Model Ana lisis Shift Share

4.2 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder tersebut berupa data PDRB Kabupaten Asahan dan PDRB lima propinsi penghasil PDRB terbesar di Indonesia tahun 1995-2002 yang disajikan berdasarkan harga konstan tahun 1993 menurut lapangan usaha serta data pendukung lainnya, yang diperoleh dari dinas-dinas yang terkait dengan penelitian, seperti: Badan Pusat Statistik Pusat dan Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan serta dinas-dinas yang terkait lainnya yang terdapat di wilayah Kabupaten Asahan.

4.3 Metode Analisis

Analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diakukan secara deskriptif dari data yang diperoleh. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk melihat perkembangan sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya dan menunjukkan perkembangan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya dengan menggunakan analisis Location Quotient dan Shift Share yang diolah dengan program MS Excel 2000.

4.3.1 Model Ana lisis Shift Share

Model analisis shift share membagi tiga komponen pertumbuhan, yaitu: komponen Pertumbuhan Regional PR, komponen Pertumbuhan Proporsional PP dan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW yang dinyatakan sebagai berikut: 46 Misalkan terdapat m daerahwilayah j=1, 2, 3,...,m dan n sektor ekonomi i=1, 2, 3,...,n maka perubahan tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai berikut: ? Y ij = PR ij + PP ij + PPW ij .........................................................................1 Atau secara rinci dapat dinyatakan sebagai berikut: Y’ ij – Y ij = ? Y ij = Y ij R a -1 + Y ij R i -R a + Yij r i -R i ..............................2 dimana: ? Y ij = Perubahan dalam produksi sektor i pada wilayah Kabupaten Asahan. Y ij = Produksi dari sektor i pada wilayah Kabupaten Asahan pada tahun dasar analisis Tahun 1995 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2000 untuk periode Otonomi Daerah . Y’ ij = Produksi dari sektor i pada wilayah Kabupaten Asahan pada tahun akhir analisis Tahun 1999 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2004 untuk periode Otonomi Daerah. Y i . = ∑ = m 1 j ij Y = Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten dari sektor i pada tahun dasar analisis Tahun 1995 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2000 untuk periode Otonomi Daerah. Y’ i . = ∑ = m 1 j ij Y = Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten dari sektor i pada tahun akhir analisis Tahun 1999 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2004 untuk periode Otonomi Daerah. Y.. = ∑∑ = = n i m j ij Y 1 1 = Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Sumatera Utara pada tahun dasar analisis Tahun 1995 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2000 untuk periode Otonomi Daerah. 47 Y’.. = ∑∑ = = n i m j ij Y 1 1 = Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Sumatera Utara pada tahun akhir analisis Tahun 1999 untuk periode Sebelum Otonomi Daerah dan Tahun 2004 untuk periode Otonomi Daerah. r i = Y’ ij Y ij .........................................................................................3 R i = Y’ i . Y i . .......................................................................................4 R a = Y’.. Y.. .....................................................................................5 r i - 1 = persentase perubahan PDRB pada sektor i kabupaten j R i - 1 = PR ij = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan perubahan komponen Pertumbuhan Regional. R i - R a = PP ij = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan perubahan komponen Pertumbuhan Proporsional. r i – R i = PPW ij = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan perubahan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Secara skematis model shift share dapat disajikan dalam gambar di bawah ini: Gambar 3. Model Analisis Shift Share Sumber: Budiharsono, 2001 Maju PP+PPW = 0 Komponen Pertumbuhan Sumatera Utara Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Lamban PP+PPW 0 Waktu t Waktu t 1 Komponen Pertumbuhan Proporsionl Wilayah Kabupaten Asahan Sektor ke i Wilayah Kabupaten Asahan Sektor ke i 48 Apabila PPij 0, menunjukkan bahwa sektor i pada kabupaten Asahan pertumbuhannya lamban. Sedangkan apabila PPij 0 menujukkan bahwa sektor i di Kabupaten Asahan pertumbuhannya cepat. Apabila PPWij 0, itu berarti wilayah Kabupaten Asahan mempunyai daya saing yang baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya untuk sektor ke i, atau dapat dikatakan bahwa Kabupaten Asahan mempunyai comparative advantage untuk sektor ke i dibandingkan dengan wilayah lainnya di Propinsi Sumatera Utara. Sehingga pertumbuhan sektor i di Kabupaten Asahan lebih cepat daripada tingkat atasnya. Sedangkan apabila PPWij 0, dapat diartikan bahwa di Kabupaten Asahan, sektor tersebut tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya, yang mengakibatkan pertumbuhannya lebih lamban daripada tingkat atasnya untuk sektor yang sama. Penjumlahan dua komponen pertumbuhan wilayah, yaitu komponen Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah dapat digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan suatu wilayah atau suatu sektor dalam suatu wilayah. Jumlah antara dua komponen tersebut disebut sebagai Pergeseran Bersih PB yang dinyatakan sebagai berikut: PB ij = PP ij + PPW ij PB j = PP j + PPW j Dimana: PB ij = Pergeseran Bersih sektor i pada Kabupaten Asahan PB j = Pergeseran Bersih Kabupaten Asahan Apabila PB ij = 0, maka pertumbuhan sektor i di Kabupaten Asahan termasuk dalam kelompok progresif maju. Sedangkan apabila PB ij 0, maka 49 pertumbuhan sektor i di Kabupaten Asahan termasuk lamban. Begitu juga apabila Apabila PB j 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut termasuk dalam kelompok progresif maju. Sedangkan apabila PB j 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut termasuk lamban.

4.3.2 Model Analisis Location Quotient LQ