Potensi Demografi Daerah GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Berdasarkan ketinggiannya terhadap permukaan laut, wilayah Kabupaten Asahan memiliki ketinggian yang berbeda-beda dengan kompisisi sebagai berikut: ketinggian 0 – 7 meter di atas permukaan laut sebesar 28,56 persen dari total luas wilayah Kabupaten Asahan, ketinggian 7 – 25 meter di atas permukaan laut sebesar 22,69 persen, ketinggian 25 – 100 meter di atas permukaan laut sebesar 23,60 persen, ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut sebesar 15,89 persen , dan ketinggian 500 – 1 000 meter di atas permukaan laut sebesar 4,27 persen. Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Asahan termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Menurut catatan Stasiun Klimatologi PTPN III Kebun Sei Dadap, pada tahun 2004 terdapat 125 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.767 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu 242 mm dengan hari hujan sebanyak sembilan hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Maret sebesar 77 mm dengan hari hujan sembilan hari. Rata-rata curah hujan tahun 2004 adalah 147,25 mmbulan.

5.2 Potensi Demografi Daerah

Penduduk dan Tenaga Kerja Jumlah penduduk Asahan berdasarkan hasil Sensus Penduduk SP 2000 adalah 935.855 jiwa termasuk penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap dan termasuk urutan ketiga terbesar di Sumatera Utara setelah Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Sedangkan laju 55 pertumbuhan penduduk dari tahun 1990-2000 berdasarkan angka terakhir SP Tahun 2000 adalah 0,58 persen per tahun. Jumlah penduduk Asahan keadaan Bulan Juni Tahun 2004 diperkirakan sebesar 1.009.856 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 218 jiwa per km 2 . Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 72,51 persen dan sisanya 27,49 persen tinggal di daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga sebanyak 212.978 rumah tangga dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh 5 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2004 sebesar 1,92 persen. Jumlah penduduk laki- laki pada tahun 2004 lebih banyak dari penduduk perempuannya dengan persentase sebesar 50,28 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,14 yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kira-kira 101 penduduk laki- laki. Bila dilihat per kecamatan maka Kecamatan Lima Puluh merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar dengan tingkat persebaran penduduk sebesar 8,28 persen sedangkan Kecamatan Pulau Rakyat adalah yang terkecil yaitu 3,04 persen. Untuk Kecamatan terpadat urutan pertama adalah Kecamatan Kisaran Barat disusul Kisaran Timur dengan kepadatan di atas 1.600 jiwa per km2 dan yang terjarang adalah Kecamatan BP Mandoge. Hal ini dapat dimaklumi karena Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur terletak di ibukota Kabupaten Asahan. Dilihat dari kelompok umur, persentase penduduk usia 0-14 tahun sebesar 35,71 persen, 15-64 tahun sebesar 60,33 persen dan usia 64 tahun ke atas sebesar 3,96 persen yang berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 65,77 56 artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 66 orang penduduk usia non produktif. Penduduk Asahan yang menganut agama Islam pada tahun 2004 sebesar 86,97 persen, Katolik sebesar 1,48 persen, Protestan sebesar 10,37 persen, Budha sebesar 1,12 persen dan Hindu sebesar 0,06 persen. Untuk suku bangsa yang terbanyak adalah Jawa sebesar 51,91 persen kedua suku Batak sebesar 25,65 persen dan urutan ketiga adalah suku Melayu sebesar 17,13 persen sedangkan sisanya 5,31 persen adalah suku Minang, Banjar, Aceh dan lainnya. Persentase penduduk yang bekerja pada tahun 2004 berdasarkan hasil Susenas sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu sebesar 51,18 persen, sector perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,53 persen, jasa-jasa sebesar 11,19 persen dan sisanya sebesar 20,10 persen bekerja di enam sektor lainnya. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2004 sebanyak 11.305 orang ditambah dengan sisa tahun lalu menjadi 15.898 orang dan 5,27 persen diantaranya sudah ditempatkan. Penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada tahun 2004 terdapat 50 buah taman kanak-kanak dengan jumlah murid 3.257 orang dan guru sebanyak 232 orang. Sementara itu untuk sekolah dasar terdapat 675 sekolah dengan jumlah murid dan guru masing- masing 140.878 orang dan 7.091 orang. Untuk tingkat Lanjutan pertama SLTP terdapat 106 sekolah, 35.408 orang murid dan 2.358 orang guru. Pada tahun yang sama jumlah sekolah Lanjutan atas SLTA umum terdapat 50 sekolah dengan jumlah murid 18.424 orang dan guru 1.270 orang, untuk SLTA kejuruan terdapat 57 34 sekolah, 905 orang guru dan 10.837 orang murid. Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 209 murid per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Tanjung Tiram dan terendah di Kecamatan Sei Kepayang masing- masing 277 dan 141 murid per sekolah. Untuk SLTP Rasio murid terhadap sekolah adalah 340 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Kisaran Timur yaitu 660 murid per sekolah dan terendah di Kecamatan Sei Kepayang yaitu 149 murid per sekolah. Sementara untuk tingkat SLTA SMU dan SMK rasio murid terhadap sekolah adalah 327 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Pulau Rakyat 597 murid per sekolah dan terendah di Kecamatan Aek Kuasan yaitu 140 murid per sekolah. Selain itu di Asahan juga terdapat sekolah agama madrasah yang setara dengan sekolah umum yaitu: 101 Madrasah Ibtidaiyah MI dengan 15.218 murid dan 794 guru; 119 Madrasah Tsanawiyah MTs dengan 19.572 murid dan 1 886 guru; dan 53 Madrasah Aliyah MA dengan 6.155 murid dan 807 guru.

5.3 Potensi Perekonomian Daerah