45
2. Analisis Deskriptif
Analisa deskriptif ini digunakan untuk melihat dampak penggunaan lahan yang dikonversi masyarakat serta ada atau tidaknya perubahan pada pelaku konversi.
Analisa ini juga digunakan untuk menggambarkan mekanisme yang terjadi dalam proses pengalihan fungsi lahan mulai dari stakeholder yang terlibat, peran
masing-masing stakeholder termasuk peranan calo perantara dan kebiasaan masyarakat setempat dalam proses pengalihan fungsi lahan tersebut. Analisa ini
ditulis berdasarkan wawancarapengisian kisioner dengan instansi terkait dan pelaku konversi.
3. Analisis yang Berkaitan dengan Input – Output I- O
Pada dasarnya, tabel I-O adalah gambaran lebih rinci dari sistem neraca ekonomi wilayah nasional. Tabel I-O dapat digunakan untuk :
1. memperkirakan dampak permintaan akhir dan perubahannya pengeluaran
rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi dan eksport terhadap berbagai output sektor produksi, nilai tambah, pendapatan masyarakat,
kebutuhan tenaga kerja, pajak dan sebagainya. 2.
mengetahui komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa sehingga mempermudah analisis tentang kebutuhan import dan kemungkinan
subsitusinya. 3.
memberi petunjuk tentang sektor – sektor yang peka terhadap pertumbuhan ekonomi.
46 Tabel I-O ini dapat dijadikan alat analisis untuk melihat struktur keterkaitan linkage
ekonomi antar sektor dalam suatu perekonomian serta efek multiplier suatu sektor terhadap sektor ataupun perekonomian secara keseluruhan. Berikut beberapa istilah
tekhnis analisis I-O : 1. Kaitan langsung ke belakang direct backward linkage menunjukkan efek
langsung dari perubahan output tingkat produksi suatu sektor terhadap total tingkat produksi sektor-sektor yang menyediakan input bagi sektor tersebut.
2. Kaitan langsung ke depan direct forward linkage menunjukkan efek langsung dari perubahan output tingkat produksi suatu sektor terhadap total
tingkat produksi sektor-sektor yang menggunakan output sektor tersebut. 3. Kaitan tidak langsung ke depan indirect forward linkage menunjukkan
pengaruh tidak langsung dari kenaikan permintaan akhir terhadap suatu unit output sektor tertentu, pada peningkatan total output seluruh sektor
perekonomian.
47 Gambar 6. Kerangka Berfikir
1. Populasi yang tinggi
2. Aktivitas manusi meningkat
Ruang Jumlah lahan tetap
1. Kebutuhan akan bahan makanan
meningkat 2. kebutuhan
infrastruktur meningkat
Permintaan akan lahan meningkat
Terjadi konversi lahan pertanian, untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan
Berdampak pada struktur sosial ekonomi masyarakat
Analisis : 1. Analisa Kuantifikasi Hayashi
I : untuk melihat faktor yang mempengaruhi terjadinya
konversi 2. Analisa Deskriptif : untuk
mengetahui alokasi dan dampak penggunaan lahan
konversi dan peranan perantara dalam proses jual
beli
Land Use Intensification
48
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Kabupaten Bogor secara geografis sebagian besar wilayahnya berada pada dataran rendah utara Pulau Jawa dan sebagian kecil berada pada dataran tinggi. Luas
keseluruhan wilayahnya 334,378 hektar 3,342.78 km
2
dan terletak antara 6 19` - 6
47` Lintang Selatan dan 106 1` - 107
103` Bujur Timur. Secara administrasi terdiri dari 30 kecamatan, 424 desa dan 9 kelurahan dengan batas administrasi sebagai
berikut : 1. Sebelah utara
: DKI Jakarta, Kotamadya Depok 2. Sebelah Selatan
: Kabupaten Sukabumi dan Cianjur 3. Sebelah Barat
: Kabupaten Serang, Lebak dan Tangerang
4. Sebalah Timur : Kabupaten Bekasi dan Karawang
5. di Tengah : Kotamadya Bogor
Sementara dalam konteks Pembangunan Regional Kabotabek, kabupaten Bogor berfungsi sebagai berikut :
1. Daerah penyangga DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia 2. Pusat pengembangan pertanian, khususnya hortikultura dengan
memanfaatkan sumber daya alam letak geografis kabupaten Bogor dan peluang pasar Jakarta
3. Daerah konservasi air dan tanah.