Hakikat Belajar KERANGKA TEORI

17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KERANGKA TEORI

2.1.1. Hakikat Belajar

Proses belajar merupakan proses yang harus dilalui oleh peserta didik supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Proses belajar ini merupakan kegiatan yang sangat penting. Banyak para ahli yang telah merumuskan definisi belajar. Menurut Slameto 2010: 2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan belajar menurut Hamdani 2011: 21 adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku atau penampilan menuju kepribadian yang utuh. Menurut Rifa‟I 2010: 84-85 ada empat unsur dalam belajar yaitu: 1 Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta 18 didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. 2 Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang. suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. 3 Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. 4 Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadapstimulus tersebut. Respon dalam peserta didikan diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilakuatau perubahan kinerja performance. Konstruktivisme memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberikan makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya. Baharuddin, 2012: 115-116. Menurut teori konstruktivisme Baharuddin, 2012: 184 belajar adalah 19 menciptakan makna dari pengalaman. Terjadinya belajar ketika otak menyaring input dari dunia luar untuk menghasilkan realitas dunia itu sendiri. Siswa membangun interpretasi personal terhadap dunia luar berdasarkan atas pengalaman individual dan interaksi. Berdasarkan uraian tentang belajar di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu terjadinya interaksi antara stimulus input dari dunia luar dengan isi memori peserta didik pengalaman yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku dari sebelum adanya stimulus dan setelah adanya stimulus dalam kegiatan pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup muatan IPA KD 3.1 menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya dan KD 4.1 menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar morfologi tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya.

2.1.2. Pengertian Pembelajaran

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR

2 4 316

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I A SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

0 20 340

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244