Fungsi Penilaian Otentik Prinsip 7K

64 sepanjang semester dan tahun pelajaran melalui berbagai bentuk penilaian agar diperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi oleh peserta didik. 2 mengecek apakah ada kelemahan-kelemahan yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui penilaian ini, pendidik melakukan pengecekan kompetensi apa yang telah kuasai dan yang belum dikuasainya. 3 mencari dan menemukan penyebab terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran. Pendidik harus selalu menganalisis, merefleksikan hasil penilaian, dan mencari hal-hal yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan secara efektif. 4 menyimpulkan apakah peserta didik sudah atau belum menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penyimpulan sangat penting dilakukan pendidik, khususnya pada saat pendidik diminta melaporkan hasil kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua, sekolah, atau pihak lain.

2.1.8.3.3. Fungsi Penilaian Otentik

Penilaian otentik memiliki fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran, dan umpan balik. 1 Fungsi Motivasi Penilaian harus memotivasi peserta didik untuk belajar. Latihan, tugas, dan ulangan yang diberikan pendidik harus memberi peluang peserta didik untuk melakukan proses belajar secara individu atau kelompok. Bentuk latihan, tugas, dan ulangan harus dirancang secara tepat sehingga peserta didik terdorong untuk terus belajar dan merasa kegiatan tersebut menyenangkan dan menjadi kebutuhannya. Dengan mengerjakan latihan, tugas, dan ulangan yang diberikan, 65 peserta didik memperoleh gambaran tentang sesuatu yang sudah atau belum dikuasainya. 2 Fungsi Belajar Tuntas Penilaian otentik harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar peserta didik. Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh pendidik adalah apakah peserta didik sudah menguasai kompetensi yang diharapkan, siapa dari peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu, dan tindakan apa yang harus dilakukan agar peserta didik akhirnya menguasai kompetensi tersebut. Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perancangan materi yang harus dicakup setiap kali pendidik melakukan penilaian. Jika suatu kompetensi belum dikuasai peserta didik, penilaian harus terus dilakukan untuk mengetahui apakah semua atau sebagian besar peserta didik telah menguasai kompetensi tersebut. Rencana penilaian harus disusun sesuai dengan target kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. 3 Fungsi sebagai Indikator Efektivitas Pembelajaran Penilaian otentik dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses pembelajaran telah berhasil. Apabila sebagian besar atau semua peserta didik telah menguasai sebagian besar atau semua kompetensi yang diajarkan, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran telah berhasil sesuai dengan rencana. Apabila pendidik menemukan bahwa hanya sebagian peserta didik saja yang menguasai kompetensi yang ditargetkan, pendidik perlu melakukan analisis dan refleksi mengapa hal ini terjadi dan apa tindakan yang harus pendidik lakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. 66 4 Fungsi Umpan balik Hasil penilaian harus dianalisis sebagai bahan umpan balik bagi pendidik dan peserta didik. Umpan balik hasil penilaian sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk mengetahui kelemahannya dalam mencapai kemampuan yang diharapkan. Analisis hasil penilaian juga berguna bagi pendidik untuk melihat hal- hal yang perlu diperhatikan secara serius dalam proses pembelajaran. Misalnya, analisis terhadap kesalahan yang umum dilakukan peserta didik dalam memahami konsep tertentu menjadi umpan balik bagi pendidik dalam melakukan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya. Dalam hal-hal tertentu hasil penilaian juga dapat menjadi umpan balik bagi sekolah dan orang tua agar secara bersama-sama mendorong dan membantu ketercapaian target penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.

2.1.8.3.4. Teknik Penilaian Otentik

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR

2 4 316

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I A SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

0 20 340

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244