Proses Terjadinya Respon Indikator Respon

18 oleh panca indera. Kemudian diikuti oleh reaksi yang diwujudkan dalam tindakan atau bentuk perilaku terhadap rangsangan yang diterima tersebut.

2.1.2 Proses Terjadinya Respon

Beberapa gejala terjadinya respon yaitu dimulai dari pengamatan sampai berpikir. Gejala tersebut menurut Suryabrata adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan, yakni kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai indera dan perangsangnya masih ada. Pengamatan ini merupakan bagian dari kesadaran dan pikiran yang merupakan abstraksi yang dikeluarkan dari arus kesadaran. 2. Bayangan pengiring, yaitu bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna. Bayangan pengiring itu terbagi menjadi dua macam, yaitu bayangan pengiring positif yakni bayangan pengiring yang sama dengan warna objeknya, serta bayangan pengiring negatif adalah bayangan pengiring yang tidak sama dengan warna objeknya. 3. Bayangan editik, yaitu bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan. Respon, yakni bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan. Respon diperoleh dari penginderaan dan pengamatan. Jadi proses terjadinya respon adalah pertama-tama indera mengamati objek tertentu, setelah itu muncul bayangan pengiring yang berlangsung sangat singkat sesaat sesudah perangsang berlalu. Setelah bayangan perangsang muncul kemudian bayangan editis, bayangan ini sifatnya lebih tahan lama, lebih jelas dari 19 bayangan perangsang. Setelah itu muncul tanggapan dan kemudian pengertian http:a-research.upi.edu diakses pada 19 Januari 2015 pukul 16:45 WIB.

2.1.3 Indikator Respon

Respon dalam penelitian ini akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi menurut Mc Mahon adalah proses menginterpretasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima informasi sensorik information. Sedangkan menurut Morgan, King, dn Robinson menunjukkan bagaiman kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia sekitar kita dengan kata lain persepsi dapat juga dididefinisikan sebagai gejala suatu yang dialami manusia. Berdasarkan uraian diatas, William James mengatakan persepsi terbentuk atas data-data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita. Diperoleh dari pengelolaan ingatan memory kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita lihat Adi, 1994 : 105. Persepsi didefinisikan sebagai proses yang kita gunakan untuk menginterpretasikan data-data sensoris. Salah satu definisi menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang kompleks dimana orang memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan respons terhadap suatu rangsangan ke dalam situasi masyarakat dunia yang penuh arti dan logis. Bennet, Hoffman, dan Prakash menyatakan bahwa persepsi merupakan aktivitas aktif yang melibatkan pembelajaran, pembaruan cara pandang, dan pengaruh timbal balik dalam pengamatan Severin dan Tankard, 2008 : 83 84. 20 Persepsi merupakan keseluruhan proses mulai dari stimulus rangsangan yang diterima panca indera hal ini dinamakan sensasi, kemudian stimulus diantar ke otak di mana ia dikodekan serta diartikan dan selanjutnya mengakibatkan pengalaman yang disadari. Ada yang mengatakan bahwa persepsi merupakan stimulus yang ditangkap oleh pancaindera individu, lalu diorganisasikan dan kemudian diinterpretasikan, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diindera itu. Ada yang dengan singkat mengatakan persepsi adalah memberikan makna pada stimulus inderawi. Jadi, persepsi merupakan suatu proses Maramis, 2006 :15-16. Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa sukatidak suka kita atas sesuatu. Sikap penting sekali karena ia memengaruhi tindakan. Perilaku seseorang juga sering ditentukan oleh sikap mereka. Konsep lain yang terkait erat dengan sikap adalah keyakinan, atau pernyataan-pernyataan yang dianggap benar oleh seseorang Severin Tankard, 2008 : 177. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “attitude” adalah evaluasi terhadap objek, isu atau orang. Sikap didasarkan pada informasi afektif, behavioral, dan kognitifnya. 1. Affective component komponen afektif terdiri dari emosi dan perasaan seseorang terhadap suatu stimulus, khususnya evaluasi positif atau negatif. 2. Behavioral component komponen behavioural adalah cara orang bertindak dalam merespons stimulus. 3. Cognitive component komponen kognitif terdiri dari pemikiran seseorang tentanf objek tertentu, seperti fakta, pengetahuan dan keyakinan Taylor dkk, 2009 : 165. 21 Menurut Heri Purwanto, sikap terdiri dari : sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu. Dan sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu http:www.repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 19 Januari 2015 pukul 23:48 WIB. Pengukuran sikap dapat diketahui melalui : 1. Pengaruh atau penolakan 2. Penilaian 3. Suka atau tidak suka 4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi Mueller, 1996 : 4. Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengukur suatu respon. Partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang di dalam kelompok sosial untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri. Partisipasi juga merupakan proses anggota masyarakat sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut memengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung memengaruhi kehidupan mereka Theodorson dan Sumarto dalam Sulaeman, 2012 : 76. Terdapat kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat partisipasi. Adapun kondisi-kondisi yang mendukung partisipasi adalah : 1. Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau aktivitas tersebut penting. 2. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan. 3. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai. 22 4. Orang harus bisa berpartisipasi dan didukung dalam partisipasinya. 5. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan. Ife dan Tesoriero dalam Sulaeman, 2012 : 77.

2.2 Jaminan Sosial