Sumber Data Motode Pengumpulan Data

3. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 64 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin menemukan permasalahan yang harus diteliti atau ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. 65 Wawancara yang digunakan dalam penelitian bermacam-macam yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. 66 Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. 67 Wawancara akan dilakukan kepada pihak pengunjung, guru sejarah di sekitar museum, dan pengelola Museum Misi Muntilan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai pemanfaatan Museum Misi Muntilan sebagai sumber belajar sejarah di Museum Misi Muntilan.Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan media recorder 64 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 186. 65 Sugiyono, op.cit, hlm 72. 66 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm.188. 67 Sugiyono, op.cit, hlm. 73. yang berfungsi merekam hasil wawancara, kamera dan handphone HP yang digunakan untuk mengambil gambar dan video wawancara.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis, 68 sehingga peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan peneliti. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Observasi Instrumen observasi adalah pedoman observasi yang akan digunakan sebagai pedoman ketika peneliti melakukan observasi. Untuk mencatat hasil observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan dengan mencheck list data yang sesuai dengan pengamatan langsung. Chek list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar aspek yang akan diamati. 69 selengkapnya lihat lampiran 2. Dokumentasi Instrumen dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang berupa data pengunjung, data kegiatan museum, foto, gambar, literatur yang ada di museum, brosur, dan katalog. Untuk mengetahui kelengkapan dokumen yang terkumpul, maka peneliti menggunakan instrumen yang berupa cek list. lihat lampiran 68 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 100. 69 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013, hlm. 274. 3. Wawancara Instrumen wawancara berupa pedoman wawancara yang akan digunakan sebagai pedoman ketika peneliti melakukan wawancara. Instrumen wawancara ini digunakan peneliti sebagai alat untuk menggali informasi dari pengelola dan pengunjung museum. lihat lampiran

F. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai fokus penelitian. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif ini, terdapat beberapa bagian teknik sampling yang digunakan. 70 Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Nonprobability Sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sampel. 71 Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan teknik snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, 72 sedangkan snowball sampling penarikan sampel secara bola salju. Penarikan sampel pola ini dilakukan dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan 70 Sugiyono, op.cit, hlm. 52. 71 Ibid., hlm. 53. 72 Idem. informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar, seolah- olah terjadi efek bola salju. 73 Untuk mendapat informasi lebih mendalam maka dipilihlah informan yang lebih mengetahui Museum Misi Muntilan. Informan yang dipilih yakni pengunjung, guru dan pengelola museum.

G. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan atara yang dilaporkan penelitian dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa macam cara untuk menguji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian, anatara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketentuan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. 74 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji keabsahan atau kredibilitas data dengan triangulasi, meningkatkan ketekunan, dan diskusi teman sejawat.

1. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai 73 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan Teori Konsep Dasar dan Implementasi, Bandung : Alfabeta, 2014, hlm. 45. 74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RB, Bandung : Alfabeta, 2011, hlm. 270.