Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian Novelty Kebaruan

9

1.3 Tujuan Penelitian

1 Melakukan analisis kebijakan perlindungan penyu hijau yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis UPT lingkup Ditjen PHKA. 2 Perumusan alternatif kebijakan perlindungan penyu hijau pada Kasus Kepulauan Derawan untuk memperoleh: − Rancangan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan; − Arahan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Analisis kebijakan perlindungan penyu hijau menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik yang diarahkan pada penilaian tentang efektivitas perlindungan penyu hijau, kinerja pengelolaan penyu hijau, dan kondisi populasi penyu. Hasil analisis kebijakan perlindungan penyu hijau digunakan sebagai pembelajaran tentang efektivitas perlindungan dan kinerja pengelolaan penyu hijau dalam perumusan alternatif perlindungan di masa datang. Alternatif perlindungan penyu hijau yang menggunakan konsep berbeda dimana perlindungan diarahkan pada habitat penyu. Perumusan alternatif kebijakan perlindungan penyu hijau pada Kasus Kepulauan Derawan untuk memperoleh: Rancangan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan dan Arahan pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan.

1.5 Manfaat Penelitian

1 Sebagai pertimbangan pemerintah dalam mengupayakan konservasi penyu hijau di masa datang dan memberi informasi kepada pihak-pihak yang terkait. 2 Sebagai informasi dan referensi bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan penyu hijau.

1.6 Novelty Kebaruan

1 Konsep perlindungan habitat Untuk menyelamatkan penyu hijau dari kepunahan dilakukan perlindungan habitat. Perlindungan yang diarahkan pada habitat feeding dan breeding akan 10 memulihkan populasi penyu hijau dan mengurangi ancaman kepunahan. Perlindungan habitat bagi spesies langka dan terancam kepunahan dapat dibentuk Kawasan Konservasi Laut. Jika habitat-habitat penting penyu hijau di Indonesia dialokasikan sebagai KKL maka pengelolaan penyu hijau akan berupa jejaring network KKL yang mampu melindungi penyu hijau secara meluas dan efektif. 2 Proses perencanaan Kawasan Konservasi Laut KKL secara partisipatif Perencanaan KKL Kepulauan Derawan menggunakan Site Conservation Planning The Nature Conservancy, 2003. Metode ini pernah digunakan di TN Lore Lindu dan TN Tesso Nilo yang keduanya berada di daratan. Didasari oleh kerangka 5-S systems, stresses, sources, strategies, success dilaksanakan diskusi secara partisipatif dengan masyarakat lokal pengguna sumberdaya alam. Proses diskusi yang terarah dengan prosedur sederhana dan alat peraga memudahkan pengumpulan data informasi. Melibatkan masyarakat setempat dalam proses perencanaan merupakan pendekatan bottom-up dimana masyarakat tidak ditempatkan sebagai obyek atau diabaikan harapan dan keinginannya. Proses perencanaan yang sekaligus pemasyarakatan ini mempermudah implementasi strategi konservasi karena dukungan sambutan masyarakat dimulai sejak tahap identifikasi permasalahan, menemukan prioritas penanganan masalah hingga memilih strategi konservasi yang dimengerti dan diterima masyarakat legitimate.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA