Keterampilan Guru KAJIAN TEORI

tersebut. Pelestarian aksara Jawa hendaknya dimulai sejak tingkat pendidikan awal yaitu SD. Pembelajaran bahasa Jawa meliputi dua aspek, yaitu aspek kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan bersastra. Setiap aspek meliputi empat keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada keterampilan menulis dapat dikategorikan 2 macam. Pertama, keterampilan menulis huruf latin yang didalamnya diajarkan cara menulis huruf lepas dan menulis tegak bersambung. Kedua, adalah keterampilan menulis aksara Jawa. Materi pembelajaran menulis dengan menggunakan huruf latin, tidak ada kesulitan bagi siswa. Namun, ketika siswa berhadapan dengan materi menulis aksara Jawa, kebanyakan mereka merasa kesulitan. Seolah-olah mereka berhadapan dengan huruf dari negara asing. Padahal sebenarnya, aksara Jawa inilah yang sudah lebih dahulu turun temurun dipelajari dan digunakan oleh Bangsa Indonesia, khususnya di daerah Jawa.

2.1.6. Keterampilan Guru

Keterampilan dasar mengajar teaching skills pada dasarnya adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan professional Rusman, 2011: 80. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keteramp ilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. Menurut Hasibuan 2010: 3 mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajakan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Menurut Hasibuan dan Moedjiono 2010: 82 tugas guru dalam kelas sebagian besar adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar optimal yang dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Bila pengelolaan pembelajaran dapat dikerjakan secara optimal maka proses belajar berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dilakukan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar. Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan guru dalam melatih aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan yang dipengaruhi oleh komponen-komponen dalam proses belajar-mengajar. Menurut Hasibuan dan Moedjiono 2010 ada delapan keterampilan dasar mengajar yang harus diutamakan dalam proses belajar mengajar. Keterampilan tersebut meliputi: 1 keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 2 keterampilan bertanya; 3 keterampilan menjelaskan; 4 keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 5 keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; 6 keterampilan mengelola pembelajaran; 7 keterampilan memberi penguatan; 8 keterampilan menggunakan variasi. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengkaji empat keterampilan dari delapan keterampilan yang dikemukakan oleh Hasibuan dan Moedjiono. Keterampilan tersebut meliputi: a. Keterampilan Bertanya Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Menurut Hasibuan 2010 ada beberapa tujuan dari keterampilan bertanya, antara lain: 1 merangsang kemampuan berpikir siswa; 2 membantu siswa dalam belajar; 3 mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri; 4 meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi; 5 membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan. Indikator keterampilan bertanya dalam penelitian ini antara lain: 1 mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari; 2 memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa; 3 memberikan waktu berpikir; 4 memberikan pertanyaan yang mudah dipahami siswa. b. Keterampilan menjelaskan Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menjelaskan meliputi: 1 penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan, tergantung kepada keperluan; 2 penjelasan dapat diselingi tanya jawab; 3 penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran; 4 penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau direncanakan oleh guru; 5 materi penjelasan harus bermakna bagi siswa; 6 penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa. Indikator keterampilan menjelaskan dalam penelitian ini antara lain: 1 menjelaskan materi pelajaran; 2 menjelaskan penggunaan media pembelajaran; 3 menampilkan media aksara Jawa; 4 memberikan contoh menulis aksara Jawa c. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan masalah. Komponen dalam keterampilan membimbing dikusi kelompok kecil antara lain: 1 pemusatan perhatian; 2 memperjelas permasalahan; 3 menganalisa pandangan siswa; 4 meningkatkan urunan pikiran siswa; 5 menyebarkan kesempatan berpartisipasi; 6 menutup diskusi. Indikator keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil meliputi: 1 membimbing siswa mengerjakan LKS; 2 mendengarkan pendapat siswa ketika berdiskusi; 3 menanggapi pertanyaan yang diajukan siswa ketika berdiskusi; 4 menutup diskusi. d. Keterampilan mengelola kelas Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan- nya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remidial. Beberapa prinsip yang harus diperhatkan dalam melaksanakan komponen keterampilan mengelola kelas adalah: 1 kehangatan dan keantusiasan; 2 penggunaan bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah belajar siswa; 3 perlu mempertimbangkan penggunaan variasi media, gaya belajar, dan pola interaksi; 4 diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah starategi mengajarnya untuk mencegah gangguan-gangguan yang timbul; 5 penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal negatif; 6 mendorong siswa untuk mengambangkan disiplin diri sendiri dengan cara memberi contoh dalam perbuatan guru sehari-hari. Indikator keterampilan mengelola kelas dalam penelitian ini antara lain: 1 pengadaan penguatan verbal maupun nonverbal; 2 pengunaan media pembelajaran; 3 membimbing diskusi kelompok; 4 pengkondisian kelas. Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki guru dalam membimbing para siswa dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku yang lebih baik agar berjalan secara efektif dan efisien.

2.1.7. Aktivitas Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS IIIA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

3 18 233

KETERAMPILAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IV C SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 20 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH KELAS VB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 32 340

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN PETOMPON 01 SEMARANG

6 76 295

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 20 370

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN PERMAINAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Permainan Kartu Huruf Pada Siswa Kelas III SDN Tungg

0 4 14