Pengertian Pembelajaran tematik Terpadu

69 pengamatan tentang manfaat energi cahaya matahari bagi kehidupan manusia. Jadi indikator yang akan diukur harus ditulis dengan jelas, tegas dan operasional. 2 Memilih tugas otentik Memilih teknik penilaian otentik yang sesuai untuk mengukur kompetensi yang akan dicapai peserta didik. 3 Mengidentifikasi kriteria untuk tugas Kriteria merupakan indikator-indikator dari kinerja yang baik pada suatu tugas. Jika terdapat sejumlah indikator, perlu diperhatikan apakah indikator- indikator tersebut perlu diurutkan sekuensial. 4 Membuat standar kriteria atau rubrik Menentukan tingkatan atau level dari setiap kriteria. Contoh: Skor 4: apabila semua indikator kriteria dipenuhi peserta didik Skor 3: apabila sebagian besar indikator kriteria dipenuhi peserta didik Skor 2: apabila setengah indikator kriteria dipenuhi peserta didik Skor 1: apabila sebagian kecil indikator kriteria dipenuhi peserta didik Skor 0: apabila semua indikator kriteria tidak dipenuhi peserta didik

2.1.8.4. Pembelajaran Tematik Terpadu

2.1.8.4.1. Pengertian Pembelajaran tematik Terpadu

Poerwadarminta, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan Majid, 2014: 80. Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu integrated 70 instruction yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip- prinsip keilmuan baik secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema- skema pengetahuan yang ada dalam diri siswa. Hal tersebut merupakan salah satu pengembangan filsafat konstruktivisme. Pembelajaran tematik terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran tematik terpadu menurut Robin Fogarty yaitu model jaring laba- laba webbed model . Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antara mata pelajaran. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan Saintifik Majid, 2014: 193 Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu Majid, 2014: 85. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra- mata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajara tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengentahuan dan keterampilan secara utuh 71 sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi siswa. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, pembelajaran tematik tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah scientific, tematik terpadu tematik antarmata pelajaran, dan tematik dalam suatu mata pelajaran perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning.

2.1.8.4.2. Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR

2 4 316

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I A SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

0 20 340

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244