104 prasarana kesehatan di daerah mereka maka kesejahteraan mereka pun terancam.
Mereka sadar bahwa kesehatan merupakan hal yang penting, sebab kondisi yang sehat mendukung produktivitas yang tinggi pula. Produktivitas yang tinggi akan
berdampak pada hasil kerja yang memuaskan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Apabila kebutuhan hidup terpenuhi, maka kesejahteraan hidup pun
semakin meningkat. Responden yang tidak setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan
telah berhasil meningkatkan kesejahteraan peserta, yaitu berjumlah 18 orang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden yang tidak
setuju, peneliti mengambil kesimpulan bahwa responden yang demikian tidak memahami konsep kesejahteraan yang sebenarnya. Mereka hanya mengetahui
bahwa kesejahteraan terjadi apabila semakin meningkatnya penghasilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup. Padahal sebenarnya kesehatan juga merupakan
hal yang penting, bagaimana seseorang memiliki penghasilan yang besar jika kondisi kesehatannya tidak baik. Pemahaman yang demikian terjadi karena
rendahnya pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan agar tetap mendukung produktivitas yang tinggi pula.
7. Kepuasan Peserta
Data distribusi responden berdasarkan pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta
disajikan dalam tabel 5.19 berikut ini :
105
Tabel 5.19 Distribusi berdasarkan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan telah Berhasil
Meningkatkan Kepuasan Peserta No.
Kategori Frekuensi F
Persentase
1. 2.
3. Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
13 22
17 25
42,31 32,69
Jumlah 52
100,00 Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.19 diketahui bahwa responden mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan pelayanan
kesehatan di RSUD Lukas Hilisimeatano telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara peneliti dengan beberapa
responden yang mempunyai sikap setuju yakni berjumlah 13 orang, alasannya adalah karena pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter dan petugas
kesehatan lainnya meningkatkan angka kesembuhan pasien serta rendahnya efek samping yang dialami oleh pasien pasca berobat ke Rumah Sakit. Hal ini tentu
saja meningkatkan kepuasan pasien, sehingga responden memiliki sikap setuju bahwasanya pelaksanaan pelayanan kesehatan telah berhasil meningkatkan
kepuasan peserta. Responden yang kurang setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan
di RSUD Lukas Hilisimaetano telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta, yakni berjumlah 22 responden. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
peneliti dengan beberapa responden yang kurang setuju, alasannya adalah karena tidak selalu responden mengalami kesembuhan total setelah memanfaatkan
106 pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, walaupun tidak ada efek
samping yang dialami. Sehingga, responden merasa kurang puas terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Hal inilah juga yang membuat responden kurang
setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano telah berhasil meningkatkan kepuasan peserta.
Sebanyak 17 responden tidak setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano telah berhasil meningkatkan kepuasan
peserta. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang tidak setuju, alasannya adalah karena penyakit yang diderita tidak sepenuhnya dapat ditangani
oleh dokter di RSUD Lukas Hilisimaetano, sehingga harus dirujuk lagi ke Rumah Sakit lain yang memiliki ketersediaan obat-obatan, alat-alat medis yang lebih
lengkap dan canggih serta dokter spesialis yang ahli dibidangnya. Hal inilah yang membuat responden tidak mendapatkan kepuasan dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh RSUD Lukas Hilisimetano.
8. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan