109 Responden yang menjawab tidak selalu memilih RSUD Lukas
Hilisimaetano untuk memperoleh kesehatan, yaitu sebanyak 16 orang. Jawaban tidak selalu dalam hal ini artinya responden memiliki Rumah Sakit alternatif atau
pilihan lain untuk memperoleh pelayanan kesehatan, misalnya di Rumah Sakit Swasta. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden,
alasannya adalah karena pada umumnya Rumah Sakit Swasta lebih berkualitas pelayanan kesehatannya dibandingkan dengan RSUD. Responden memanfaatkan
pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano hanya karena dirujuk oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP, selebihnya tidak ada alasan lain.
Hal inilah yang membuat responden tidak selalu memilih RSUD Lukas Hilisimaetano untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Konsultasi Medis Setelah Selesai Berobat
Data distribusi responden berdasarkan intensitas melakukan kegiatan konsultasi medis dengan dokter di RSUD Lukas Hilisimaetano setelah selesai
berobat untuk mengetahui kondisi kesehatan disajikan dalam tabel 5.21 berikut ini:
Tabel 5.21 Distribusi berdasarkan Intensitas Melakukan Kegiatan Konsultasi Medis
dengan Dokter Setelah Selesai Berobat di RSUD Lukas Hilisimaetano No.
Kategori Frekuensi F
Persentase
1. 2.
3. Sering
Jarang Tidak Sering
6 20
26 11,54
38,46 50
Jumlah 52
100,00 Sumber : Kuesioner, 2015
110 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.21 diketahui bahwa
responden memiliki jawaban yang berbeda-beda tentang intensitas melakukan kegiatan konsultasi medis dengan dokter setelah selesai berobat di RSUD Lukas
Hilisimaetano. Sebanyak 6 responden menjawab sering berkonsultasi dengan dokter setelah selesai berobat. Hal ini berarti responden tersebut setiap kali setelah
berobat ke dokter wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya, apakah semakin ada peningkatan atau sebaliknya, sehingga ketika
ada gangguan penyakit lain dapat dilakukan pencegahan sesegera mungkin. Alasan inilah yang membuat responden sering melakukan kegiatan konsultasi
medis dengan dokter setelah selesai berobat. Sebanyak 20 orang responden menjawab jarang melakukan konsultasi
dengan dokter setelah selesai berobat. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, diketahui bahwa responden jarang berkonsultasi
dengan dokter setelah selesai berobat karena tidak adanya instruksi dari dokter sebelumnya. Mereka merasa cukup puas dengan konsultasi pertama pada saat
berobat. Mereka menganggap bahwa konsultasi dengan dokter hanya dilakukan pada saat berobat saja, kecuali ada petunjuk langsung dari dokter, misalnya
setelah melakukan operasi wajib konsultasi lagi dengan dokter. Responden yang menjawab tidak sering melakukan konsultasi medis
dengan dokter setelah selesai berobat yaitu berjumlah 26 orang. Tidak sering dalam hal ini berarti responden tidak berniat untuk melakukan konsultasi lagi
dengan dokter setelah selesai berobat. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden yang demikian, diketahui bahwa alasannya adalah
karena responden malas datang ke Rumah Sakit hanya untuk konsultasi dengan
111 dokter jika tidak ada keluhan sakit. Hal ini berarti kurangnya kepedulian
responden untuk memelihara kondisi kesehatan tubuhnya agar tetap sehat.
3. Memanfaatkan Laboratorium