42 a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b. pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif pencegahan dan promotif peningkatan kesehatan dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan
kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif pengobatan dan rehabilitatif pemulihan Notoatmodjo, 2003 : 91.
2.7.2 Manfaat Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 53, manfaat pelayanan kesehatan yaitu :
a. Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga. b.
Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan
masyarakat.
2.7.3 Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
Ada 3 tiga macam strata pelayanan kesehatan, yaitu sebagai berikut : a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama primary health care
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau
promosi kesehatan. oleh karena jumlah kelompok ini di dalam suatu populasi sangat besar lebih kurang 85, pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini
43 bersifat pelayanan kesehatan dasar basic health services atau juga merupakan
pelayanan kesehatan primer atau utama primary health care. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan Balkesmas. b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua secondary health services
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit Tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga tertiary health services Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga superspesialis.
Contohnya di Indonesia Rumah Sakit Tipe A dan B Notoatmodjo, 2003 : 89.
2.7.4 Syarat-syarat Pelayanan Kesehatan
Ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kesehatan dikaitkan dengan penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan
disebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu apabila penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien.
Berikut syarat-syarat pelayanan kesehatan dalam rangka memuaskan pasien :
a. Ketersediaan Pelayanan Kesehatan Avaiable
44 Karena kepuasan mempunyai hubungan yang erat dengan mutu pelayanan,
maka sering disebutkan bahwa suatu pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut tersedia di masyarakat.
b. Kewajaran Pelayanan Kesehatan Appropriate Suatu pelayanan kesehatan disebut bermutu apabila pelayanan tersebut bersifat
wajar, dalam arti dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. c. Kesinambungan Pelayanan Kesehatan Continue
Pelayanan kesehatan bermutu apabila pelayanan tersebut bersifat berkesinambungan, dalam arti tersedia setiap saat, baik menurut waktu dan
atau pun kebutuhan pelayanan kesehatan. d. Penerimaan Pelayanan Kesehatan Acceptable
Suatu pelayanan kesehatan dinilai bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat diterima oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan.
e. Ketercapaian Pelayanan Kesehatan Accesible Pelayanan kesehatan yang lokasinya terlalu jauh dari daerah tempat tinggal
tentu tidak mudah dicapai. Hal ini tentu tidak akan memuaskan. Maka pelayanan kesehatan dinilai bermutu apabila pelayanan tersebut dapat dicapai
oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan itu. f. Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Affordable
Pelayanan kesehatan yang terlalu mahal tidak akan dapat dijangkau oleh semua pemakai jasa pelayanan kesehatan, dan karenanya tidak akan
memuaskan pasien. Disarankan perlunya mengupayakan pelayanan kesehatan yang biayanya sesuai dengan kemampuan pemakai jasa pelayanan itu. Maka
45 suatu pelayanan kesehatan dinilai bermutu apabila pelayanan tersebut dapat
dijangkau oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan. g. Efisiensi Pelayanan Kesehatan Efficient
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai bermutu apabila pelayanan tersebut dapat diselenggarakan secara efisien.
h. Mutu pelayanan Kesehatan Quality Mutu pelayanan kesehatan yang dimaksudkan di sini adalah yang menunjuk
pada kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan, yang apabila berhasil diwujudkan pasti akan memuaskan pasien. Maka suatu pelayanan kesehatan
disebut sebagai bermutu apabila pelayanan tersebut dapat menyembuhkan pasien serta tindakan yang dilakukan aman Azwar, 1996 : 33-36.
2.7.5 Indikator Pelayanan Kesehatan