7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara 1988, pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu dari Trilogi Pembangunan yang harus dipenuhi sebagai
landasan pembangunan tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang-bidang lain seperti politik, sosial dan kebudayaan. Tanpa adanya pertumbuhan ekonomi
yang mantap, maka pertumbuhan di bidang yang lain akan sulit untuk dicapai dengan baik; karena tanpa adanya kondisi ekonomi yang memadai, bangsa Indonesia akan
selalu berorientasi pada tujuan jangka pendek dan ruang lingkup yang sempit pula myopic.
Konsep pertumbuhan dan pembangunan ekonomi telah mengalami perubahan makna sejalan dengan waktu dan kegagalannya dalam menterjemahkan konsepnya di
beberapa negara yang sedang berkembang. Sejalan dengan itu Anwar 1999 menegaskan bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkualitas adalah
pertumbuhan yang memberikan kemaslahatan kepada orang banyak. Untuk itu maka konsep tersebut mempunyai dua defenisi berdasarkan fase waktu, yaitu paradigma
lama dan paradigma baru.
2.2 Pardigma Lama
Ada banyak pengertian tentang pertumbuhan ekonomi. Pada pemahaman masa lalu ser ing disamakan dengan pembangunan. Garis-garis Besar Haluan Negara
8 1999 menyatakan bahwa pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan bahasa yang lebih sederhana dapat
dibuat definisi pembangunan sebagai pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Suparmoko 1995 mendefinisikan pertumbuhan dengan produksi nasional secara fisik atau dalam istilah umum adalah peningkatan Produk Nasional Bruto dan lebih
lagi yaitu Produk Nasional Bruto. Sementara itu Winoto 1999 mengartikan pembangunan sebagai suatu
proses pembebasan dari kemiskinan dan kuatnya kepentingan diri terhadapnya. Lebih lanjut, menurutnya pembangunan berarti proses peningkatan kepercayaan diri
dan kemampuan diri untuk membuat keputusan-keputusan masa depan. Todaro 1999 mempunyai defenisi yang berbeda tentang pembangunan, yaitu kapasitas dari
suatu perekonomian nasional, yang kondisi awalnya lebih kurang statis dalam jangka waktu yang cukup lama untuk berupaya menghasilkan dan mempertahankan
kenaikan tahunan Gross National Product. Todaro Rostow dalam Todaro, 1999 menerangkan bahwa Rostow membagi
pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahap yaitu : •
masa masyarakat tradisional
9 •
masa prasyarat untuk lepas landas ke arah pertumbuhan yang berkesinambungan
• masa kematangan
• dan masa konsumsi massa yang tinggi.
Namun Rostow menekankan tahapan ini tidak melulu deskriptif, artinya negara maju telah melalui masa prasyarat untuk lepas landas kearah pertumbuhan yang
berkesinambungan, sementara negara terbelakang sedang berada pada masa masyarakat tradisional.
2.3 Paradigma Baru