10 Formulir Penilaian Kinerja berlaku dari sejak setelah ada tanda tangan pejabat
penilai, karyawan yang dinilai dan dari atasan pejabat penilai. Tanda tangan pejabat penilai menunjukkan keputusan yang terakhir dan tidak dapat dirubah
lagi. 11
Tetapi apabila
ternyata bagian
personalia melihat
adanya kejanggalankeanehan dalam Formulir Penilaian Kinerja karyawan tersebut,
maka karyawan wajib menelaah dan meneliti kembali untuk memperoleh kebenaran dan keobjektifan Formulir Penilaian Kinerja tersebut.
Berkaitan dengan Prosedur Penilaian Kinerja, maka menurut Dessler 2006 ada tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penilaian kinerja, antara lain :
1. Mendefinisikan jabatan
, yaitu memastikan bahwa penilai dan yang dinilai sepakat tentang tugas-tugasnya dan standar jabatan.
2. Menilai kinerja
, yaitu membandingkan antara kinerja aktual dengan standar- standar yang telah ditetapkan.
3. Sesi umpan balik
, yaitu membahas kinerja dan kemajuan bawahan serta membuat rencana pengembangan.
2.2.1.7. Penilaian Kinerja yang efektif
Menurut Mathis dan Jackson 2009:407 agar penilaian kinerja dapat berjalan dengan efektif maka harus memperhatikan hal-hal berikut :
a Konsisten dengan misi strategis sebuah organisasi
b Bermanfaat sebagai alat pengembangan.
c Berguna sebagai alat admninistratif
Universitas Sumatera Utara
d Sesuai dengan hukum dan berkaitan dengan pekerjaan.
e Dipandang adil secara umum oleh karyawan.
f Efektif dalam mendokumentasikan kinerja karyawan.
2.2.1.8. Pengukuran Penilaian Kinerja
Pengukuran kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan yang meliputi penetapan indikator kinerja dan penentuan hasil capaian indikator kinerja.
Neal dalam Mangkunegara 2006 menjelaskan aspek-aspek kinerja yang dapat diukur, antara lain :
1. Akurasi Pemenuhan standar akurasi
2. Prestasi menyelesaikan tanggung jawab dan tugas
3. Administrasi Menunjukkan efektivitas administratif
4. Analitis Analatis secara efektif
5. Komunikasi Berkomunikasi dengan pihak lain
6. Kompetensi Menunjukkan kemampuan dan kualitas
7. Kerjasama Bekerjasama dengan orang lain.
8. Kreativitas Menunjukkan daya imaginasi dan daya kreatif
9. Pengambilan keputusan dan pemberian solusi
10. Pendelegasian Menunjukkan orang yang diberi kuasa untuk berbicara atau
bertindak bagi orang lain 11.
Dapat diandalkan Menunjukkan sifat yang dapat dipercaya 12.
Improvisasi peningkatan kualitas atau kondisi yang lebh baik 13.
Inisiatif Mengemukakan gagasan, metode dan pendekatan baru
Universitas Sumatera Utara
14. Inovasi Pengenalan metode dan prosedur baru
15. Keahlian Interpersonal Hubungan manusiawi
2.2.2. Teori tentang Pengembangan Karir
2.2.2.1. Pengertian Pengembangan Karir
Karir seseorang dalam suatu organisasi banyak ditentukan oleh bagaimana
kebijakan dan komitmen organisasi tersebut terhadap karyawannya. Mondy
2008:243 menyatakan bahwa pengembangan karir adalah pendekatan formal yang digunakan organisasi untuk memastikan bahwa orang dengan kualifikasi dan
pengalaman yang tepat tersedia jika dibutuhkan. Pengembangan karir formal berperan penting untuk memelihara angkatan kerja yang termotivasi dan
berkomitmen. Perencanaan dan pengembangan karir menguntungkan individu maupun organisasi dan dengan demikian harus dipertimbangkan secara berhati-hati
oleh keduanya.
Nawawi 2008 mengartikan pengembangan karir dalam 3 tiga hal sebagai berikut:
1. Pengembangan karir adalah suatu rangkaian urutan posisi atau jabatan yang
ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian ini menempatkan
posisijabatan seseorang
dilingkungan suatu
organisasiperusahaan sebagai bagian dari posisijabatan yang ditempatinya selama masa kehidupannya sebagai pekerja. Sejak awal memasuki suatu
organisasi sampai
berhenti baik
karena pension
maupun karena
berhentidiberhentikan maupun karena meninggal dunia. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
pengertian ini dilihat dari segi posisijabatan yang berada diluar diri seorang pekerja makan disebut pengertian objektif.
2. Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap, motivasi yang terjadi
pada seseorang karena dengan penambahanpeningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengembangan
karir adalah peningkatan kemampuan mental yang terjadi karena pertambahan usia. Oleh karena perubahan ini berkenaan sebagai proses mental yang berada
didalam diri seseorang maka disebut juga pengertian subjektif. 3.
Pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan
kemampuan seorang pekerja.
2.2.2.2. Tujuan Pengembangan Karir