Karakteristik Siklus hidup Diskripsi Penyu Hijau .1 Klasifikasi

12 SeaWorld Busch Gardens Animals http:www.swbg-animals.org menerangkan bahwa sebaran penyu hijau Chelonia mydas mydas di Lautan Atlantik, Teluk Mexico, sepanjang pantai Argentina, Laut Mediteran dan Indo- Pasifik; dan sebaran penyu hitam Chelonia mydas agassizii di pantai Barat Amerika Utara dan Selatan dan mulai pertengahan Baja California hingga Peru. Gambar 3. Sebaran penyu hijau Chelonia mydas Sumber : SeaWorld Busch Gardens Animals

2.1.2 Karakteristik

Morfologi penyu hijau dijelaskan dalam Nowell 2003, bahwa: penyu hijau dewasa berwarna antara hijau pudar hingga coklat kemerah-merahan hingga hitam pada cangkang bagian atas carapace, cangkang bagian sisi bawah plastron berwarna kuning keputihan, memiliki anggota badan yang menyerupai pedal untuk berenang, bagian kepala berukuran kecil bila dibandingkan dengan bagian badan secara keseluruhan, ekor penyu jantan lebih panjang bila dibandingkan dengan penyu betina, panjang karapas sekitar 1 meter dengan berat rata-rata 180 hingga 205 kg maksimal 286 kg. 13 Gambar 4. Karakteristik anatomi penyu hijau Sumber : Pitchard dan Montimer, 1999 Pitchard dan Montimer 1999 menerangkan bahwa penyu hijau memiliki ciri khusus, antara lain: 1 cangkang yang halus berbentuk oval; warna coklat kehijauan pada bagian atas karapas carapace dengan panjang 120 cm dan kuning keputihan pada bagian bawah cangkang plastron; empat pasang scute di bagian samping dan lima scute di bagian tengah; dua prefrontal scales; dan kuku kecil yang tajam pada dua anggota badan bagian depan; 2 kepala berada di bagian depan yang panjangnya 15 cm, ada sepasang ruas prefrontal, empat pasang ruas postorbital dan kuku pada setiap anggota badan flipper bagian depan. Pada anakan memiliki : karapas dengan ciri khusus dimana panjang 49 mm hingga 46 mm yakni lapisan cembung menyerupai tulang muda dengan tiga warna yang kontras; bagian bawah plastron berwarna putih; dan bagian kepala berwarna hitam atau mendekati hitam dengan empat pasang ruas postorbital dan empat pasang costal scutes.

2.1.3 Siklus hidup

Sejak ditetaskan anak penyu juvenile mulai mengembara di laut lepas hingga sepanjang umurnya ± 50 tahun. Setelah dewasa, selalu berada di perairan 14 laut benthic feeding zone hingga bertemu pasangannya dan kawin. Setelah tiba saatnya bertelur, penyu betina akan mendarat di pantai untuk membuat sarang dan bertelur. Dalam interval waktu ± 2 minggu penyu betina akan bertelur kembali di pantai yang sama. Selanjutnya penyu akan kembali ke perairan laut hingga musim kawin tiba. Para ahli menyebut periode pertumbuhan penyu hingga dewasa pada masa pengembaraan ini sebagai ‘waktu yang hilang’ Carr, 1967 dan Frick, 1976 disarikan dalam Carr, 1980. Perilaku penyu ini divisualisasilan oleh Colin J. Limphus pada Gambar 5 berikut ini. Gambar 5. Siklus hidup penyu laut Sumber : Colin J. Limphus, Press. Com. Pertumbuhan anakan penyu menuju usia dewasa memiliki survival rate yang rendah. Menurut Ehrenfeld 1974 hanya 1 hingga 3 persen anakan penyu yang mampu bertahan hidup hingga usia dewasa. Selama siklus hidupnya penyu di laut memerlukan ketahanan hidup yang tinggi terhadap pemangsaan predator, keterbatasan makanan, serangan hama penyakit serta polusi air laut, perubahan lingkungan serta dieksploitasi manusia. Kehidupan penyu hijau memiliki ciri yang sama dengan jenis penyu laut lainnya, yakni: pertumbuhan yang lambat untuk sampai usia kedewasaan dan mampu mencapai umur yang panjang Chaloupka dan Musick, 1997; Hirth, 1997. Waktu yang diperlukan untuk satu generasi dapat diukur dari usia kedewasaan ditambah setengah kali umur produktif Pianka, 1974. 15 Umur dewasa penyu hijau berkisar antara 27 sampai dengan 40 tahun Seminoff., 2004b. Masa reproduksi diduga berkisar antara 17 hingga 23 tahun Fitzsimmons et al. 1995. Umur dewasa penyu hijau lebih pendek jika dibudidayakan, yakni 11 sampai dengan 15 tahun dengan berat badan 90 hingga 200 kg Wood, 1990. Tabel 1 . Pendugaan umur dewasa dari penyu hijau Studi Lokasi Umur penyu dewasa thn Sumber informasi A. Hawaiian Archipelago 30 Zug et al. 2002 B. Australia nGBR 30 Limphus dan Walter, 1980 C. Australia sGBR 40 Limphus dan Chaloupka, 1997 D. Florida 30 Mendonca, 1981 E. Florida 27 Frazer dan Ehrhart, 1985 F. U.S. Virgin Islands 33 Frazer dan Ladner, 1986 G. Ascension Island 35 Frazer dan Ladner, 1986 H. Costa Rica 26 Frazer dan Ladner, 1986 I. Suriname 36 Frazer dan Ladner, 1986 Sumber : Seminoff 2004b 2.1.4 Perilaku penyu 2.1.4.1 Perilaku harian