Perilaku kawin Perilaku migrasi

16

2.1.4.2 Perilaku kawin

Dalam Caribbean Conservation Corporation Sea Turtle Survival League 2003 masa kawin mulai meminang hingga kawin dengan periode yang pendek. Jika sampai pada saat bertelur hanya induk betina yang bergerak menuju pantai pada malam hari. Induk penyu membuat sarang dan bertelur, kemudian meninggalkan telur serta kembali ke laut. Perilaku kawin penyu juga diterangkan dalam SeaWorld Busch Gardens Animals di dalam www.swbg-animals.org bahwa: Induk penyu bertelur lima kali setiap musim kawin dengan periode lima tahun. Namun secara individual penyu hijau bertelur sebelas kali setiap musim kawin yang menghasilkan telur sebanyak 1.200 butir dimana setiap sarang rata-rata 110 butir. Telur penyu berbentuk menyerupai bola pingpong, berwarna keputihan, berdiameter rata-rata 45 mm dengan berat 50 gram. Pada waktu malam hari penyu hijau mendarat di pantai berpasir halus dengan solum yang tebal untuk bertelur. Caribbean Conservation Corporation Sea Turtle Survival League 2003 bahwa induk jantan penyu hijau memiliki naluri homing instict yakni kembali ke pantai dimana dia ditetaskan. Masa inkubasi selama 60 hari dengan pemanasan pasir di sekitar sarang yang menumbuhkan embrio. Jika suhu penetasan lebih tinggi akan cenderung menghasilkan jenis kelamin jantan, sebaliknya suhu yang rendah akan menghasilkan jenis kelamin betina. Menurut Pritchard dan Montimer 1999 penyu hijau memiliki ciri khusus ketika bertelur yakni sebagian tubuhnya berada di bawah permukaan pasir pantai Gambar 6. Gambar 6. Posisi tubuh penyu hijau ketika bertelur Pritchard dan Montimer, 1999 17

2.1.4.3 Perilaku migrasi

Penyu hijau bermigrasi jauh untuk tujuan reproduksi dengan mencari makanan dan menemukan pantai peneluran. Seperti halnya penyu laut lainnya, penyu hijau bermigrasi sepanjang hidupnya menuju beberapa lokasi dan habitat pada wilayah yang sangat luas Hirth., 1997. Ketika anakan penyu hijau hasil penetasan meninggalkan pantai peneluran akan memulai tahap kehidupan selanjutnya di laut Carr, 1987. Anakan penyu mengapung mengikuti gerakan arus laut dan menyebar ke arah laut lepas Carr dan Meylan, 1980; Witham, 1991. Setelah beberapa tahun berada pada perairan laut, anakan penyu yang telah agak besar akan berada pada perairan laut yang kaya makanan pada daerah dengan tumbuhan lamun atau alga Musick dan Limphus, 1997. Tahap berikutnya adalah ketika penyu telah mencapai usia dewasa akan bermigrasi untuk tujuan kawin menuju tempat yang menyediakan makanan dan berada di dekat pantai peneluran selama periode Hirth, 1997. Perjalanan migrasi penyu ini mampu mencapai jarak ribuan kilometer Mortimer dan Portier, 1989. Selama masa tidak kawin penyu dewasa akan berada di perairan tempat mencari makan Seminoff et al. 2003. Di laut terbuka dengan arus yang kuat, penyu dengan tenang hanya mendongakkan kepala beberapa inci di atas permukaan air. Penyu memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa untuk menemukan pantai peneluran walaupun dengan jarak tempuh yang panjang. Dalam Caribbean Conservation Corporation Sea Turtle Survival League 2003 bahwa perilaku migrasi dan kemampuan navigasi penyu hijau yang merupakan misteri terbesar dari dunia binatang The Animal Kingdom. Ada teori yang menyatakan kemampuan navigasi penyu hijau ada berkaitan dengan magnet bumi. Sebagai contoh di sebelah Selatan Great Barrier Reef tercatat migrasi penyu dari tempat bertelur mampu mencapai 2.600 km tetapi rata-rata menempuh 400 km Limphus et al. 1992. Namun menurut Dizon dan Balazs 1982; Mortimer dan Carr 1984; Liew dan Chan 1992, induk penyu biasanya berada di perairan laut yang berjarak 10 km dari pantai peneluran. 18

2.1.5 Habitat