15 Land Rent
E F
A
G B C
H D
PusatO P P jarak dari pusat Gambar 1. Hubungan Antara Land Rent, Jarak dari Pusat Pada Berbagai Sektor
Ekonomi Sumber : Anwar, 1993
.
2.7 Land Rent dan Pasar Lahan
Lahan, termasuk didalamnya lahan sawah dalam kegiatan produksi merupakan salah satu faktor tetap. Untuk dapat melihat nilai land rent dalam teori
sumber daya disebut rente. Menurut Barlowe 1978, nilai rente sumber daya lahan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sewa kontrak contract rent, sewa lahan land
rent dan nilai rente ekonomi dari lahan economic rent. Economic rent didefenisikan sebagai surplus ekonomi, yang merupakan kelebihan nilai produksi
total atas biaya total Suparmoko, 1989. Sementara menurut Nasution 1990, land rent merupakan pendapatan bersih yang diperoleh suatu pelaku ekonomi melalui
kegiatan yang dilakukan pada suatu unit ruang dengan tekhnologi dan efisiensi
16 management tertentu dan dalam suatu kurun waktu tertentu secara formal biasanya
satu tahun. Suparmoko 1989 menganalogikan land rent sama dengan economic rent .
Menurut Anwar 1990, suatu bidang lahan sekurang-kurangnya mempunyai empat bid ang rent yaitu : pertama Ricardian rent yakni menyangkut fungsi kualitas
kesuburan dan kelangkaan lahan. Kedua locational rent yakni menyangkut fungsi eksesibilitas lahan. Ketiga ecological rent yakni menyangkut fungsi ekologi lahan
dan keempat sosiological rent yakni menyangkut fungsi sosial dari lahan. Namun pada umumnya land rent yang merupakan cermin dari mekanisme pasar hanya
mencakup Ricardian rent dan Locational rent. Sedang ecological dan sosiological rent tidak sepenuhnya terjangkau mekanisme pasar. Dengan demikian ditinjau dari
sudut pandang masyarakat, secara hakiki mekanisme pasar gagal dalam mengalokasikan lahan secara optimal.
Secara teoritis alokasi pemanfaatan lahan dapat dilaksanakan melalui beberapa mekanisme, yaitu :
1. penataan ruang oleh pemerintah melalui undang-undang 2. melalui mekanisme pasar
3. kombinasi antara pengaturan pemerintah dan mekanisme pasar Menurut Nasution 1999 ketiga jenis tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Mekanisme pertama memerlukan pangkalan data yang menyeluruh, akurat serta sistem manajemen yang efisien dan hirarki pengambilan keputusan yang tidak
ambigous. Kekuatan sistem ini adalah pencapaian tujuan penataan tanah yang dilakukan secara terkendali, umumnya membutuhkan biaya yang relatif besar.
17 Sebaliknya mekanisme pasar alokasi ruang lahan biaya formalnya relatif kecil,
tetapi jika ditinjau dari titik pandang masyarakat, mekanisme pasar cenderung mengakibatkan missalokasi sumber daya lahan. Misalokasi ini terjadi karena struktur
pasar sumber daya lahan tidak sempurna. Mekanisme ini juga tidak mampu mencakup penilaian eksternalitas. Oleh sebab itu mekanisme ketiga seringkali lebih
feasible untuk diterapkan. Kegagalan mekanisme pasar khususnya pasar lahan sangat merugikan pem-
bangunan yang dilaksanakan di Indonesia. Terutama jika ditinjau dari perspektif jangka panjang. Hal ini dikarenakan opportunitas penggunaan lahan relatif sangat
besar. Lahan, khususnya lahan sawah tipologi penggunaanya sangat strategis bagi Indonesia.
2.8 Kota sebagai Pusat Pertumbuhan dan Konversi Lahan