2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian Carito 2012 dengan judul “Penerapan Pendekatan SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual Untuk Meningkatkan Kreativitas Dalam
Pembelajaran Matematika Volume Bangun Ruang pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bolong Kecamatan Karanganyar”. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas
yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan penerapan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual SAVI dalam pembelajaran Matematika volume
bangun ruang kubus dan balok pada siswa kelas V SDN 2 Bolong, Karanganyar dapat diambil kesimpulan bahwa: “Penerapan pendekatan SAVI dapat
meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika materi volume bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bolong, Karanganyar Tahun
Ajaran 20122013”. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika materi volume bangun
ruang kubus dan balok pada setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan kondisi awal nilai rata-rata kreativitas siswa dalam pembelajaran mate-matika hanya 1,23
dengan persentase ketuntasan klasikal siswa yang mencapai nilai kreativitas lebih atau sama dengan kategori sedang 1,6-2,4 sebesar 25 4 siswa, siklus I nilai
rata-rata kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika sebesar 1,73 dengan persentase ketuntasan klasikal siswa yang mencapai nilai kreativitas lebih atau
sama dengan kategori sedang 1,6-2,4 sebesar 63 10 siswa, dan siklus II nilai rata-rata kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika sebesar 2,24 dengan
persentase ketuntasan klasikal siswa yang mencapai nilai kreativitas lebih atau
sama dengan kategori sedang 1,6-2,4 sebesar 81 13 siswa. Dengan demikian, secara klasikal pembelajaran yang dilaksanakan telah mencapai ketuntasan belajar
yang ditargetkan. Penelitian Kurniawan 2012 dengan judul “Peningkatan Keterampilan
Menulis aksara jawa melalui pendekatan Somatic Auditory Visualization Intelektually SAVI dengan media kartu kata pada siswa kelas IV SDN
Tambakaji 03 Semarang”. Penelitian dilaksanakan 2 siklus dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan menulis aksara jawa siswa kelas IV SDN Tambakaji 03 semarang
melalui pendekatan SAVI dengan media kartu kata mengalami peningkatan. Hasil belajar keterampilan menulis aksara jawa siklus I pertemuan pertama
sebesar 63 atau sebanyak 25 siswa dengan rata-rata kelas sebesar 71,78. Hasil belajar keterampilan menulis aksara Jawa siklus I pertemuan kedua, ketuntasan
klasikal meningkat menjadi 73 atau sebanyak 29 siswa dengan rata-rata kelas sebesar 77,3. Hasil belajar keterampilan menulis aksara jawa siklus II pertemuan
pertama, ketuntasan klasikal meningkat menjadi 78 atau sebanyak 31 siswa dengan rata-rata kelas sebesar 81,13. Hasil belajar keterampilan menulis aksara
Jawa siklus II pertemuan kedua, ketuntasan klasikal meningkat menjadi 90 atau sebanyak 36 siswa dengan rata-rata kelas sebesar 87,6.
Penelitian Irawati 2010 dengan judul “Alternatif Pembelajaran Dengan
Pendekatan SAVI Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SDMI Terhadap Materi Membandingkan Pecahan Sederha
na”. Penelitian yang dilakukan sebanyak
tiga siklus ini ternyata memberikan hasil yang sangat memuaskan. Hal tersebut tampak pada hasil pembelajaran yang terus meningkat pada setiap siklusnya. Jika
pada data awal tidak ada satu pun siswa yang tuntas atas batas ketuntasan minimal persentase ketuntasannya 0, pada pembelajaran di siklus pertama persentase
siswa yang tuntas naik menjadi 46,15, kemudian pada siklus kedua persentase ketuntasan tersebut naik kembali menjadi 76,92. Peningkatan persentase
ketuntasan siswa tersebut terus meningkat kembali pada tindakan di siklus ketiga, yakni hingga mencapai 100. Dengan demikian seluruh siswa kelas III MI
Cipeundeuy telah tuntas atas batas minimal ketuntasan yang telah ditentukan tersebut. Artinya, bahwa pembelajaran membandingkan pecahan sederhana
dengan menggunakan pedekatan SAVI di kelas III MI Cipeundeuy ini telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa kelas III tersebut terhadap materi
membandingkan pecahan sederhana. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan penelitian-
penelitian di atas adalah peneliti tidak hanya menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran tetapi peneliti memadukan pendekatan SAVI dengan
pembelajaran kontekstual serta peneliti menggunakan macromedia Flash untuk lebih memudahkan peneliti memyampaikan materi kepada siswa. Peneliti
mengambil lima komponen dari tujuh komponen yang ada dalam pembelajaran kontekstual yang nantinya akan dipadukan dengan pendekatan SAVI. Komponen
tersebut, ialah: 1 bertanya; 2 masyarakat belajar; 3 permodelan; 4 refleksi; 5 penilaian autententik. Dengan memadukan antara pendekatan SAVI dan
pembelajaran kontekstual serta menggunakan macromedia flash diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis aksara jawa, keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Sehingga dengan melihat kajian empiris tersebut dapat menjadi acuan dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa melalui pendekatan Somatic Auditory
Visualization Intelectually SAVI dengan Macromedia Flash Pada Siswa Kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang”.
2.3. KERANGKA BERPIKIR