4.3 Penyebab Anak Tinggal di Jalanan
Penyebab anak di jalanan dapat disebabkan karena faktor dari dalam diri anak internal maupun faktor dari luar diri seorang anak eksternal. Faktor
internal berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menanggapi lingkungannya dan semua pengaruh dari luar. Tindakan yang
mereka lakukan merupakan reaksi yang salah dari proses belajar, seperti: krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal sebagai faktor
sosiologis yaitu semua perangsang dan pengaruh dari luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu pada anak-anak jalanan.
http:masrifatinanani.student.umm.ac.id20100730beberapa-macam- kenakalan-remaja, diakses 19 Juni 2011, pukul 17:14 WIB.
4.3.1 Faktor Internal Anak Tinggal di Jalanan
4.3.1.1 Ingin Mandiri
Keinginan mandiri merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh setiap orang. Sifat ini sering mendominasi perilaku seseorang dengan
tanpa sadar. Keinginan mandiri pada anak jalanan sering muncul karena pengaruh ekonomi keluarga yang dianggap kurang mendukung
kebutuhan mereka. Berikut hasil dari wawancara dengan seorang anak jalanan yang mengaku hidup di jalanan karena keiinginan diri sendiri.
“Kalau mamak aku sayang sama aku, kak. Gak mau dia pukul aku. Aku aja yang bandal. Mamak aku nyariin
aku. Tapi kubilang “Mak, udah mak gak usah nyariin aku, nanti kapan-kapan aku pulang. Mamak cariin aku,
capek mamak”.” Agus Maulana, 16
Universitas Sumatera Utara
Hal yang sama juga diperoleh dari anak jalanan lainnya yang mengaku ke jalanan karena keinginan sendiri, untuk hidup senang
dengan teman-teman jalanan lainnya. Berikut hasil wawancara dengan anak jalanan.
“Aku ke jalanan nyari-nyari pengalaman. Gak mau nyusahin mamakku. Mamakku pernah jemput aku ke
jalanan, waktu dia pulang dari Malaysia. Mamakku baik. Aku ajanya yang bandal. Kuakui aku memang
bandal.” Jefri, 13
Keinginan diri untuk hidup mandiri dan tidak tergantung pada keluarga, mengakibatkan anak-anak jalanan terbiasa hidup tanpa aturan
di jalanan. Hal ini mendorong komunitas anak jalanan cenderung tidak mendapat pendidikan yang benar tentang aturan ataupun norma di dalam
masyarakat.
4.3.1.2 Kehendak Ingin Bebas
Kehendak bebas merupakan salah satu sifat alamiah manusia. Setiap manusia ingin memiliki kebebasan yang penuh tanpa dikekang
oleh suatu apapun, apalagi anak yang menjelang remaja sangat ingin memiliki kehendak yang bebas, tidak ingin diatur atau dikekang oleh
suatu peraturan. Berikut hasil wawancara dengan seorang anak jalanana yang pergi ke jalanan karena merasa terkekang di tempat kerja dan
merasa kesepian di rumah.
Universitas Sumatera Utara
“Aku untuk sementara aku ngamen. Untuk sementara biar bebas. Kalau ga senang aku sakit. Kalau senang
aku, gembira banyak kawan. Aku dah pernah kerja di door smeer. Kek mana rasanya sakit. Dah gajinya ga
jelas, libur ga bisa, main-main ga bisa. Istilahnya door smeer ni kan minggu kan libur, senin sampai sabtu
kerja kras, minggu senang-senang, buat senang.” Hendra, 17
Hal yang sama juga disampaikan oleh anak jalanan lainnya, seperti berikut ini.
Gak enak di rumah. Di situ-situ aja. Kek gitu terus, kek gitu terus. Harjono, 15
Anak jalanan juga beranggapan bahwa aturan akan menyebabkan mereka terkekang dan membatasi kehendak bebas
mereka. Sementara dalam aturan masyarakat ada banyak aturan yang membatasi kehendak bebas tersebut. Hal inilah yang mengakibatkan
mereka seringkali melanggar norma dan nilai masyarakat. Kehendak bebas ini dapat muncul dan terwujud dalam perilaku
setiap orang setiap kali menghadapi himpitan dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Demikian halnya dengan anak jalanan yang
menginkan kehendak bebas ketika merasa ada banyak hal yang membuatnya di batasi dengan cara ngelem bersama teman-temannya.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Faktor Eksternal Anak Tinggal di Jalanan