4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada
Tabel 4.5 : Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan
Jumlah Orang
Menikah 39
79,6 Belum Menikah
10 20,4
Total : 49
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Hasil penelitian berdasarkan status pernikahan responden pada Tabel 4.5
menunjukkan bahwa responden yang paling dominan berstatus menikah berjumlah 39 orang 79,6 dan yang berstatus belum menikah berjumlah 10 orang 20,4.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan yang bekerja pada Head Office PT Tolan Tiga Indonesia Medan berstatus telah menikah. Karyawan dengan status
menikah biasanya lebih bertanggung jawab dikarenakan pertimbangan telah memiliki keluarga dan menjadi pencari nafkah utama untuk membiayai kehidupan
keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 4.6 : Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
S2 1
2,0 S1
27 55,1
D3 5
10,2 SLTA
16 32,7
Total: 49
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan responden pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan karyawan yang bekerja pada Head Office
PT Tolan Tiga Indonesia Medan memiliki tingkat pendidikan S1 sebanyak 27 orang 55,1, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 16 orang
32,7, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D3 sebanyak 5 orang 10,2, dan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S2 sebanyak 1 orang 2,0.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden tersebut memberikan gambaran bahwa mayoritas karyawan yang bekerja pada Head Office PT Tolan Tiga Indonesia
Medan saat ini adalah yang memiliki latar belakang pendidikan Strata Satu S1. Hal ini terkait dengan sistem rekrutmen yang dilakukan oleh organisasi saat ini yang
mengharuskan kualifikasi pendidikan minimal adalah Strata-1 S1 bagi para pelamar, dengan harapan kualifikasi pendidikan yang semakin tinggi akan
membentuk pemikiran karyawan menjadi lebih baik dengan daya nalar yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kualifikasi pendidikan karyawan minimal Sarjana Strata Satu S1 dan Magister S2 akan tercipta SDM yang berkualitas dan dapat dengan cepat
menangkap apa yang menjadi tujuan dan strategi organisasi. Karyawan Head Office PT Tolan Tiga Indonesia Medan yang memiliki latar
belakang pendidikan Strata Satu S1 sebanyak 27 orang datang dari jurusan yang berbeda antara lain : Ekonomi Manajemen, Akuntansi, Psikologi, Teknik Mesin,
Teknik Informatika, Pertanian, dan Sastra Inggris. Pada beberapa pertimbangan, Head Office PT Tolan Tiga Indonesia Medan tidak menetapkan kriteria seseorang
harus bekerja disuatu Departemen sesuai dengan jurusan pendidikannya melainkan dengan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan dan pengalaman. Dengan
demikian sebagian karyawan Head Office PT Tolan Tiga Indonesia Medan mampu bekerja pada bidang yang bukan jurusan pendidikannya dan sejauh ini hal tersebut
tidak menimbulkan kendala baik dari sisi karyawan dalam melaksanakan pekerjaaannya maupun perusahaan dalam menerima hasil kinerja sesuai harapan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Analisis Statistik Deskriptif Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian
4.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Pelatihan
Penjelasan jawaban responden atas variabel pelatihan X
1
Tabel 4.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Pelatihan
No Pertanyaan
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
1 Pelatihan meningkatkan
keterampilan. 0.0 0
0.0 2 4.1
25 51.0
22 44.9
49 100.0
2. Kecepatan kerja menjadi
lebih baik. 1
2.0 0 0.0 7 14.3
20 40.8
21 42.9
49 100.0
3. Pelatihan membuat
pengetahuan bertambah. 1
2.0 0 0.0 2
4.1 23
46.9 23
46.9 49
100.0
4. Pelatihan membuat kreatif
dalam bekerja. 1
2.0 0 0.0 3
6.1 18
36.7 27
55.1 49
100.0
5. Antusias dalam
menyelesaikan pekerjaan. 1
2.0 0 0.0 6 12.2
22 44.9
20 40.8
49 100.0
6. Semakin bersemangat
dalam menyelesaikan pekerjaan.
1 2.0 0
0.0 4 8.2
28 57.1
16 32.7
49 100.0
7. Kinerja semakin meningkat.
1 2.0 0
0.0 4 8.2
30 61.2
14 28.6
49 100.0
8. Kualitas kerja semakin
baik. 1
2.0 0 0.0 3
6.1 26
53.1 19
38.8 49
100.0
9. Kepuasan diri karena
berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
1 2.0 1
2.0 6 12.2 19
38.8 22
44.9 49
100.0
10. Merasa bahagia bisa
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
0.0 1 2.0 8 16.3
24 49.0
16 32.7
49 100.0
11. Siap menghadapi setiap
perubahan. 0.0 2
4.1 6 12.2 21
42.9 20
40.8 49
100.0
12. Yakin dengan kemampuan
diri. 0.0 0
0.0 4 8.2
22 44.9
23 46.9
49 100.0
13. Pelatihan membuat
kemajuan yang berarti didalam pekerjaan.
0.0 0 0.0 5 10.2
29 59.2
15 30.6
49 100.0
14. Pelatihan mendorong
peningkatan karir. 0.0 0
0.0 5 10.2 26
53.1 18
36.7 49
100.0
15. Memenuhi kebutuhan
perencanaan SDM di Perusahaan.
0.0 0 0.0 1
2.0 26
53.1 22
44.9 49
100.0
17. Pelatihan membantu bekerja
lebih efektif. 0.0 0
0.0 7 14.3 22
44.9 20
40.8 49
100.0
18. Mampu mengatur cara kerja
yang baik. 0.0 1
2.0 6 12.2 29
59.2 13
26.5 49
100.0
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Catatan : 1 : STS Sangat Tidak Setuju
2 : TS Tidak Setuju 3 : KS Kurang Setuju
4 : S Setuju 5 : SS Sangat Setuju
Pada Tabel 4.7 dideskripsikan sebanyak 21 item tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan Pelatihan.
Pelatihan meningkatkan keterampilan X
1.
1 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 51,0. Hal ini dikarenakan karyawan
merasa mampu bekerja dengan lebih baik apabila diberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kemampuannya. Karyawan yang kurang setuju 4,1 menunjukkan
bahwa program pelatihan yang disusun oleh perusahaan masih kurang akurat dan tidak tepat sasaran untuk membuat karyawan dapat bekerja dengan lebih baik.
Kecepatan kerja menjadi lebih baik sejak diberikan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan X
1
.2 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 42,9. Melalui pelatihan yang sesuai pekerjaannya
karyawan akan memperoleh pengetahuan bagaimana bekerja lebih efektif sehingga lebih cepat selesai. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 14,3
menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun oleh perusahaan masih kurang
19. Membantu bekerja lebih
efisien. 0.0 1
2.0 5 10.2 25
51.0 18
36.7 49
100.0
21. Mengurangi kelalaian
dalam bekerja. 0.0 0
0.0 3 6.1
24 49.0
22 49.9
49 100.0
23. Mengantisipasi bahaya saat
bekerja. 0.0 0
0.0 2 4.1
31 63.3
16 32.7
49 100.0
24. Menghindari resiko
kecelakaan saat bekerja. 0.0 1
2.0 5 10.2 24
49.0 19
38.8 49
100.0
Universitas Sumatera Utara
akurat dan tidak tepat sasaran untuk melatih karyawan cepat dan cekatan dalam bekerja.
Pelatihan membuat pengetahuan bertambah sehingga dapat menguasai pekerjaan dengan lebih baik X
1
.3 menunjukkan penjelasan responden terbagi sama besarnya untuk yang menyatakan sangat setuju dan setuju masing-masing persetanse
sebesar 46,9. Hal ini dikarenakan karyawan menyadari pentingnya mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan agar menguasai bidang
pekerjaannya dengan baik. Lebih kreatif didalam bekerja karena sering mengikuti pelatihan yang sesuai
dengan pekerjaan X
1
.4 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 55,1. Didalam pekerjaan karyawan juga dituntut untuk bisa
berpikir kreatif dan memberikan solusi positif dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Karyawan yang kurang setuju 6,1 menunjukkan bahwa program
pelatihan yang disusun oleh perusahaan tidak tepat sasaran untuk melatih karyawan lebih kreatif dalam bekerja.
Sangat antusias dalam menyelesaikan pekerjaan sejak sering diberikan pelatihan X
1
.5 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 44,9. Pekerjaan yang dilakukan dengan antusias hasilnya akan maksimal
karena karyawan fokus dalam mengerjakannya dan pelatihan akan meningkatkan antusias karyawan melalui keterampilan yang diajarkan didalam pelatihan. Adapun
untuk karyawan yang kurang setuju 12,2 menunjukkan bahwa perusahaan masih
Universitas Sumatera Utara
belum memperhatikan pentingnya program pelatihan untuk meningkatkan antusias karyawan dalam bekerja.
Pelatihan membuat semakin bersemangat dalam bekerja X
1
.6 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 57,1. Pekerjaan yang
dilakukan dengan bersemangat akan meningkatkan kinerja karyawan dan memberikan hasil kerja yang maksimal. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju
8,2 menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memperhatikan pentingnya program pelatihan untuk menaikkan semangat dan gairah karyawan yang jenuh
dalam bekerja. Kinerja semakin meningkat terdorong oleh seringnya diberikan pelatihan
X
1
.7 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 61,2. Pelatihan dapat meningkatkan keahlian, keterampilan dan
kemampuan karyawan sehingga akhirnya meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa perusahaan
masih menganggap program pelatihan bagi karyawan adalah prioritas kedua dan tidak ada pengaruhnya untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Pelatihan membuat kualitas kerja semakin baik X
1
.8 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 53,1. Karyawan menyadari
untuk menciptakan kualitas kerja yang baik diperlukan keahlian dan pengetahuan yang bisa diperoleh melalui pelatihan. Bagi karyawan yang kurang setuju 6,1
menunjukkan bahwa perusahaan masih menganggap program pelatihan bagi
Universitas Sumatera Utara
karyawan adalah prioritas kedua dan tidak ada pengaruhnya untuk karyawan dalam menciptakan kualitas kerja yang baik.
Pelatihan banyak membantu dalam melaksanakan pekerjaan sehingga timbul kepuasan didalam diri X
1
.9 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 44,9. Apabila pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik akan menimbulkan kepuasan tersendiri dan memacu menyelesaikan pekerjaan selanjutnya dengan sama baiknya atau lebih lagi. Adapun untuk karyawan yang
kurang setuju 12,2 menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun perusahaan masih belum tepat sasaran sehingga tidak menimbulkan dampak
kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaan. Bahagia bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik karena sering mendapat
pelatihan X
1
.10 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 49,0. Apabila pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik akan
menimbulkan kebahagian tersendiri dan memacu menyelesaikan pekerjaan selanjutnya dengan sama baiknya atau lebih lagi. Karyawan yang kurang setuju
16,3 menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun perusahaan masih belum tepat sasaran sehingga tidak menimbulkan rasa bahagia meski telah
menyelesaikan pekerjaan. Pelatihan yang telah diterima selama ini membuat siap menghadapi setiap
perubahan yang terjadi X
1
.11 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 42,9. Pelatihan mengajarkan karyawan pengetahuan dan
keahlian serta sikap agar karyawan semakin trampil dan mampu dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sehingga siap menghadapi perubahan. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 12,2 menunjukkan
bahwa perusahaan masih menganggap program pelatihan bagi karyawan adalah prioritas kedua dan tidak ada pengaruhnya buat karyawan dalam menghadapi
tantangan perubahan. Tidak khawatir jika terjadi perubahan didalam struktur organisasi, teknologi
maupun sumber daya manusia karena yakin akan kemampuan X
1
.12 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 46,9. Pelatihan
mengajarkan karyawan pengetahuan dan keahlian serta sikap agar karyawan semakin trampil sehingga siap menghadapi perubahan didalam struktur organisasi, teknologi
maupun sumber daya manusia karena yakin akan kemampuan. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa perusahaan masih
menganggap program pelatihan bagi karyawan adalah prioritas kedua dan tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan karyawan dalam menghadapi tantangan
perubahan. Pelatihan adalah salah satu cara membuat kemajuan yang berarti didalam
pekerjaan X
1
.13 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 59,2. Pelatihan adalah kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Bagi karyawan yang kurang
setuju 10,2 menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun oleh perusahaan
Universitas Sumatera Utara
masih kurang akurat dan tidak tepat sasaran untuk membuat kemajuan yang berarti bagi karyawan didalam bekerja.
Salah satu cara mendorong meningkatkan karir adalah dengan meningkatkan keterampilan dengan mengikuti pelatihan X
1
.14 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 53,1. Karyawan yang memiliki
pengetahuan knowledge, ketrampilan skill dan kemampuan ability yang meningkat berkat pelatihan yang diikuti akan lebih siap untuk dipromosikan pada
jabatan yang lebih tinggi sehingga mendorong peningkatan karir karyawan tersebut. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 10,2 menunjukkan bahwa
perusahaan masih menganggap program pelatihan bagi karyawan adalah prioritas kedua dan tidak ada pengaruhnya untuk peningkatan karir karyawan.
Memenuhi kebutuhan
perencanaan SDM
perusahaan sebaiknya
mengembangkan keterampilan karyawan dengan memberikan pelatihan X
1
.15 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 53,1.
Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena dengan adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik
bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Karyawan yang kurang setuju 2,0 menurutnya perusahaan masih belum memperhatikan pentingnya program pelatihan
untuk kebutuhan perencanaan SDM perusahaan. Pelatihan membantu bekerja lebih efektif X
1
.16 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 44,9. Ketika pengetahuan dan
keterampilan terhadap pekerjaan meningkat, maka karyawan mampu mengelola cara
Universitas Sumatera Utara
kerjanya menjadi lebih baik. Bagi karyawan yang kurang setuju 14,3 menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memperhatikan pentingnya program
pelatihan untuk membantu karyawan bekerja lebih efektif. Mampu mengatur cara kerja menjadi lebih baik karena sudah menguasai
pekerjaan melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan X
1
.17 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 59,2. Ketika pengetahuan dan
keterampilan terhadap pekerjaan meningkat, maka karyawan mampu mengatur cara kerjanya bagaimana dapat menjadi lebih baik dan tepat sasaran. Adapun untuk
karyawan yang kurang setuju 12,2 menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun oleh perusahaan masih kurang akurat dan tidak tepat sasaran untuk membuat
karyawan mampu mengatur cara kerjanya menjadi lebih baik. Pelatihan membantu bekerja lebih efisien X
1
.18 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 51,0. Ketika pengetahuan dan
keterampilan terhadap pekerjaan meningkat, maka karyawan mampu mengatur cara kerjanya bagaimana dapat menjadi lebih tepat waktu dan tepat sasaran. Karyawan
yang kurang setuju 10,2 menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun oleh perusahaan masih kurang akurat dan tidak tepat sasaran untuk membuat
karyawan mampu mengatur cara kerjanya menjadi lebih efisien. Pelatihan membantu mengurangi kelalaian yang tidak perlu dalam bekerja
X
1
.19 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 49,9. Pelatihan akan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas baik pekerjaan lama maupun pekerjaan baru, baik dari segi
Universitas Sumatera Utara
peralatan maupun dari segi metode sehingga resiko kelalaian menjadi sangat kecil. Bagi karyawan yang kurang setuju 6,1 menunjukkan bahwa perusahaan masih
belum memperhatikan pentingnya program pelatihan untuk mengurangi kelalaian yang tidak perlu dalam bekerja.
Pelatihan membantu mengantisipasi bahaya pada saat bekerja X
1
.20 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 63,3.
Pelatihan akan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas baik pekerjaan lama maupun pekerjaan baru, baik dari segi peralatan maupun dari
segi metode sehingga mampu mengantisipasi bahaya disaat bekerja. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 4,1 menunjukkan bahwa perusahaan masih belum
memperhatikan pentingnya program pelatihan untuk mengantisipasi bahaya disaat bekerja.
Karyawan yang terlatih mampu menghindari resiko kecelakaan didalam bekerja X
1
.21 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 49,0. Pelatihan akan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas baik pekerjaan lama maupun pekerjaan baru, baik dari segi peralatan maupun dari segi metode sehingga mampu mengantisipasi resiko
kecelakaan didalam bekerja. Karyawan yang kurang setuju 10,2 menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memperhatikan pentingnya program pelatihan untuk
mengantisipasi bahaya disaat bekerja.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Promosi
Penjelasan jawaban responden atas variabel promosi X
2
Tabel 4.8. Penjelasan Responden Atas Variabel Promosi
No Pertanyaan
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
1 Promosi untuk karyawan
berprestasi tinggi 0.0 1 2.0
5 10.2
14 28.6
29 59.2
49 100.0
2. Promosi untuk karyawan yang
telah bekerja dengan sangat baik
0.0 0 0.0 4
8.2 20
40.8 25
51.0 49
100.0
3. Promosi membuat pendapatan
semakin baik 0.0 0 0.0
9 18.4
27 55.1
13 26.5
49 100.0
4. Promosi membuat penghasilan
meningkat 0.0 1 2.0
8 16.3
28 57.1
12 24.5
49 100.0
5. Merasa diakui
keberadaannya oleh perusahaan 0.0 1 2.0
5 10.2
24 49.0
19 38.8
49 100.0
6. Stabilitas karyawan baik
dengan adanya kesempatan promosi
0.0 0 0.0 11
22.4 29
59.2 9
18.4 49
100.0
7. Promosi menambah pengalaman
kerja 0.0 1 2.0
12 24.5
27 55.1
9 18.4
49 100.0
8. Pengalaman kerja yang luas
dalam satu perusahaan 0.0 1 2.0
4 8.2
33 67.3
11 22.4
49 100.0
9. Karyawan berprestasi diberi
kesempatan promosi jika ada lowongan
1 2.0 1 2.0
4 8.2
28 57.1
15 30.6
49 100.0
10. Promosi untuk mengisi
kekosongan jabatan tertentu 0.0 2 4.1
10 20.4
27 55.1
10 20.4
49 100.0
11. Kesempatan promosi kepada
karyawan senior 0.0 1 2.0
12 24.5
23 46.9
13 26.5
49 100.0
12. Promosi berdasarkan masa
kerja 0.0 2 4.1
12 24.5
24 49.0
11 22.4
49 100.0
13. Kualifikasi pendidikan menjadi
salah satu syarat promosi 0.0 0 0.0
3 6.1
22 44.9
21 42.9
49 100.0
14. Karyawan baru yang diterima
di perusahaan min. Sarjana S1. 0.0 0 0.0
9 18.4
20 40.8
20 40.8
49 100.0
15. Karyawan melebihi harapan
perusahaan yang dipromosikan.
0.0 0 0.0 8
16.3 24
49.0 17
34.7 49
100.0
16. Prestasi kerja salah satu
pertimbangan untuk dipromosikan
0.0 0 0.0 7
14.3 28
57.1 14
28.6 49
100.0
17. Loyalitas menjadi salah satu
syarat promosi 0.0 0 0.0
8 16.3
28 57.1
13 26.5
49 100.0
18. Self of belonging pada
perusahaan akan memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap jabatannya. 0.0 0 0.0
3 6.1
30 61.2
16 32.7
49 100.0
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Catatan : 1 : STS Sangat Tidak Setuju
2 : TS Tidak Setuju 3 : KS Kurang Setuju
4 : S Setuju 5 : SS Sangat Setuju
Pada Tabel 4.8 dideskripsikan sebanyak 20 item tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan Promosi. Promosi pantas diberikan
untuk karyawan yang memiliki prestasi yang tinggi X
2
.1 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 59,2. Dalam melakukan
promosi, perusahaan selalu mempertimbangkan prestasi kerja yang telah dicapai karyawannya. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 10,2 menunjukkan
bahwa promosi sering terjadi karena kesenangan pihak yang memiliki kewenangan untuk mempromosikan karyawan tersebut, bukan karena pertimbangan prestasi kerja
yang menjadi tolak ukur dalam melakukan promosi. Promosi diberikan perusahaan untuk karyawan karena telah melaksanakan
pekerjaannya dengan sangat baik X
2
.2 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju 51,0. Karyawan yang melaksanakan
pekerjaan dengan baik bahkan melebihi harapan perusahaan berarti karyawan tersebut memiliki prestasi kerja sehingga pantas dipromosikan. Karyawan yang
kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa promosi sering terjadi karena kesenangan
19. Atasan telah bertindak tepat
memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan karyawan.
0.0 0 0.0 4
8.2 29
59.2 16
32.7 49
100.0
20. Perusahaan akan
mempromosikan karyawan sesuai kapabilitasnya.
1 2.0 0 0.0
2 4.1
28 57.1
18 36.7
49 100.0
Universitas Sumatera Utara
pihak yang memiliki kewenangan untuk mempromosikan karyawan tersebut, bukan karena telah melaksanakan pekerjaannya dengan sangat baik yang seharusnya
menjadi tolak ukur dalam melakukan promosi. Promosi yang diterima membuat mereka merasa puas karena pendapatannya
semakin baik X
2
.3 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 55,1. Karyawan akan menerima perolehan kompensasi berupa
gaji dan benefit yang sebanding dengan tanggung jawab dan tugas yang dijalankan. Bagi karyawan yang kurang setuju 18,4 menunjukkan bahwa karyawan yang
lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaanya dibandingkan balas jasa, walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan
kerja karyawan merupakan kunci semangat kerja karyawan. Puas karena penghasilan mengalami peningkatan diperusahaan ini X
2
.4 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 57,1.
Karyawan akan menerima perolehan kompensasi berupa gaji dan benefit yang sebanding dengan tanggung jawab dan tugas yang dijalankan dan kompensasi yang
diberikan oleh perusahaan cukup bersaing dengan perusahaan lain diindustri yang sama. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 16,3 menunjukkan bahwa
karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaanya dibandingkan balas jasa, walaupun balas jasa itu
penting. Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci semangat, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya promosi maka sebagai karyawan mereka merasa diakui keberadaannya oleh perusahaan X
2
.5 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 49,0. Promosi merupakan sebuah pencapaian
yang hendak dicapai oleh seseorang untuk menduduki jabatan yang baru dengan menunjukkan bukti pengakuan antara lain prestasi kerja, kemampuan, dan potensi
yang dimiliki karyawan tersebut. Karyawan yang kurang setuju 10,2 menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memberikan perhatian akan
keberadaan karyawan dan sistem perencanaan serta pelaksanaan promosi jabatan belum transparan.
Perusahaan sekarang ini memiliki stabilitas karyawan yang baik karena adanya kesempatan untuk promosi X
2
.6 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 59,2. Promosi memiliki arti yang penting bagi
perusahaan, karena dengan adanya promosi berarti kestabilan perusahaan lebih terjamin dan karyawan juga puas akan peningkatan-peningkatan dalam karirnya.
Karyawan yang kurang setuju 22,4 menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu memberikan dorongan positif kepada karyawannya dalam bekerja agar
tercipta suatu aktivitas organisasi yang harmonis. Perusahaan juga masih jauh dalam kegiatan pemeliharaan karyawan yang berpotensi sehingga turn-over karyawan di
perusahaan saat ini cukup tinggi. Promosi yang diterima akan menambah pengalaman kerja X
2
.7 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 55,1.
Promosi berguna untuk menambah atau memperluas pengetahuan serta pengalaman
Universitas Sumatera Utara
kerja karyawan dan merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya. Bagi karyawan yang kurang setuju 24,5 menunjukkan bahwa promosi yang diterima belum
cukup menambah pengalaman kerja karyawan diperusahaan ini. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasinya sehingga memperbesar produktifitas kerjanya. Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang luas disatu perusahaan
biasanya diperoleh dari kesempatan promosi yang diberikan X
2
.8 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 67,3. Dengan adanya
kesempatan promosi akan merangsang karyawan menjadi lebih bergairah dalam bekerja dan menggali potensinya sehingga menjadi pengalaman yang berguna. Bagi
karyawan yang kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa promosi yang diterima belum cukup menambah pengalaman kerja karyawan diperusahaan ini.
Jika ada lowongan kerja di perusahaan maka karyawan yang berprestasi akan diberi kesempatan untuk dipromosikan
X
2
.9 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 57,1. Hasil ini menunjukkan
mayoritas responden setuju bahwa jika ada lowongan kerja di perusahaan maka karyawan yang berprestasi akan diberi kesempatan untuk dipromosikan. Karyawan
yang kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa sangat sedikit bahkan hampir tidak ada kesempatan untuk karyawan internal dipromosikan pada lowonganjabatan baru
tersebut dikarenakan perusahaan lebih senang merekrut karyawan dari luar untuk ditempatkan pada lowongan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Promosi biasanya terjadi untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu X
2
.10 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 55,1,
sangat setuju 20,4 dan kurang setuju 20,4. Ditemukan hal yang menarik dimana pernyataan responden untuk sangat setuju memiliki persentase yang sama
besarnya dengan pernyataan responden yang kurang setuju yaitu dengan persentase sebesar 20,4. Hal ini dikarenakan untuk mengisi kekosongan jabatan karena
pejabatnya berhenti, agar jabatan tidak kosong maka dipromosikan karyawan lain. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju menunjukkan bahwa perusahaan saat ini
lebih memilih merekrut karyawan baru untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut daripada memberi kesempatan kepada karyawan sendiri untuk dipromosikan.
Padahal seharusnya promosi jabatan dapat terjadi tidak hanya bagi mereka yang menduduki jabatan manajerial saja, akan tetapi juga bagi mereka yang pekerjaannya
bersifat teknikal dan non-manajerial. Perusahaan biasanya memberi kesempatan promosi jabatan kepada karyawan
yang lebih senior dengan pertimbangan pengalaman yang dimiliki lebih banyak daripada yang masih dibawahnya X
2
.11 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 46,9, sangat setuju 26,5 dan kurang setuju
24,5. Hasil ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa perusahaan biasanya memberi kesempatan promosi jabatan kepada karyawan yang lebih senior
dengan pertimbangan pengalaman yang dimiliki lebih banyak daripada yang masih dibawahnya, tetapi responden yang menyatakan sangat setuju 26,5 memiliki
persentase yang berbeda tipis dengan pernyataan responden yang kurang setuju
Universitas Sumatera Utara
24,5. Hal ini dikarenakan senioritas diartikan sebagai bentuk penghargaan perusahaan atas kesetiaan karyawan yang didedikasikan kepada perusahaan.
Sementara bagi karyawan yang kurang setuju menunjukkan bahwa seharusnya promosi dilakukan berdasarkan kompetensi, yaitu dengan melaksanakan assessment
center sebagai sistem dan prosedur untuk mengindentifikasi, menilai dan
mengembangkan kompetensi SDM berdasarkan prinsip The right people in the right places at the right times
. Promosi jabatan diperusahaan selama ini berdasarkan masa kerja seorang
karyawan diperusahaan X
2
.12 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 46,9. Hasil ini menunjukkan mayoritas responden setuju
bahwa promosi jabatan diperusahaan selama ini berdasarkan masa kerja seorang karyawan diperusahaan, tetapi pernyataan ini disusul oleh persentase responden yang
menyatakan kurang setuju. Sebaliknya terdapat perbedaan persentase yang cukup tipis antara responden yang kurang setuju 24,5 dengan yang sangat setuju
22,5. Hal ini dikarenakan masa kerja seseorang merupakan pengalamannya dalam melaksanakan pekerjaan, dengan adanya pengalaman yang lebih banyak maka
diharapkan kemampuan kerja yang tinggi, ide yang lebih banyak, dan sebagainya. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan yang
memiliki masa kerja yang lama belum tentu karyawan yang terampil, cekatan dan mempunyai kemampuan yang memadai dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk
itu seharusnya promosi jabatan mempertimbangkan kualitas kerja, prestasi, hubungan dengan atasan dan rekan-rekan, kreativitas dan loyalitas.
Universitas Sumatera Utara
Kualifikasi pendidikan menjadi salah satu syarat didalam promosi jabatan dengan harapan pendidikan membentuk pemikiran karyawan menjadi lebih baik
dengan daya nalar yang tinggi X
2
.13 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 44,9. Kualifikasi pendidikan karyawan minimal
Sarjana Strata Satu S1 dan Magister S2 akan menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat dengan cepat menangkap apa yang menjadi tujuan dan strategi organisasi.
Bagi responden yang kurang setuju 6,1 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki jenjang pendidikan S1 dan S2 belum tentu memiliki pengalaman yang
cukup baik dalam menguasai pekerjaannya. Karyawan baru yang diterima di perusahaan minimal Sarjana S1 X
2
.14 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban sangat setuju dan
setuju dengan persentase yang sama besarnya, yaitu 40,8. Dengan kualifikasi pendidikan karyawan minimal Sarjana Strata Satu S1 akan tercipta SDM yang
berkualitas sebagai investasi perusahaan. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 18,4 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana
Strata Satu S1 belum tentu memiliki pengalaman yang cukup baik dalam menguasai pekerjaannya.
Karyawan yang melaksanakan pekerjaan melebihi harapan perusahaan yang akan dipromosikan X
2
.15 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 49,0. Hasil ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa
karyawan yang melaksanakan pekerjaan melebihi harapan perusahaan yang akan dipromosikan. Adapun untuk karyawan yang kurang setuju 16,3 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa hasil prestasi kerja masih belum menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan promosi.
Dalam melakukan promosi perusahaan selalu mempertimbangkan prestasi kerja yang telah dicapai karyawannya X
2
.16 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban responden yang menyatakan setuju 57,1.
Hal ini
dikarenakan dalam
melakukan promosi,
perusahaan selalu
mempertimbangkan prestasi kerja yang telah dicapai karyawannya. Bagi karyawan yang kurang setuju 14,3 menunjukkan bahwa promosi sering terjadi karena
kesenangan pihak yang memiliki kewenangan untuk mempromosikan karyawan tersebut, bukan karena pertimbangan prestasi kerja yang menjadi tolak ukur dalam
melakukan promosi. Perusahaan menetapkan loyalitas sebagai syarat dalam promosi X
2
.17 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 57,1.
Dengan loyalitas yang tinggi karyawan diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Karyawan yang kurang setuju 16,3 menunjukkan bahwa loyalitas
tidak menjadi jaminan karyawan tersebut memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Menunjukkan bahwa promosi tetap harus dibuktikan dengan prestasi
kerja, kemampuan, dan potensi yang dimiliki. Karyawan yang memiliki self of belonging pada perusahaan apabila
dipromosikan akan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap jabatannya X
2
.18 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 32,7.
Ketika karyawan memiliki self of belonging yang tinggi diharapkan memiliki
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab yang lebih tinggi. Bagi karyawan yang kurang setuju 6,1 menunjukkan bahwa self of belonging tidak menjadi jaminan karyawan tersebut
memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Menunjukkan bahwa promosi tetap harus dibuktikan dengan prestasi kerja, kemampuan, dan potensi yang dimiliki.
Atasan telah bertindak tepat dengan memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan karyawan X
2
.19 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 59,2. Ketika karyawan diberikan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuannya maka dapat menambah semangat dan gairah karyawan di dalam bekerja, sehingga karyawan akan bekerja dengan penuh motivasi. Bagi
karyawan yang kurang setuju 8,2 menunjukkan bahwa setiap karyawan harus memberikan performa yang terbaik meskipun beban kerja yang diberikan kepada
mereka cukup tinggi. Jika ada jabatan yang kosong maka perusahaan akan mempromosikan
karyawan yang sesuai kapabilitasnya untuk mengisi posisi tersebut X
2
.20 menunjukkan sebagian besar responden memberikan opsi jawaban setuju 57,1.
Promosi memiliki nilai yang sangat berarti karena merupakan bukti pengakuan atas hasil atau prestasi kerja karyawan. Karyawan yang kurang setuju 4,1
menunjukkan bahwa perusahaan saat ini lebih memilih merekrut karyawan baru untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut daripada memberi kesempatan kepada
karyawan sendiri untuk dipromosikan. Padahal seharusnya promosi jabatan dapat terjadi tidak hanya bagi mereka yang menduduki jabatan manajerial saja, akan tetapi
juga bagi mereka yang pekerjaannya bersifat teknikal dan non-manajerial.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Pengembangan Karir