Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Konversi

60

BAB VI HASIL PENELITIAN

6.1 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Konversi

Ada dua kategori untuk melihat hal – hal apa saja yang mempengaruhi konversi lahan di desa Tegalwaru dan Bojong Rangkas, yaitu dari segi pembeli dan penjual lahan. Keduanya memiliki motivasi yang berbeda dalam melakukan konversi. Pada penelitian lapangan didapat 43 responden pembeli dan 27 responden penjual. Pada pembeli didapat 14 faktor yang diduga mempengaruhi mengapa terjadi konversi lahan yaitu, pendapatan, luas lahan usaha, akses ke jalan utama, ketersediaan air, pendapatan usaha tani, tujuan konversi, manfaat konversi, jenis pekerjaan, umur, pendidikan, daerah asal, lokasi desa, jumlah tanggungan dan lama malakukan konversi. Sementara faktor – faktor yang diduga mempengaruhi penjual melakakukan konversi hanya ada 7 yaitu, pendapatan, luas lahan usaha, akses ke jalan utama, ketersediaan air, pendapatan usaha tani, tujuan konversi dan manfaat konversi. Mengingat peubah –peubah dugaan tersebut banyak yang bersifat kualitatif, maka untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi konversi lahan digunakan Analisis Kuantifikasi Hayashi I. Analisis ini pada dasarnya merupakan regresi berganda, tetapi dengan peubah terikat berupa data kuantitatif, sedangkan peubah penjelas berupa data kualitatif. Untuk itu sebelum analisis dilakukan, peubah – peuibah penjelas yang berupa data nominal diubah menjadi data interval yang berupakan kategori – kategori yang akan diuji. 61

6.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Pembeli

Ringkasan Hasil Analisis Kuantifikasi Hasyashi I terhadap peubah – peubah yang diduga mempengaruhi konversi lahan terhadap pembeli ditampilkan pada tabel 8. Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa analisis Kuantifikasi Hayashi I dapat menjelaskan 76.85 dari ragam peubah – peubah yang dianalisis. Hal ini berarti, sebanyak 76.85 dari seluruh keragaman data dapat diterangkan oleh model dalam analisis ini. Beberapa fenomena yang dapat dilihat dari hasil Kuantifikasi Hayashi I ini adalah : Pendapatan mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap konversi lahan. Ada kecenderungan semakin besar pendapatan maka akan semakin luas lahan yang dikonversi, walaupun ternyata tingkat pendapatan ini mempunyai keterkaitan yang tidak bersifat linier dengan tingkat konversi lahan. Yang paling besar melakukan konversi adalah responden yang mempunyai pendapatan yang berkisar antara Rp 2,700,000 lebih. Selanjutnya diikuti oleh responden yang mempunyai pendapatan yang berkisar antara Rp 1,201,000 – Rp 1,700,000. Hal ini mungkin dapat diartikan bahwa pada tingkat pendapatan menengah Rp 1,201,000 – Rp 1,700,000 kemampuan untuk membeli dan kemudian mengkonversi mulai timbul. 62 Tabel 9 : Hasil Analisis Kuantifikasi Hayashi I; Peubah – Peubah Dugaan yang Terkait dengan Konversi Lahan untuk Responden Pembeli Peubah Kategori Frekwensi Skor kategori Kisaran Korelasi Parsial Pendapatan Rp bulan 700,000 701,000 – 1,200,000 1,201,000 – 1,700,000 1,701,000 – 2,200,000 2,201,000 – 2,701.000 2,701,000 – 3,200,000 3,201,000 1 2 3 4 5 6 7 12 14 8 5 2 1 1 -0.970 -0.108 0.996 0.160 0.824 2.648 0.084 3.618 0.790 Luas lahan Usaha m2 Tidak punya lahan 1 – 500 501 – 1000 1001 – 1500 1 2 3 4 23 10 8 2 0.407 -1.276 0.523 -0.395 1.799 0.733 Akses ke jalan m 0 – 250 251 – 750 750 1 2 3 14 25 4 0.083 0.004 -0.312 0.395 0.236 Ketersediaan Air Kurang Cukup Berleibihan 1 2 3 6 26 11 -0.768 0.057 0.284 1.032 0.540 Pendapatan Usaha Tani Tidak ada pendapatan Dibawah harga Sesuai harga pasar Untung 1 2 3 4 22 6 10 5 -0.715 0.869 1.399 -0.695 2.113 0.726 Tujuan Konversi Tempat tinggal Usaha Lainnya 1 2 3 30 10 3 0.020 0.031 -0.304 0.335 0.192 Manfaat Konversi Tempat tinggal Usaha Asset Pendapatan meningkat Lainnya 1 2 3 4 5 30 2 3 6 2 0.258 -1.442 -1.223 -0.490 0.878 2.321 0.672 Jenis Pekerjaan Non tani Tani 1 2 14 29 0.256 0.124 0.360 0.320 Umur tahun 40 40 – 50 50 1 2 3 5 27 11 0.012 -0.241 0.585 0.825 0.538 Pendidikan SD SLTP – SLTA Diploma - Sarjana 1 2 3 20 12 11 0.013 0.127 -0.163 0.290 0.221 Daerah Asal Jawa Barat Jawa Tengah Lainnya 1 2 3 36 6 1 0.013 0.127 -0.163 2.123 0.667 Lokasi Tegalwaru Bojong Rangkas 1 2 25 16 -0.029 0.040 0.070 0.060 Jumlah Tanggungan orang Tidak ada 1 – 3 3 1 2 3 11 23 9 -0.463 -0.032 0.648 1.112 0.627 Lama Konversi tahun 5 5 – 10 10 1 2 3 5 11 27 -0.155 -0.050 0.049 0.201 0.135 Sumber : Data diolah Constant term = 3.398 R-square = 0.7685 R kritis pada alpha 0.05 = 0.361 Pada alpha 0.01 = 0.46 63 Luas lahan usaha juga mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Pemilik lahan usaha yang berkisar antara 501 – 1000 meter cenderung melakukan konversi yang lebih besar dari yang lainnya. Kemudian diikuti oleh masyarakat yang tidak mempunyai lahan. Kemungkinan hal ini terjadi karena bagi mereka yang tidak punya lahan usaha, lahan yang ada itulah yang dikonversi. Akses ke jalan ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap konversi lahan. Hal ini dikarenakan, tanpa melihat jauh dekatnya lokasi, masyarakat tetap akan melakukan konversi. Apalagi jika dilihat bahwa sarana transportasi di desa Tegalwaru cukup baik dan tersedia 24 jam, yaitu angkutan kota dan ojek untuk masuk ke RTRW yang lebih jauh. Ketersediaan air mempunyai pengaruh yang sangat nyata dan linier terhadap konversi lahan. Semakin berlebihan ketersediaan air, maka konversi lahan akan semakin besar. Hal ini sangat mungkin mengingat bahwa air adalah kebutuhan utama sehingga masyarakat akan mencari tempat tinggal yang mempunyai ketersediaan air yan minimal cukup. Pendapatan usaha tani merupakan pendapatan yang diterima masyarakat apabila mereka mempunyai lahan usaha. Peubah ini mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan, dan mempunyai kecenderungan semakin besar pendapatan usaha tani maka semakin besar lahan yang dikonversi. Hal ini mungkin dapat diartikan bahwa pendapatan yang didapat daru usaha tani itu adalah usaha sampingan masyarakat sehingga kelebihan pendapatan tersebut digunakan untuk mengkonversi. 64 Tujuan konversi tidak mempunyai pengaruh terhadap konversi lahan. Kemungkinan terjadinya hal ini karena bagaimanapun jika dilihat dari manfaatnya, maka masyarakat tetap harus melakukan konversi. Manfaat konversi juga mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhada konversi lahan. Konversi lahan memberikan manfaat terbesar pada kategori lainnya yaitu menjual lahan untuk menggantinya dengan lahan yang lain. Selanjutnya konversi lahan memberikan manfaat besar bagi masyarakt untuk dijadikan tempat tinggal. Pada umumnya responden yang mewakili masyarakat melakukan konversi lahan untuk dijadikan tempat tinggal. Jenis pekerjaan yang dibagi menjadi dua kategori ternyata tidak memberikan pengaruh apapun terhadap pelaku konversi lahan. Hal ini mungkin terjadi karena apapun pekerjaan masyarakat maka dia akan tetap membutuhkan ltempat tinggal, untuk itulah dia melakukan konversi. Umur mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Keterkaitan ini tidak bersifat linier, hal ini dapat diketahui dari hasil yang ditampilkan pada tabel 8 diatas. Usia yang paling besar mengkonversi lahan yaitu pada usia lebih dari 50 tahun. Hal ini mungkin terjadi karena pada saat usia itu masyarakat cenderung tidak mempunyai beban tanggungan sehingga penghasilannya bisa dialokasikan untuk membeli lahan dan mengkonversikannya. Pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap konversi lahan. Hal ini terjadi karena apapun pendidikan seseorang pada dasarnya kebutuhan akan tempat tinggal tetap merupakan hal yang utama, untuk itulah mereka mengkonversikan lahan. 65 Daerah asal mempunyai hubungan yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Masyarakat pendatang melakukan konversi yang paling besar. Hal ini terjadi karena sebagai pendatang mereka jelas membutuhkan tempat tinggal. Lokasi tidak mempunyai pengaruh terhadap konversi lahan, artinya dimanapun masyarakat tinggal, mereka tetap akan melakukan konversi lahan. Jumlah tanggungan mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Konversi lahan terbesar dilakukan oleh kepala keluarga yang mempunyai jumlah tanggungan lebih dari 3 orang. Hal ini mungkin terjadi karena semakin besar tanggungan seorang kepala keluarga maka kebuthan akan tempat tinggal juga akan semakin besar. Lama konversi ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku masyarakat untuk melakukan konversi. Berdasarkan hasil Analisis Kuantifikasi Hayashi I ini dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi konversi lahan bagi responden pembeli adalah pendapatan, luas lahan usaha, ketersediaan air, pendapatan usaha tani, manfaat konversi, umur, daerah asal dan jumlah tanggungan. Sedangkan akses ke jalan, tujuan konversi, jenis pekerjaan, pendidikan, lokasi dan lama konversi ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat konversi.

6.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Penjual

Ada 7 peubah yang diduga mempengaruhi penjual untuk melakukan konversi, yaitu pendapatan, luas lahan usaha, akses ke jalan utama, ketersediaan air, pendapatan usaha tani, tujuan konversi dan manfaat konversi. 66 Tabel 10 : Hasil Analisis Kuantifikasi Hayashi I; Peubah – Peubah Dugaan yang Terkait dengan Konversi Lahan untuk Responden Penjual Peubah Kategori Frekwensi Skor kategori Kisaran Korelasi Parsial Pendapatan Rp bulan 700,000 701,000 – 1,200,000 1,201,000 – 1,700,000 1,700,000 1 2 3 4 15 7 4 1 -0.511 0.204 0.097 5.858 6.370 0.802 Luas lahan Usaha m2 Tidak punya lahan 1 – 500 500 1 2 3 11 10 6 -0.277 0.350 -0.075 0.627 0.636 Akses ke jalan m 0 – 250 251 – 750 750 1 2 3 11 14 2 0.245 -0.181 -0.083 0.426 0.465 Ketersediaan Air Kurang Cukup Berleibihan 1 2 3 6 15 6 0.324 0.069 -0.496 0.879 0.596 Pendapatan Usaha Tani Tidak ada pendapatan Dibawah harga Sesuai harga pasar Untung 1 2 3 4 9 11 6 1 -0.059 -0.056 0.202 -0.059 0.261 0.334 Tujuan Konversi Tempat tinggal Usaha Meningkatkan pendapatan lainnya 1 2 3 4 18 7 1 1 1.505 -4.499 1.749 2.664 7.164 0.803 Manfaat Konversi Tempat tinggal Usaha Asset Pendapatan meningkat Modal Memebeli lahan baru Lainnya 1 2 3 4 5 6 7 18 2 2 2 1 1 1 -1.356 4.997 3.807 5.161 -0.182 -1.356 -1.356 6.517 0.718 Sumber : Data diolah Constant term = 5.509 R-square = 0.7482 R kritis pada α 0.05 = 0.432 Pada α 0.01 = 0.549 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa analisis Kuantifikasi Hayashi I dapat menjelaskan 74.82 dari ragam peubah – peubah yang dianalisis. Hal ini berarti, sebanyak 74.82 dari seluruh keragaman data dapat diterangkan oleh model 67 dalam analisis ini. Beberapa fenomena yang dapat dilihat dari hasil Kuantifikasi Hayashi I ini adalah : Peubah pendapatan mempunyai hubungan yang sangat nyata dengan tingkat konversi lahan. Pendapatan terbesar melakukan konversi yang besar juga. Hal ini mungkin terjadi karena semakin besar pendapatan maka akan semakin besar tingkat konversi lahan yang dilakukan. Luas lahan usaha juga mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap konversi lahan. Responden pembeli yang mempunyai luas lahan 1 – 500 m2 melakukan konversi yang terbesar. Hal ini mungkin terjadi karena dengan luas lahan sebesar ini maka kemungkinan untuk dibeli setelah dikonversi juga semakin besar. Berbeda dengan responden pembeli, akses ke jalan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap konversi lahan. Lahan yang mempunyai akses terdekat dari jalan utama 0 – 250 mempunyai peluang yang terbesar untuk dikonversi bagi penjual. Hal ini dikarenakan harga lahan yang lebih dekat ke jalan mempunyai peluang harga yang lebih mahal, apalagi jika lahan tersebut telah berbentuk bangunan atau rumah. Peubah ketersediaan air mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Masyarakat yang mempunyai ketersediaan air kurang justru melakukan konversi yang paling besar. Pendapatan usaha tani tidak mempunyai pengaruh terhadap konversi lahan yang dilakukan oleh pembeli. Bagi responden penjual yang melakukan konversi, tujuan konversi memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap konversi lahan. Tujuan konversi ini pada umumnya dilakukan untuk tempat tinggal. 68 Manfaat konversi mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap tingkat konversi lahan. Pada umumnya penjual melakukan konversi untuk meningkatkan pendapatan atau untuk usaha.

6.2 Alokasi dan Dampak Konversi Lahan