III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Teoritis
Dalam analisis pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara ini akan digunakan dua pendekatan, yaitu
analisis Shift Share yang ditunjang oleh analisis Location Quotient LQ berdasarkan pendekatan laju pertumbuhan, dengan membagi dua periode waktu
analisis, yaitu sebelum otonomi dan pada masa otonomi daerah.
3.1.1 Analisis Shift Share
Analisis Shift Share berguna untuk menganalisis atau melihat gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan struktur perekonomian suatu daerah
yang dihubungkan dengan daerah atasnya dan menggunakan dua titik waktu. Analisis ini memberikan penjelasan atas faktor-faktor penyebab perubahan di
suatu daerah berdasarkan beberapa variabel komponen, yaitu pertumbuhan regional, pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah. Komponen
pertumbuhan proporsional dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah merupakan unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan yang bersifat
internal. Pertumbuhan proporsional adalah akibat dari pengaruh unsur-unsur luar eksternal yang bekerja secara umum nasional, dan pertumbuhan pangsa
wilayah adalah akibat dari pengaruh faktor- faktor yang bekerja khusus di daerah analisis.
Akan tetapi, dalam analisis Shift Share masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain:
1. Rentang waktu yang digunakan dalam analisis ini sangat tergantung pada keberadaan data yang akan dianalisis, sehingga analisis ini bersifat statis dan
kurang dapat memproyeksikan fenomena yang akan terjadi setelah tahun analisis.
2. Untuk menganalisis keadaan perekonomian suatu wilayah, hanya satu indikator yang dapat dipergunakan dan tidak dapat dipergunakanberbagai
indikator ekonomi secara bersamaan, misalnya berdasarkan PDRB dengan mengkombinasikannya dengan indikator lain, seperti tingkat upah dan
penyerapan tenaga kerja pada berbagai sektor perekonomian. Pada penelitian ini, analisis Shift Share dipergunakan untuk
membandingkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Asahan sebelum otonomi daerah dan pada masa otonomi daerah dengan daerah atasnya Propinsi
Sumatera Utara. Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah nilai tambah masing- masing sektor Kabupaten Asahan dan Propinsi Sumatera Utara
yang dibagi menjadi dua periode yaitu, sebelum otonomi dipergunakan data PDRB Tahun 1995-1999 dan pada masa otonomi daerah digunakan data PDRB
Tahun 2000-2004 menurut harga konstan tahun 1993.
a. Indeks Rasio Pertumbuhan Daerah