Konsultasi Medis oleh Dokter Kesejahteraan Peserta

102 kurang disiplin dalam hal waktu. Responden yang pada saat itu membutuhkan pertolongan medis, namun dokternya belum datang, sehingga, responden tidak bisa langsung ditangani penyakitnya dan harus menunggu beberapa menit atau jam kemudian untuk menerima pelayanan kesehatan oleh dokter. Hal ini yang menyebabkan responden kurang setuju bahwa pelayanan kesehatan oleh dokter sudah sesuai dengan kebutuhan. Responden yang tidak setuju sedikit lebih banyak dari responden yang kurang setuju, yaitu 22 responden. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden yang tidak setuju, alasan mereka adalah tenaga dokter spesialis di RSUD Lukas Hilisimaetano. Selama ini responden hanya ditangani oleh dokter umum saja, sehingga kebutuhan responden untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis yang ahli dibidangnya tidak dapat terealisasi. Sebagian responden berharap di RSUD Lukas Hilisimaetano tersedia Dokter Spesialis yang ahli dibidangnya. Hal ini merupakan salah satu kebutuhan yang segera mungkin harus diperhatikan dan dipenuhi oleh RSUD Lukas Hilisimaetano.

4. Konsultasi Medis oleh Dokter

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai sikap responden terhadap kegiatan konsultasi medis oleh dokter di RSUD Lukas Hilisimaetano telah bermanfaat untuk meningkatkan kondisi kesehatan, yaitu keseluruhan responden menjawab setuju atas hal tersebut. Konsultasi medis dalam hal ini meliputi penjelasan dokter tentang penyebab penyakit yang diderita oleh pasien, proses penyembuhan yang harus dilakukan oleh pasien untuk sembuh dari penyakitnya, dan pemberian resep 103 obat kepada pasien untuk mengurangi rasa sakit sampai pasien sembuh total. Hasil kuesioner dan wawancara peneliti dengan beberapa responden, diketahui bahwasanya sikap responden yang demikian didukung oleh cara dokter menyampaikan masalah kesehatan yang dihadapi responden sangat baik, sehingga dapat dimengerti dan dipahami dengan jelas oleh responden. Hasil konsultasi ini kemudian menjadi suatu pola hidup yang dipercaya oleh responden untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kondisi kesehatan yang lebih baik.

6. Kesejahteraan Peserta

Data distribusi responden berdasarkan pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimaetano telah berhasil meningkatkan kesejahteran peserta disajikan dalam tabel 5.18 berikut ini : Tabel 5.18 Distribusi berdasarkan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan telah Berhasil Meningkatkan Kesejahteraan Peserta No. Kategori Frekuensi F Persentase 1. 2. Setuju Tidak Setuju 34 18 65,38 34,62 Jumlah 52 100,00 Sumber : Kuesioner, 2015 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.18 diketahui mayoritas responden mempunyai sikap setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSUD Lukas Hilisimeatano telah berhasil meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara peneliti dengan beberapa responden yang mempunyai sikap setuju, alasannya adalah apabila tidak terdapat sarana dan 104 prasarana kesehatan di daerah mereka maka kesejahteraan mereka pun terancam. Mereka sadar bahwa kesehatan merupakan hal yang penting, sebab kondisi yang sehat mendukung produktivitas yang tinggi pula. Produktivitas yang tinggi akan berdampak pada hasil kerja yang memuaskan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Apabila kebutuhan hidup terpenuhi, maka kesejahteraan hidup pun semakin meningkat. Responden yang tidak setuju bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan peserta, yaitu berjumlah 18 orang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden yang tidak setuju, peneliti mengambil kesimpulan bahwa responden yang demikian tidak memahami konsep kesejahteraan yang sebenarnya. Mereka hanya mengetahui bahwa kesejahteraan terjadi apabila semakin meningkatnya penghasilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup. Padahal sebenarnya kesehatan juga merupakan hal yang penting, bagaimana seseorang memiliki penghasilan yang besar jika kondisi kesehatannya tidak baik. Pemahaman yang demikian terjadi karena rendahnya pendidikan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan agar tetap mendukung produktivitas yang tinggi pula.

7. Kepuasan Peserta