membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-
agen ini sangat besar.
2.3.4 Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat
Penyimpangan sosial merupakan suatu bentuk perilaku yang dilakukan oleh seorang atau lebih, yang tidak sesuai dengan norma dan nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Ukuran yang menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik atau buruknya, benar atau salahnya menurut
pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu masyarakat. http:ips-mrwindu.blogspot.com200904penyimpangan-sosial-
dalam-masyarakat.html, diakses 7 Januari 2011, pukul 12:56 WIB.
2.3.4.1 Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial
2.3.4.1.1 Bentuk penyimpangan menurut pelakunya, dibedakan
menjadi dua bentuk, yaitu penyimpangan individu dan penyimpangan kelompok. Penyimpangan Individu adalah
penyimpangan yang dilakukan oleh individu yang berlawanan dengan Norma. Penyimpangan ini biasanya
dilakukan di lingkungan keluarga. Sedangkan penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang
dilakukan oleh kelompok orang yang tunduk pada norma
Universitas Sumatera Utara
kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
2.3.4.1.2 Bentuk penyimpangan menurut sifatnya, yaitu
penyimpangan bersifat positif dan penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat positif, terarah pada nilai
sosial yang berlaku dan dianggap ideal dalam masyarakat dan mempunyai dampak yang bersifat positif. Cara yang
dilakukan seolah-olah menyimpang dari norma padahal tidak. Sedangkan penyimpangan bersifat negatif berwujud
dalam tindakan yang mengarah pada nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan dianggap tercela dalam masayarakat.
2.3.4.2 Latar Belakang Terjadinya Penyimpangan Sosial
2.3.4.2.1 Seseorang mengalami kesulitan dalam hal komunikasi ketika
bersosialisasi. Artinya, individu tersebut tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat yang berlaku.
2.3.4.2.2 Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak
masih kecil mengamati bahkan meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa.
2.3.4.2.3 Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil
sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang yang di
Universitas Sumatera Utara
pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama.
2.3.4.2.4 Adanya pertentangan antar agen sosialisasi. Pesan-pesan yang
disampaikan antara agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain kadang bertentangan, misalnya : orang
tua mengajarkan merokok itu tidak baik, sementara iklan rokok begitu menarik, dan anak memiliki kelompok teman
sebaya yang pada umumnya merokok, sehingga jika ia mengikuti pesan orang tuanya ia akan menyimpang dari
norma kelompoknya, lama-lama anak tersebut akan menjadi perokok
2.3.4.2.5 Pertentangan antara norma kelompok dengan norma
masyarakat. Kelompok masyarakat tertentu memiliki norma yang bertentangan dengan norma masyarakat pada umumnya.
Contoh : masyarakat yang hidup di daerah kumuh menganggap pengucapan kata-kata kotor, membuang sampah
sembarangan, atau membunyikan radio dengan keras merupakan hal biasa. Namun hal tersebut bagi masyarakat
umum merupakan hal yang menyimpang.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4.3 Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial