penelitian tersebut dapat menunjukkan adanya keaktifan siswa dalam belajar sehingga menimbulkan efek yang positif terhadap hasil belajar siswa. Peneliti
menyarankan agar dalam pembelajaran penggunaan alat peraga dapat membantu proses pemahaman materi, meningkatkan aktifitas dalam belajar dan dapat
menjadikan kegiatan belajar yang menyenangkan.
2.2 Kerangka Berpikir
Matematika di sekolah masih dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit. Citra tentang sulitnya matematika mempengaruhi pembelajaran matematika di
sekolah, terutama terhadap kemampuan pemecahan masalah. Untuk mengatasi hal tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan penggunaan teknologi.
Berdasarkan teori accelerated learning, salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil
belajar peserta didik adalah model pembelajaran SAVI. Model pembelajaran SAVI adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan seluruh alat indera peserta didik
di dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan model SAVI adalah pembelajaran yang di dalamnya mencakup aspek somatic gerak, auditory suara,
visual gambarpemodelan, serta intellectual pemikiran. Pembelajaran SAVI meliputi empat tahap pembelajaran, yaitu tahap
persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penampilan hasil. Setiap tahap selalu memuat keempat unsur SAVI yaitu somatic gerak, auditory suara,
visual gambarpemodelan, serta intellectual pemikiran. Pada tahap persiapan,
guru menyiapkan kondisi optimal untuk belajar melalui penyampaian motivasi dan sugesti positif. Pada tahap penyampaian, guru menyampaikan materi dengan media
yang mampu melibatkan seluruh indera peserta didik secara aktif. Peserta didik dilibatkan secara langsung untuk menemukan dan menyerap materi yang
disampaikan oleh guru. Pada tahap pelatihan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan pengetahuan sendiri dengan
mengimplementasikan konsep dan cara yang telah diberikan guru pada tahap sebelumnya. Pada tahap penampilan hasil, guru mengevaluasi kemampuan peserta
didik dalam menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk menyelesaikan soal.
Salah satu media yang tepat untuk digunakan dalm pembelajaran SAVI adalah alat peraga, karena dengan penggunaan alat peraga, seluruh alat indera
peserta didik dapat dilibatkan secara optimal. Pembelajaran SAVI dengan media alat peraga diharapkan akan mampu meningkatkan aktifitas peserta didik dan
dengan pembelajaran yang melibatkan seluruh alat indera peserta didik, peserta didik tidak lagi bersifat pasif. Hal ini lah yang tidak ditemui di dalam pembelajaran
ekspositori. Dengan pembelajaran SAVI, pemahaman yang diperoleh diharapkan akan bertahan lebih lama di dalam memori peserta didik, sehingga hasil belajar
peserta didik akan lebih maksimal. Dengan demikian, penerapan pembelajaran SAVI dengan media alat peraga lebih efektif dari pembelajaran ekspositori.
2.3 HIPOTESIS