131
3.6.4. Validitas Teknik Pengumpulan Data
Data yang baik adalah data yang valid. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan data yang baik perlu disusun pula instrumen yang baik artinya instrumen yang
valid. Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan tepat. Jika instrumen tidak konsisten berubah-ubah,
maka instrumen tersebut tidak dapat dipercaya. hasil penelitian ini diukur dari validitasnya saja. Untuk menguji instrumen
yang berupa tes digunakan pengujian validitas isi content validity, yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan. Sedangkan untuk menguji instrumen nontes menggunakan validitas logis.
Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, yang didalamnya terdapat variable yang akan diteliti, yang di
dalamnya terdapat variable yang akan diteliti, indicator sebagai tolok ukur, dan nomor butir item pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari
indikator. Oleh Karena itu, pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis melalui kisi-kisi instrumen tersebut Sugiyono, 2010: 353.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.7.1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis 1 skor ketuntasan hasil belajar; 2 mean atau rata-rata skor; dan 3 uji perbedaan
132
mean, untuk variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup muatan IPA KD 3.1 dan 4.1
di kelas IVA SDN Tawang Mas 01 Semarang. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan mean atau rerata skor.
Rata-rata mean didapatkan dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu
yang ada dalam kelompok tersebut. Menghitung mean atau rerata skor untuk mencari rata-rata hasil belajar
siswa menggunakan rumus: Me=
̅= Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa Sugiyono, 2010: 49
2. Skor ketuntasan hasil belajar
Skor = x 100 untuk skala 0-100
Poerwanti, 2008: 6.3 Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dengan rumus sebagai
berikut:
Aqib, 2011: 41
133
Hasil perhitungan dikonverensikan melalui kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa, kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen
Tingkat Keberhasilan Kualifikasi
80 Sangat Tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat Rendah
Aqib, 2011: 41
Tabel 3.2. Kriteria Ketuntasan Belajar Individual Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi Individual
Klasikal ≥ 66
≥80 Tuntas
66 80
Tidak tuntas 3.
Uji Perbedaan Mean Perbedaan mean variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
keterampilan menulis persuasi pada siklus I dan II dalam penelitian ini diuji dengan uji perbedaan mean yang dianalisis menggunakan program
SPSS Statistical Package for the Social Sciences.
3.7.2. Analisis Kualitatif
Teknik analisis kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis:
1. Model STAD yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup muatan IPA KD 3.1dan KD 4.1
134
2. Kategori atau kriteria variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup muatan IPA KD 3.1dan KD 4.1. Kriteria untuk variabel tersebut adalah
sebagai berikut: a.
Kriteria keterampilan guru Tabel 3.3. Kriteria Keterampilan Guru
Kriteria Keterampilan Guru Kategori
Nilai
32,5 skor ≤ 40
Sangat baik A
25 skor ≤ 32,5
Baik B
17,5 skor ≤ 25
Cukup C
10 ≤ skor ≤ 17,5
Kurang D
Keterangan: 1
sangat baik artinya memiliki skor 32,5 skor ≤ 40 yang menunjukkan skala 4 skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor.
2 baik artinya memiliki skor 25 skor ≤ 32,5 yang menunjukkan skala 3
skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor. 3
cukup artinya memiliki skor 17,5 skor ≤ 25 yang menunjukkan skala 2 skala 1 atau muncul 2 deskriptor.
4 kurang artinya memiliki skor 10 ≤ skor ≤ 17,5 yang menunjukkan hanya
muncul 1 deskriptor. b.
Kriteria aktivitas siswa Tabel 3.4. Kriteria Aktivitas Siswa
Kriteria Keterampilan Guru Kategori
Nilai
32,5 skor ≤ 40
Sangat baik A
25 skor ≤ 32,5
Baik B
17,5 skor ≤ 25
Cukup C
10 ≤ skor ≤ 17,5
Kurang D
135
Keterangan: 1
sangat baik artinya memiliki skor 32,5 skor ≤ 40 yang menunjukkan skala 4 skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor.
2 baik artinya memiliki skor 25 skor ≤ 32,5 yang menunjukkan skala 3
skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor. 3
cukup artinya memiliki skor 17,5 skor ≤ 25 yang menunjukkan skala 2 skala 1 atau muncul 2 deskriptor.
4 kurang artinya memiliki skor 10 ≤ skor ≤ 17,5 yang menunjukkan hanya
muncul 1 deskriptor c.
Kriteria hasil belajar siswa Tabel 3.5. Kriteria Hasil Belajar
Kriteria Hasil Belajar Kategori
75 ≤ skor ≤ 100
Sangat baik 50
≤ skor ≤ 74 Baik
25 ≤ skor ≤ 49
Cukup ≤ skor ≤ 24
Kurang
Keterangan: 1
sangat baik artinya memiliki penguasaan sekitar 75-100. 2
baik artinya memiliki penguasaan sekitar 50-74. 3
cukup artinya memiliki penguasaan sekitar 25-49 4
kurang artinya memiliki penguasaan sekitar 0-24
136
3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN