pengertian ini dilihat dari segi posisijabatan yang berada diluar diri seorang pekerja makan disebut pengertian objektif.
2. Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap, motivasi yang terjadi
pada seseorang karena dengan penambahanpeningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengembangan
karir adalah peningkatan kemampuan mental yang terjadi karena pertambahan usia. Oleh karena perubahan ini berkenaan sebagai proses mental yang berada
didalam diri seseorang maka disebut juga pengertian subjektif. 3.
Pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan
kemampuan seorang pekerja.
2.2.2.2. Tujuan Pengembangan Karir
Salah satu strategi yang harus diimplementasikan oleh perusahaan adalah membuat perencanaan dan pengembangan karir bagi seluruh karyawan selama
mereka bekerja di perusahaan. Dessler 2006:296 menjelaskan bahwa perencanaan
dan pengembangan karir adalah suatu penekanan pada pemberian bantuan dan kesempatan bagi para karyawan yang memungkinkan mereka untuk menyusun
tujuan karir yang realistik, dan menyadari tujuan tersebut, bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk membantu para karyawannya menyadari kemampuannya,
dan sebagian lagi karena karyawan percaya bahwa dengan mengintegrasikan “karier” individual dengan “karier” perusahaan, maka keduanya akan memperoleh
keuntungan. Bagi karyawan, keuntungan yang jelas adalah kepuasan, pengembangan
Universitas Sumatera Utara
pribadi dan kehidupan kerja yang berkualitas. Bagi perusahaan hal itu dapat meningkatkan level produktifitas, kreativitas, dan efektivitas jangka panjang karena
perusahaan akan diperkuat kader-kader yang terdiri dari karyawan yang sangat merasa terikat yang dilatih dan dikembangkan secara seksama untuk melaksanakan
pekerjaan.
Menurut Mondy 2008:136 program perencanaan dan pengembangan karir
diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Pengembangan yang lebih efektif terhadap tenaga berbakat yang tersedia.
2. Kesempatan karyawan mengidentifikasi jalur karir yang baru dan berbeda.
3. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan diantara
divisilokasi geografis dalam organisasi. 4.
Peningkatan kinerja melalui on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertikal dan horizontal.
5. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan. 6.
Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan untuk mengidentifikasi jalur karir tertentu.
2.2.2.3. Manfaat Pengembangan Karir
Menurut Siagian 2007, diantara sekian banyak manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi dalam pengembangan karir, lima manfaat yang paling sering
mendapat sorotan utama adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengembangan karir memberikan petunjuk tentang siapa diantara para pekerja
yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan dan dengan demikian suplai internal lebih dapat terjamin.
2. Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan
karir para anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar dikalangan karyawan.
3. Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat
reservoir kemampuan yang perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari
potensi menjadi kekuatan nyata. 4.
Pengembangan karir mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti
profesional. 5.
Pengembangan karier mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang terhalang pengembangan kariernya hanya karena atasa langsung mereka, sadar
atau tidak, menghalanginya, padahal ada diantara para pekerja tersebut yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk dikembangkan.
2.2.2.4. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Pengembangan Karir