72 sendiri yang notabene bukan dari mengolah lahan ataupun dari santunan anak – anak
dan keluarga. Namun 30 menyatakan konversi lahan mampu mengantarkan mereka ke tanah suci, apakah melalui penjualan atau keuntungan yang didapat akibat
konversi lahan. Gambar di bawah menjelaskan keterangan diatas.
Perubahan Setelah Konversi
10 20
30 40
50 60
Pendidikan Luas Rumah
Menikahkan Ibadah Haji
perubahan setelah konversi jlh responden
Ada Tidak
Gambar 10 : Perubahan Setelah Konversi Sumber : Data diolah dari lampiran 1
6.3 Perubahan Penggunaan Lahan di Jawa Barat
Jika dilihat perubahan lahan berdasarkan Kabupaten Kota, maka di Jawa Barat ada yang terjadi peningkatan dan ada juga yang terjadi penurunan atau
peningkatan. Dari data yang tertera menunjukkan lahan untuk penggunaan sawah dari tahun 1997 sampai 1998 mengalami peningkatan sebesar 10 , kemudian dari
tahun 1998 sampai 1999 terjadi peningkatan juga sebesar 10 sedangkan pada tahun berikutnya terjadi penurunan sebesar 9 . Ada banyak kemungkinan
terjadinya perubahan ini, diantaranya ketika tahun 1997 – 1999, terjadi krisis ekonomi dimana banyak lapangan kerja di sektor non pertanian mengalami
kebangkrutan sehingga masyarakat beralih profesi ke sektor pertanian, sehingga penggunaan lahan pertanian meningkat. Kemudian untuk tahun 1999 – 2000
73 Indonesia mengalami perubahan reformasi dimana terjadi perbaikan pada
pertumbuhan ekonomi dan sektor – sektor lain diluar pertanian, sehingga penggunaan lahan sawah menjadi menurun.
Untuk lahan yang digunakan sebagai bangunan, pada tahun 1997 – 1998 mengalami peningkatan sebesar 10 , tahun berikutnya yaitu tahun 1998 – 1999
mengalami penurunan sebesar 9 dan tahun 1999 – 2000, mengalami peningkatan lagi yaitu sebesar 10 . Tabel dibawah akan menunjukkan data – data tentang
perubahan penggunaan lahan di Jawa Barat pada penggunaan sawah dan bangunan. Tabel 12 : Penggunaan Lahan untuk Sawah dan Bangunan di Jawa Barat Tahun
1997-2000
No Kabupaten
Kota Sawah ha
Bangunan ha 1997
1998 1999
2000 1997
1998 1999
2000
1 Bogor 48,350 47,665 49,383
45,023 55,500 55,327 53,095 52,359
2 Sukabumi 60,294 60,837 62,226
65,490 18,389 18,714 18,724 19,331
3 Cianjur 57,055 58,093 58,273
59,279 22,424 25,163 25,130 25,164
4 Bandung 58,522 58,340 59,972
61,224 34,141 34,209 30,459 34,703
5 Garut 51,293 51,057
49,995 51,888 12,707
13,050 11,763 12,960 6 Tasikmalaya 54,380 54,465 57,889
55,547 18,633 18,958 20,720 21,076
7 Ciamis 54,722 54,806 54,496
56,123 32,270 32,790 27,192 33,245
8 Kuningan 29,595 29,549 30,700
30,141 9,334 9,346 9,984 9,449 9 Cirebon
57,363 57,072 56,872 56,761 20,430
21,467 21,622 20,482 10 Majalengka 51,724 51,724 51,328
51,117 10,999 10,999 11,551 11,689
11 Sumedang 33,697 33,712 34,767
33,654 10,526 10,961 10,961 11,060
12 Indramayu 113,633 113,633 116,587 118,155 22,645
23,877 23,611 23,887 13 Subang
86,442 86,420 87,511 85,861 23,775
23,775 19,948 18,832 14 Purwakarta 15,543 15,544 16,413
15,437 13,855 13,855 13,077 13,077
15 Karawang 94,261 93,875 93,503
93,570 28,223 28,223 30,682 30,229
16 Bekasi 57,193 57,128 56,063
56,077 42,705 42,705 28,203 30,647
17 Kota Bogor 951 673 673 673 3,102 3,102 7,100 7,100 18
Kota Sukabumi
2,315 2,314 4,628 4,455 1,891 1,886 3,565 3,173 19
Kota Bandung
2,446 2,347 4,250 2,143 10,487 10,487 17,450 7,365
20 Kota Cirebon 2,383 2,383 303 522 2,581 2,669 2,669 5,378 21 Kota Bekasi - 1,123 909 862 - 12,718 11,028 11,068
Jumlah 932,162 932,760 946,741
944,002 394,617 414,281 398,534 402,264
Sumber Data Sekunder BPS Jakarta
74 Sama seperti propinsi Jawa Barat, kabupaten Bogor sendiri juga mengalami
perubahan yang fluktuatif. Penggunaan lahan untuk sawah mengalami penurunan sebesar 9 pada tahun 1997 – 1998. Untuk tahun berikutnya mengalami
peningkatan sebesar 10 , tetapi kembali menurun pada tahun 1999 – 2000 sebesar 9 . Sedangkan penggunaan lahan untuk bangunan ada kecenderungan semakin
menurun setiap tahunnya.
6.4 Analisis yang Berkaitan dengan Tabel Input Output untuk Lahan di Jawa Barat