Data Kuantitatif Data Kualitatif

d. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi Arikunto, 2009:78. Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menulis aksara Jawa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia flash.

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

3.7.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata terhadap skor yang diperoleh siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan PAP. PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes peserta didik dengan kriteria atau patokan yang secara absolutmutlak telah ditetapkan guru Poerwanti, 2008: 6-14. Metode PAP digunakan pada sistem penilaian skala-100. Menurut Poerwanti 2008: 6-15 skala-100 berangkat dari persentase yang mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai dengan 100 persen . Langkah-langkah analisis data kuantitatif dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Data nilai hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus: Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal Poerwanti dkk, 2008: 6.3 b. Data nilai rata-rata dianalisa dengan menggunakan rumus: Aqib, dkk, 2011: 40 Keterangan: X = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa c. Data ketuntasan klasikal dianalisa dengan menggunakan rumus: Aqib, dkk, 2011: 41 Nilai = X = P = x 100 Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal Bahasa Jawa SDN Petompon 02 Semarang Kriteria Kentuntasan Kualifikasi 70 Tuntas ≤ 70 Tidak Tuntas Sumber : KKM Bahasa Jawa SDN Petompon 02 Semarang

3.7.2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia flash selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Menurut Poerwanti dkk 2008: 6.9 menjelaskan bahwa penskoran data kualitatif dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentang yang dipakai adalah 1-5 maka skor terendah adalah 10, yakni dari 10x1 dan skor tertinggi adalah 50, yakni dari 10x5. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10-20 termasuk tidak berminat, 21-30 kurang berminat, 31-40 berminat dan 41-50 sangat berminat. Berdasarkan contoh di atas untuk menentukan skor dalam 4 kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Menentukan skor maksimal dan skor minimal dari data yang ada. 2 Menentukan median dari data skor yang diperoleh. 3 Membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang Jika : M = Skor Maksimal K = Skor Minimal n = Banyaknya Data Jadi n = M – K + 1 Maka rumus digunakan rumus kuartil nilai-nilai kuartil akan membagi 4 sama banyak terhadap banyak data sebagai berikut: Letak Q1 = untuk n data genap atau Q1 = untuk n data ganjil. Letak Q2 = untuk data genap dan data ganjil. Letak Q3 = untuk data genap atau Q3 = untuk data ganjil. Letak Q4 = skor maksimal Herrhyanto, dkk, 2008: 5.3-5.4. Maka didapat: Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Kriteria ketuntasan Kategori Q3 ≤ skor ≤ M Sangat baik Q2 ≤ skor Q3 Baik Q1 ≤ skor Q2 Cukup N ≤ skor Q1 Kurang Berdasarkan perhitungan data diatas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkat nilai untuk menentukan keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran bahasa Jawa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia. Dan masing-masing tabel klasifikasi tingkatan nilai diperoleh dari skor tiap indikator baik pada keterampilan guru maupun aktivitas siswa dengan rincian perhitungan terlampir. Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Nilai Keterampilan Guru Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Nilai Aktivitas Siswa Kriteria ketuntasan Kategori Nilai 12 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik A 9 ≤ skor 12 Baik B 6 ≤ skor 9 Cukup C 4 ≤ skor 6 Kurang D Kriteria ketuntasan Kategori Nilai 12 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik A 9 ≤ skor 12 Baik B 6 ≤ skor 9 Cukup C 4 ≤ skor 6 Kurang D

3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS IIIA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

3 18 233

KETERAMPILAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IV C SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 20 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH KELAS VB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 32 340

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN PETOMPON 01 SEMARANG

6 76 295

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 20 370

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN PERMAINAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Permainan Kartu Huruf Pada Siswa Kelas III SDN Tungg

0 4 14