77
5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Sampel yang telah ditetapkan sebagai responden dalam penelitian ini mempunyai kriteria tertentu, yakni responden berusia 20 sd 55 tahun. Hal ini
bertujuan agar kuesioner penelitian dapat dipahami oleh responden, sehingga memudahkan kegiatan pengumpulan data penelitian. Data distribusi responden
berdasarkan usia disajikan dalam tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No. Usia
Frekuensi F Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 20 - 25
26 – 30 31 – 35
36 – 40 41 – 45
46 – 50 51 – 55
7 10
10 6
14 2
3 13,46
19,23 19,23
11,53 26,92
3,84 5,76
Jumlah 52
100,00 Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki usia berkisar antara 41 - 45 tahun lebih banyak memanfaatkan pelayanan
kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano yaitu sebanyak 14 responden 26,92. Sedangkan responden yang berusia lebih tua berkisar antara 46 - 50 tahun lebih
sedikit jumlahnya yakni hanya 2 orang responden 3,84. Angka tersebut tentu dapat kita simpulkan bahwasanya responden yang paling dominan menderita
78 penyakit adalah pada kisaran usia 41 – 45 tahun. Pada kisaran usia tersebut
tergolong usia produktif, artinya individu masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, sehingga mudah lelah dan rentan terhadap penyakit yang
mengganggu kesehatan tubuhnya.
5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Data distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan dalam tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan
Frekuensi F Persentase
1. 2.
3. 4.
SD SMP
SMA AkademiPerguruan Tinggi
22 10
16 4
42, 30 19,23
30,76 7,69
Jumlah 52
100,00 Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 diketahui bahwa peserta BPJS Kesehatan Mandiri yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi
oleh mereka yang berpendidikan terakhir tamat SD Sekolah Dasar yaitu berjumlah 22 responden dimana persentasenya sebanyak 42,30, yang artinya
bahwa responden tidak berhasil menuntaskan program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Data di atas juga menunjukkan bahwa hanya 4 orang 7,69 responden
yang merasakan tingkat pendidikan di Perguruan Tinggi. Hal ini menunjukkan
79 bahwasanya tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Nias Selatan masih
tergolong rendah atau dalam artian kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Nias Selatan masih rendah. Kondisi yang demikian sangat berpengaruh terhadap
kualitas pembangunan masyarakat setempat yang tercermin dari tingkat kesehatan, teknologi, keterampilan, dll. Khususnya kesehatan, tingkat pendidikan
yang rendah akan mempengaruhi pola pikir masyarakat mengenai kesehatan tubuhnya, yakni semakin rendah tingkat pendidikan individu maka usaha untuk
menjaga dan mengusahakan kesehatan tubunya semakin rendah pula. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin tinggi pula usaha untuk
menjaga kesehatan tubuh. Tingkat pendidikan setiap responden juga berpengaruh pada respon yang mereka berikan terhadap pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di RSUD Lukas Hilisimaetano.
5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan