84
2.1.10. Media Pembelajaran
2.1.10.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti „perantara‟ atau „pengantar‟ Arief
Sardiman, dkk dalam Sukiman, 2012: 27. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat
– alat grafis, potografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi Visual atau verbal Arsyad, 2013: 3. Sementara itu menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan
kangsung antara seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta kemampuan belajar siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif.
2.1.10.2. Manfaat media pembelajaran
Sukiman 2012: 44 menguraikan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1 Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan menigkatkan proses dan hasil belajar. 2
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
85
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan
waktu.
2.1.10.3. Media Audiovisual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audiovisual akan menjadikan penyajian
bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian
materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan media audio visual. Media audiovisual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan mengandung unsur gambar yang bisa
dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Pemilihan media audiovisual ini juga didasarkan pada hasil kajian
atau hasil penelitian yang dikemukakan Anitah 2009: 6.7 bahwa dengan penglihatan dan pendengaran peserta didik mampu menerima informasi sebanyak
88 seperti
yang ditunjukkan
diagram berikut:
86
Diagram lingkaran perolehan informasi melalui indera
Secara lebih jelas Anitah 2009: 6.8 mengatakan bahwa Informasi yang diperoleh melalui indra pendengaran paling sedikit tertinggal dalam ingatan.
Kemudian informasi yang diperoleh melalui indra penglihatan berada diposisi kedua, yang tertinggi melekat pada ingatan adalah informasi yang didapat
melalui indra penglihatan dan pendengaran. Hal ini diperkuat dengan oleh Edgar Dale Arsyad, 2013: 12-14, yang mengatakan bahwa hasil belajar seseorang
diperoleh melalui pengalaman langsung kongkrit, kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai ke
lambang verbal abstrak. Oleh karena itu, penggunaan media didasarkan pada aspek psikologis yang menyatakan bahwa anak lebih mudah mempelajari hal
yang konkrit dari pada yang abstrak.
2.1.10.4. Langkah-langkah Media Audiovisual