Pengertian Kualitas Pembelajaran Indikator Kualitas Pembelajaran

21 dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara optimal serta ingatan sebagai hasil belajar dalam jangka panjang.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

2.1.3.1. Pengertian Kualitas Pembelajaran

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya Etzioni dalam Hamdani, 2011: 194. Efektivitas merupakan konsep yang penting dalam menggambarkan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, pencapaian tersebut berupa peningkatan pengetahuan kognitif dan ketrampilan psikomotorik serta pengembangan sikap afektif melalui proses pembelajaran. UNESCO menetapkan empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh agar mampu mening-katkan kualitas pembelajaran, diantaranya yaitu: belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan learning to know, belajar untuk menguasai keterampilan learning to do, belajar untuk hidup bermasyarakat learning to live together, belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal learning to be. Empat pilar tersebut harus diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Menurut Depdiknas 2004: 7 kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak 22 belajar peserta didik, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran.

2.1.3.2. Indikator Kualitas Pembelajaran

Menurut Depdiknas 2004: 8-10 indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Perilaku pembelajaran pendidik, dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut: 1. Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar; 2. Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih, menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa; 3. Agar dapat memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa; 4. Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi pada siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki; 5. Mengembangkan kepribadiandan keprofesionalan sebagai kemampuan untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara mandiri. b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya sebagai berikut: 1. Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar; 23 2. Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya; 3. Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikapnya; 4. Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya secara bermakna; 5. Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja produktif; 6. Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolahsatuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya. c. Iklim pembelajaran mencakup: 1. Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan; 2. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas guru. d. Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari: 1. Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa; 2. Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia; 3. Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual; 24 4. Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin; 5. Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni; 6. Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional, psiko- pedagogis, dan praktis. e. Kualitas media pembelajaran tampak dari: 1. Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna; 2. Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan; 3. Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada. f. Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika: 1. Memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap berbagai tantangan secara internal maupun eksternal; 2. Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan rencana operasional; 3. Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua sivitas akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan. 25 Dengan demikian, dapat peneliti simpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang berjalan dengan efektif sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup muatan IPA KD 3.1 menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya dan KD 4.1 menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar morfologi tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya di kelas IVA SDN Tawang Mas 01 Semarang melalui model STAD berbantuan media audiovisual yang indikatornya meliputi keterampilann guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

2.1.4. Keterampilan Guru

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR

2 4 316

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I A SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

0 20 340

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244