di roporsi ketunt
z
tabe
= 1
4.1.1.4 Hasil Uji Proporsi Ketuntasan Data Akhir Uji Pihak Kanan Merupakan Uji Hipotesis II
Uji proporsi ketuntasan data akhir digunakan untuk mengetahui ketuntasan individual dan klasikal kelas eksperimen sama atau lebih baik dari kelas kontrol.
Tabel 4.7 dibawah merupakan analisis data akhir proporsi ketuntasan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.6. tabel ketuntasan belajar kemampuan berpikir kreatif siswa
Kelas N
Persentase Ketuntasan
π
Eksperimen 31
36 91,67
Kontrol 26
38 76,32
1,791
Kriteria
1,64 H
tolak Berdasarkan hasil perhitunagan uji p
asan kemampuan berpikir kreatif didapatkan hasil
z
hitung
= 1,791
l
,64, dengan = 5 dan dk=n-1. Karena
z
hitung
z
tabel
, maka H
o
ditolak artinya proporsi ketuntasan kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 17.f.
o
Kon
ℎ
Berdasar =1,941 d
4,82
hasi l perhitunga = 1 67 den
du
– af ny
– =
ℎ
1 = 36 – 1 = 3
maka H d
p er
se n
ta se
ke tun
ta sa
n Tabel Ketuntasan Klasikal Kemampuan Berpikir
Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontr l
100 90
80 70
60 50
40 30
20 10
91,67 76,32
kelas eksperimen kelas kontrol
Gambar 4.1. histogram ketuntasan belajar kemampuan berpikir kreatif
4.1.1.5 Hasil Uji kesamaan dua rata-rata data akhir uji pihak kanan
Uji kesamaan dua rata-rata data akhir dilakukan untuk mengetahui kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama dalam atau lebih baik dari
kontrol. Analisis data dengan menggunakan uji pihak kanan. Tabel 4.7. Hasil Uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan
Kelas Rata-rata
Varians
Eksperimen 79,61
105,673 1,941
1,67 Keterangan
H ditolak
trol 7
kan
119,614
n uji kesamaan a rata-rata, diperoleh
an ,
gan tar ata
= 5, dk pembilang 5, dk penyebut =
1 = 38 – 1 = 37. Karena
itolak, artinya rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
pada lampiran 17.g nilai kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
Kemampuan berpikir kreatif peserta didik didapat dari nilai tes materi kalor yang dimana soal tersebut mengandung indikator kemampuan berpikir
kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Soal tersebut juga memenuhi kriteria kemampuan menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi, sehingga soal
tersebut juga merupakan data akhir untuk aspek kognitif peserta didik. Kemampuan berpikir kreatif sendiri dapat digolongkan menjadi lima tingkatan
sesuai dengan draft kemampuan berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Siswono dan Kurniawati 2005 yaitu sangat kreatif, kreatif, cukup kreatif, kurang
kreatif dan tidak kreatif. Kriteria tidak kreatif tidak dimasukan pada data
kemampuan berpikir kreatif gambar 4.2 karena kriteria tidak kreatif tidak ditemukan pada penelitian. Tidak kreatif sendiri disebutkan sebagai siswa yang
sama sekali tidak mampu memberikan jawaban baru artinya siswa hanya mampu memberikan jawaban persis sama seperti dikatakan oleh suatu pustaka. Sehingga
pada penelitian ini nilai terendah kita sebut sebagai kriteria kurang kreatif. Histogram 4.2 berikut merupakan data tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.
o
ju m
lah s
is w
a d
al am
p er
sen
Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa
50 40
30 20
10 47
33 50
42 22
5 00
kelas eksperimen
kelas kontrol sangat
kreatif kratif
cukup kreatif
kriteria
kurang kreatif
Gambar 4.2. Histogram klasifikasi kemampuan berpikir kreatif
4.1.2 Analisis lembar observasi 4.1.2.1 Analisis aspek afektif