2.1.9.4 Perpindahan kalor
Kalor  berpindah  dari  benda  atau  sistem  bersuhu  tinggi  ke  benda atau sistem bersuhu rendah. Ada tiga cara  untuk kalor berpindah dari satu
benda ke benda lain, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
2.1.9.4.1 Konduksi
Reservoir panas
Reservoir dingin
Batang logam
Gambar 2.9  Pepindahan kalor secara konduksi
Gambar    2.9   menjelaskan  tentang  perpindahan  kalor  secara konduksi  yaitu  Molekul-molekul  pada  reservoir  panas  memiliki  energi
yang  lebih  besar,  yang  kemudian  dipindahkan  melalui  tumbukan  kepada atom-atom  pada  ujung  batang  logam  yang  bersinggungan.  Atom-atom
dalam  logam  ini  kemudian  mentransfer   energi  kepada  atom-atm disebelahnya.  Proses  ini  terus  berlanjut  hingga  akhirnya  berpindah  ke
reservoir   dingin.   Perpindahan   kalor   dengan   cara   seperti   ini   disebut konduksi.  Konduksi  adalah  suatu  proses  perpindahan  kalor  melalui  suatu
benda akibat interaksi molekuler. Kelajuan  kolor  secara  konduksi  berbanding  dengan  luas
penampang,  selisih  suhu  antara  kedua  benda,  jenis  benda  dan  berbanding terbalik  dengan  panjang  benda  penghantar.  Maka  kelajuan  perpindahan
kalor  atau  banyaknya  kalor  yang  dipindahkan  dalam  tiap  sekon  adalah
= , k ad
∆
alah suatu konstanta termal yang menyatakan
∆
kemampuan benda menghantarkan kalor. Tabel 2.4. Nilai konstantan termal berbagai benda
Bahan kWm.K
Alumunium Tembaga
Emas Besi
Timah Kaca
Kayu Beton
Air Udara
Oksigen Hydrogen
240 400
300
80 35
0.9 0,1-0,2
0,9 0,6
0,024 0,024
0,17
Berdasarkan   kemampuan   menghantarkan   panas   benda   digolonkan menjadi 2 jenis  yaitu konduktor dan isolator.  Konduktor adalah benda
yang  mudah  menghantarkan  kalor  sedangkan  isolator  adalah  benda yang sukar menghantarkan panas.
2.1.9.1.2  Konveksi
Menurut  tabel  di  atas  kita  dapat mengetahui  bahwa air dan  gas  bukan merupakan  penghantar  kalor  yang  baik,  artinya  sukar  menghantarkan
panas   secara   konduksi.   Namun   demikian   kalor   dapat   dipindahkan melalui zat cair dengan cara konveksi. Jika   dalam proses perpindahan
panas  secara  konduksi  molekul  zat  tidak  berpindah  dalam  konveksi molekul-molekul  zat  tersebur  ikut  berpindah  dari  bagian  flida  yang
panas  ke  bagian  fluida  yang  dingin.  Proses  tersebut  seperti  dalam
pena
. benda
∆ =
ℎ   ∆ d
i memasak  air  jadi  ketika  fluida  dipanaskan  molekulnya  akan  bergarak
menjauhi sumber panas. Konveksi hanya  terjadi pada fluida  yaitu gas dan zat cair.Proses perpindahan secara konveksi  dapat diamati dalam
peristiwa angin laut dan angin darat.
Udara panas naik Angin laut
Daratan hangat Laut dingin
Angin darat Udara panas
naik
Daratan dingin Laut hangat
Gambar 2.10 Fenomena angin darat dan angin laut Hampir sama dengan proses konduksi, kelajuan  kalor  yang berpindah
secara konveksi dalam suatu fluida sebanding dengan luas mpang
fluida   A   dan  selisih   suhu   antara  fluida   dan secara
matematis laju perpindahan kalor dapat ditulis,
∆ ∆
mana h adalah koefisien konveksi yang bergantung pada jenis fluida.
2.1.9.1.3  Radiasi