meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis aksara jawa, keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Sehingga dengan melihat kajian empiris tersebut dapat menjadi acuan dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa melalui pendekatan Somatic Auditory
Visualization Intelectually SAVI dengan Macromedia Flash Pada Siswa Kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang”.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kegiatan belajar mengajar di kelas sering kita jumpai beberapa masalah. Antara lain kurangnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran, hal itu dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya variasi mengajar yang dilakukan guru, pembelajaran cenderung berpusat pada guru sehingga siswa
kurang aktif dalam pembelajaran, kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang masih kurang optimal.
Berdasarkan observasi di kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang ditemukan masalah dalam pembelajaran Bahasa Jawa diantaranya model
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, pembelajaran masih berpusat pada guru, penggunaan media atau alat peraga kurang optimal. Hal
tersebut berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal, siswa kurang
antusias dalam pembelajaran, kesadaran siswa saat berperan aktif dalam pembelajaran masih kurang, dan minat belajar siswa kurang saat pembelajaran
berlangsung. Hal tersebut dibuktikan dari hasil rata-rata ulangan harian siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang mata pelajaran Bahasa Jawa khususnya
menulis aksara Jawa masih jauh dari Kriteria Ketuntasaan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 70 dimana dari 41 siswa hanya 4 atau 10 siswa
yang rata- ratanya ≥ 70 sedangkan 37 atau 90 siswa rata-ratanya ≤ 70; nilai rata-
rata tertinggi 83,3 sedangkan rata-rata terendah 26,6; nilai rata-rata kelas 50,8. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu
sekali proses pembelajaran untuk ditingkatkan kualitasnya. Berdasar data hasil belajar dan pelaksanakan mata pelajaran Bahasa Jawa
khususnya menulis aksara Jawa perlu sekali proses pembelajaran untuk ditingkatkan kualitasnya yang meliputi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil diskusi dengan tim peneliti pendekatan SAVI
dipandang dapat memecahkan permasalahan tentang rendahnya kualitas pembelajaran Bahasa Jawa meliputi rendahnya keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang. Hal tersebut di atas dapat digambarkan dalam bagan kerangka berfikir
sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir Kondisi
Awal 1.
Guru a.
Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi dan
kurang mengaktifkan
siswa dalam
proses pembelajaran
b. Kurang mengoptimalkan media atau alat peraga yang ada
dalam proses pembelajaran 2.
Siswa a.
Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran b.
Kurangnya pembiasaan penggunaan bahasa jawa pada siswa
c. Kesadaran siswa dalam berperan aktif pada saat
pembelajaran masih kurang. d.
Minat belajar siswa kurang dalam pembelajaran.
1 Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
meningkat 2
Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat 3
Hasil belajar siswa maningkat
1 Guru menyiapkan media dan sumber belajar serta
mengkondisikan siswa; 2
Guru melakukan apersepsi; 3
Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi menulis aksara jawa dan memberikan contoh cara menulis aksara jawa;
4 Siswa mendengarkan penjelasan guru Auditory;
5 Siswa mengamati guru dalam memberikan contoh cara menulis
aksara jawa Visualization; 6
Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok; 7
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa LKS kepada masing- masing kelompok yang berupa kata dan kalimat yang harus
disalin dengan menggunakan aksara jawa; 8
Siswa diminta untuk menyelesaikan LKS dengan cara berdiskusi Intelectually;
9 Perwakilan kelompok diminta untuk menuliskan hasil diskusi ke
depan kelas Somatic; 10
Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok yang terbaik;
11 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari;
12 Guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran.
13 Guru menutup pelajaran.
Kondisi Akhir
Tindakan
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN