Visi dan Misi Museum Misi Muntilan

Lokal dalam konsultasi yang terus-menerus dengan Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting yang harus ada dalam sebuah museum. Sebuah museum yang baik harus memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang kenyamanan saat pengunjung berada di museum. Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Museum Misi Muntilan, antara lain: 89 a. Kantor pimpinan, karyawan Museum Misi Muntilan Museum memiliki satu buah kantor yang di dalamnya terdapat meja pimpinan museum dan karyawan. Kantor digunakan untuk mendata berbagai macam tugas di antaranya koleksi, pengunjung, keuangan, dan kegiatan yang ada di museum. b. Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu pendukung yang ada di museum yang dapat dimanfaatkan untuk mencari buku-buku mengenai ajaran Agama Katolik, Keuskupan Agung Semarang dan buku-buku pengetahuan umum. c. Aula pertemuan Aula pertemuan digunakan untuk ruang rapat dan ruang pertemuan untuk memutarkan video sebelum masuk untuk melihat koleksi museum. d. Alat Pengaman CCTV Alat pengaman digunakan untuk memastikan koleksi-koleksi yang dipajang tidak hilang atau rusak karena ulah pengunjung. 89 Hasil observasi pada tanggal 27 April 2017 e. Pengatur Suhu Pengatur suhu digunakan untuk mengatur koleksi yang ada di museum sehingga koleksi yang ada tidak rusak. f. Tempat Parkir g. Toilet h. Pos Keamanaan i. Ruang Doa j. Gereja

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan data-data yang didapatkan oleh peneliti, maka hasilnya akan dijabarkan dalam 4 bagian yaitu : latar belakang berdirinya Museum Misi Muntilan, koleksi yang terdapat di Museum Misi Muntilan, kegiatan dan pemanfaatannya untuk sumber belajar sejarah. Berikut ini adalah penjelasaan hasil penelitian:

1. Latar Belakang Berdirinya Museum

Berdasarkan hasil wawancara mengenai latar belakang berdirinya Museum Misi Muntilan, salah satu pendiri museum mengatakan bahwa museum ini didirikan untuk mengetahui sejarah awal mulanya Keuskupan Agung Semarang dan perkembangannya dari masa ke masa. Selain itu, museum didirikan untuk kepentingan orang-orang yang ingin memahami, mendalami spiritualitas atau pola dasar penghayatan iman di Keuskupan Agung Semarang. Terutama yang paling pokok untuk kepentingan sejarah, sehingga setiap orang bisa paham mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI