3.3. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 41, yang terdiri atas siswa putra
19 dan siswa putri 22.
3.4. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang.
3.5. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Keterampilan guru dalam mengajarkan keterampilan menulis aksara Jawa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang menggunakan pendekatan SAVI
dengan macromedia flash. b.
Aktivitas siswa pada pembelajaran menulis aksara Jawa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia
flash. c.
Hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis aksara Jawa Kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia
flash.
3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.6.1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan Arikunto, 2006: 129. 3.6.1.1.Siswa
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini akan diperoleh peneliti dari observasi secara sistematis terhadap aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus
pertama sampai siklus ketiga, hasil evaluasi belajar siswa, dan wawancara dengan guru.
3.6.1.2.Guru Sumber data guru berasal dari hasil observasi terhadap keterampilan guru
dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia flash dari siklus pertama sampai siklus ketiga.
3.6.1.3.Dokumentasi Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil-hasil tes sebelum
dilakukan tindakan, foto selama peroses pelaksanaan tindakan, dan hasil evaluasi siswa setelah dilakukan tindakan.
3.6.2. Jenis Data
Data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 3.6.2.1.Data Kuantitatif
Data kuantitatif nilai hasil belajar siswa adalah data yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.
Misalnya mencari nilai rerata, persentase keberhasilan belajar Arikunto, 2009: 131
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa melalui pemberian tes secara individu pada setiap siklus.
3.6.2.2.Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode
belajar yang baru afektif, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, antusias dalam belajar dan motivasi belajar yang dapat dianalisis secara kualitatif Arikunto,
2009: 131. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil lembar pengamatan
keterampilan guru dan aktivitas siswa, hasil wawancara mengenai aktivitas siswa, serta foto selama proses pelaksanaan tindakan.
3.6.3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan nontes.
3.6.3.1.Teknik Tes Menurut Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mrngukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Butir-butir tes
disusun menurut cara dan aturan tertentu, prosedur administrasi dan pemberian angka harus jelas dan spesifik, dan setiap siswa yang mengambil tes harus
mendapat butir-butir yang sama dan dalam kondisi yang sebanding Purwanto, 2009: 64. Dalam hal ini tes digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah
mempelajari materi menulis aksara Jawa yang diberikan pada setiap akhir pertemuan selama pelaksanaan tindakan yang berupa lembar evaluasi.
3.6.3.2.Non tes a.
Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi, antara lain: 1 Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan bersifat spekulatif, melainkan sistematis dan terencana; 2 dilakukan pencatatan sesegera
mungkin, jangan ditangguhkan dengan mengandalkan kekuatan daya ingat; 3 diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif; 4 hasilnya harus
dapat diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya Fathoni, 2006: 104-105.
Instrumen observasi penelitian berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
menulis aksara Jawa melalui pendekatan SAVI. b.
Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data
tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu Arikunto, 2006: 155. Wawancara adalah teknik pengumpulan
data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh
yang diwawancarai Fathoni, 2006: 105. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperkuat data hasil observasi aktivitas siswa dalam
pembelajaran menulis aksara Jawa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia flash.
c. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan catatan harian. Arikunto, 2006: 158. Dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung dan untuk memperkuat sumber data yang lain.
d. Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi Arikunto, 2009:78.
Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru dan aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran menulis aksara Jawa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia flash.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
3.7.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata
terhadap skor yang diperoleh siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan PAP. PAP berarti membandingkan skor-skor
hasil tes peserta didik dengan kriteria atau patokan yang secara absolutmutlak telah ditetapkan guru Poerwanti, 2008: 6-14. Metode PAP digunakan pada
sistem penilaian skala-100. Menurut Poerwanti 2008: 6-15 skala-100 berangkat dari persentase yang mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan
peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai dengan 100 persen .
Langkah-langkah analisis data kuantitatif dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Data nilai hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:
Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = Banyaknya butir soal Poerwanti dkk, 2008: 6.3
b. Data nilai rata-rata dianalisa dengan menggunakan rumus:
Aqib, dkk, 2011: 40 Keterangan:
X = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa
= Jumlah siswa c.
Data ketuntasan klasikal dianalisa dengan menggunakan rumus:
Aqib, dkk, 2011: 41 Nilai =
X
=
P
= x 100
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal Bahasa Jawa SDN Petompon 02 Semarang Kriteria Kentuntasan
Kualifikasi 70
Tuntas ≤ 70
Tidak Tuntas Sumber : KKM Bahasa Jawa SDN Petompon 02 Semarang
3.7.2. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia flash selama
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Menurut Poerwanti dkk 2008: 6.9 menjelaskan bahwa penskoran data
kualitatif dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir. Jika rentang yang dipakai adalah 1-5
maka skor terendah adalah 10, yakni dari 10x1 dan skor tertinggi adalah 50, yakni dari 10x5. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika
dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10-20 termasuk tidak berminat, 21-30 kurang berminat, 31-40 berminat dan 41-50 sangat berminat.
Berdasarkan contoh di atas untuk menentukan skor dalam 4 kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Menentukan skor maksimal dan skor minimal dari data yang ada.
2 Menentukan median dari data skor yang diperoleh.
3 Membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup dan
kurang
Jika : M = Skor Maksimal K = Skor Minimal
n = Banyaknya Data Jadi n = M
– K + 1 Maka rumus digunakan rumus kuartil nilai-nilai kuartil akan membagi 4 sama
banyak terhadap banyak data sebagai berikut: Letak Q1 =
untuk n data genap atau Q1 = untuk n data
ganjil. Letak Q2 =
untuk data genap dan data ganjil. Letak Q3 =
untuk data genap atau Q3 = untuk data
ganjil. Letak Q4 = skor maksimal Herrhyanto, dkk, 2008: 5.3-5.4.
Maka didapat: Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa
Kriteria ketuntasan Kategori
Q3 ≤ skor ≤ M Sangat baik
Q2 ≤ skor Q3 Baik
Q1 ≤ skor Q2 Cukup
N ≤ skor Q1 Kurang
Berdasarkan perhitungan data diatas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkat nilai untuk menentukan keterampilan guru dan aktivitas siswa pada
pembelajaran bahasa Jawa melalui pendekatan SAVI dengan macromedia. Dan
masing-masing tabel klasifikasi tingkatan nilai diperoleh dari skor tiap indikator baik pada keterampilan guru maupun aktivitas siswa dengan rincian perhitungan
terlampir. Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Nilai Keterampilan Guru
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Nilai Aktivitas Siswa Kriteria ketuntasan
Kategori Nilai
12 ≤ skor ≤ 16
Sangat baik A
9 ≤ skor 12
Baik B
6 ≤ skor 9 Cukup
C 4 ≤ skor 6
Kurang D
Kriteria ketuntasan Kategori
Nilai 12
≤ skor ≤ 16 Sangat baik
A 9
≤ skor 12 Baik
B 6 ≤ skor 9
Cukup C
4 ≤ skor 6 Kurang
D
3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN
Pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV SDN petompon 02 Semarang dalam pembelajaran bahasa Jawa
khususnya dalam materi menulis aksara Jawa, dengan indikator sebagai berikut: a.
Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia flash meningkat dengan
kriteria minimal baik. b.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia flash meningkat dengan
kriteria minimal baik. c.
Hasil belajar menulis aksara Jawa siswa kelas IVA SDN Petompon 02 semarang meningkat dengan ketuntasan belajar individual sebesar
dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80.
77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan SAVI dengan macromedia flash yang dilaksanakan di kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang
dengan jumlah siswa 41 anak terdiri dari 22 siswa putri dan 19 siswa putra. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali
pertemuan yang meliputi empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dengan alokasi waktu masing-masing siklus 1 x pertemuan
atau 2 x 35 menit. Berikut akan peneliti paparkan hasil penelitian yang terdiri dari pemaparan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dalam
pembelajaran menulis aksara Jawa dengan pendekatan SAVI dengan macromedia flash pada kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang. Untuk lebih jelasnya akan
dijabarkan pada deskripsi pelaksanaan pembelajaran per siklus sebagai berikut :
4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I
4.1.1.1. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Siklus I 4.1.1.1.1. Observasi
a. Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran menulis aksara
Jawa menggunakan pendekatan SAVI dengan macromedia flash pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: