Kondisi Geografis DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

61

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Nias Selatan mempunyai luas wilayah : 6.902.505 Km 2 , yang terdiri dari gugusan pulau-pulau besar dan kecil : 1. Pulau Nias : 5449,70 km 2 2. Pulau Tanah Bala : 39,67 km 2 3. Pulau Tanah Masa : 32,16 km 2 4. Pulau Telo : 18,00 km 2 5. Pulau Pini : 24,36 km 2 Sebagai sebuah kabupaten baru, Kabupaten Nias Selatan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Nias. Kabupaten Nias Selatan ibu kotanya adalah Teluk Dalam. Kabupaten Nias Selatan berada di sebelah Barat Pulau Sumatera yang jaraknya 92 mil laut dari Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten Nias Selatan berada di sebelah selatan Kabupaten Nias yang berjarak 120 km dari kota Gunungsitoli. Kabupaten Nias Selatan berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara : Kabupaten Nias 2. Sebelah Selatan : Pulau-pulau Mentawai Sumatera Barat 3. Sebelah Timur : Pulau Mursala, Kabupaten Tapteng dan Kabupaten Mandailing Natal 4. Sebelah Barat : Samudera Hindia Kabupaten Nias Selatan terletak di daerah khatulistiwa yang curah hujannya cukup tinggi, sehingga mengakibatkan kondisi alam yang sangat lembab 62 dan basah. Musim kemarau dan musim hujan silih berganti dalam setahun. Di samping struktur batuan dan struktur tanah yang labil mengakibatkan seringnya banjir bandang, juga terdapatnya patahan jalan-jalan aspal dan longsor disana-sini, bahkan terjadi daerah aliran sungai yang berpindah-pindah. Keadaan iklim dipengaruhi oleh Samudera Hindia. Suhu udara berkisar antara 14,30 – 30,40 o C dengan kelembaban sekitar 80 – 90 dan kecepatan angin antara 5 – 6 knot jam. Curah hujan tinggi dan relative turun hujan sepanjang tahun, sering sekali disertai dengan badai besar.Musimbadailautbiasanyaberkisarantarabulau September sampai November, tetapi kadang terjadi badai pada bulan Agustus, jadi cuaca bisa berubah setiap saat secara mendadak. Kondisi alam berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan tingginya di atas permukaan laut bervariasi antara 0-800 m, terdiri dari dataran rendah sampai bergelombang mencapai 24, dari tanah bergelombang sampai berbukit- bukit 28,8 dan dari berbukit sampai pegunungan 51,2 dari ke seluruhan luas daratan. Dengan kondisi topografi yang demikian, berakibat sulit membuat jalan- jalan lurus dan lebar.

4.2 Sejarah RSUD Lukas Hilisimaetano