yang lain memicu
keberanian bertanya.
4.2.5 Aspek psikomotorik siswa
Pada penelitian ini aspek psikomotorik yang diamati yaitu kemampuan meggunakan alat, kemampuan merangkai alat, pengamatan siswa, dan
mengkomunikasikan hasil percobaan. Kesemua aspek tersebut dapat diamati dengan adanya kegiatan praktikum, maka kedua kelas diberikan kesempatan
untuk melakukan kegiatan praktikum meskipun dengan intensitas kegiatan yang berbeda. Pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran TGT berbasis
percobaan fisika dengan metode ini kegiatan motorik siswa cukup sering dilakukan yaitu berupa percobaan fisika dalam kegiatan belajar mengajar setiap
harinya, selain itu terdapat kegiatan games dan tournament. Pada kelas kontrol digunakan model pembelajaran yang ada di SMA N 1 Sukorejo pada metode ini
siswa dibagi dalam kelompok belajar siswa dituntun oleh guru merumuskan suatu materi dari diskusi kelompok dengan melihat beberapa kejadian pada kehidupan
sehari-hari sehingga tidak semua materi dikaji dengan kegiatan praktikum. kegiatan percobaan fisika di kelas eksperiment dan kelas kontrol memiliki
intensitas yang berbeda seperti uraian diatas kelas eksperimen lebih sering melakukan kegiatan percobaan fisika daripada kelas kontrol utuk itu peneliti
hanya membandingkan aspek psikomotorik atau mengambil nilai aspek
wa kelas eksperi = 6 78
n tuntas sec =
−1 psikomotorik pada percobaan yang sama-sama dilakukan oleh kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hasil analisis aspek psikomotorik menggunakan uji proporsi ketuntasan
uji pihak kanan pada tabel 4.9 mempunyai kecenderungan untuk menolak Ho artinya proporsi ketuntasan aspek psikomotorik kelas eksperimen lebih besar dari
kelas kontrol .
Pada histogram gambar 4.9 juga terlihat bahwa kelas eksperimen dominan terdistribusi pada klasifikasi sangat aktif yaitu 69 dan kelas kontrol
pada klasifikasi aktif yaitu 71. Jika proporsi ketuntasan aspek psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dapat diartikan bahwa siswa kelas
eksperimen lebih aktif dari kelas kontrol. Hal tersebut dapat dipahami kerena pada kelas eksperimen kegiatan praktikum menjadi hal yang penting dalam kegiatan
belajar mengajar jadi tidak semata siswa memahami materi namun dilatih untuk menjadi lebih aktif dan terampil yaitu siswa terampil menggunakan alat,
merangkai alat, melakukan pengamatan serta mampu mengkomunikasikan suatu ide dengan baik
4.2.6 Efektifitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament berbasis