Kegiatan Edukasi yang Ada di Museum

Muntilan, yakni mengadakan kerjasama-kerjasama, misalnya beberapa kali ada orang yang menulis tentang Sejarah Keuskupan Agung Semarang yang bekerjasama dengan Museum Misi CL.6. 110 Tim edukasi mengatakan bahwa kegiatan edukasi yang ada di museum ini tidak hanya mengantarkan pengunjung, tetapi ada juga kegiatan lain, di antaranya mengadakan kerjasama dengan pengurus Kerkof setiap malam Selasa Kliwonan dengan mengadakan pengajian memakai musik tradisional dan khotbah. Hal ini sebagai salah satu saran untuk mendekatkan Museum Misi Muntilan dengan masyarakat sekitar. Tampilan ini merupakan proses edukasi karena hampir semua yang menangani adalah pengelola museum. Selain itu, mengunjungi kelompok- kelompok tertentu untuk memperkenalkan Museum Misi Muntilan, sehingga mereka dapat mengenal Museum Misi Muntilan bukan hanya menjadi gudang tempat penyimpanan benda, tetapi menjadi museum yang hidup dengan peninggalan-peninggalan yang ada CL.2. 111 Berkaitan dengan kegiatan rutin yang dilakukan di Museum Misi Muntilan, pengelola museum mengatakan bahwa kegiatan rutin yang dilakukan, yakni mendampingi sekolah-sekolah yang ada di lingkungan sekitar museum, seperti SMP Kanisus yang memanfaatkan museum setiap hari Jumat untuk mengenal Museum Misi, sedangkan SMA van Lith mewajibkan setiap siswa baru untuk mengenal Museum Misi Muntilan. Selain itu, Selasa Kliwononan yang dilakukan dengan masyarakat sekitar untuk mengenalkan Museum Misi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan toleransi antar umat beragama dan membuka sekat-sekat 110 Hasil wawancara dengan Romo Nugroho, 8 Mei 2017 111 Hasil wawancara dengan Pak. Puji, 27 April 2017 yang ada CL.3. 112 Sementara direktur museum sekarang mengatakan bahwa kegiatan rutin yang dilakukan di Museum Misi Muntilan, yakni kegiatan perawatan, konsulidasi atau pembicaraan-pembicaraan ditingkat staf dalam hal kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sepanjang hari khususnya dalam hal pendampingan pengunjung CL.6. 113 Berkaitan dengan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar terutama sejarah di Museum Misi Muntilan direktur museum mengatakan bahwa kegiatan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar terutama sejarah yaitu kegiatan pendampingan. Pengunjung yang datang didampingi untuk menjelaskan mengenai koleksi-koleksi yang ada, sehingga pengunjung yang datang dapat memiliki wawasan pengetahuan yang baru mengenai sejarah karya misi Keuskupan Agung Semarang dan perkembangan Agama Katolik di Indonesia. Semua pengunjung yang datang diajak untuk merefleksikan tentang manfaat yang diperoleh dari kunjungannya ke museum CL.6. 114 Berkaitan dengan pengunjung yang datang ke museum sebagian kecil pengurus mengatakan bahwa pengunjung yang datang kebanyakan umat Katolik. Hal ini dikarenakan koleksi-koleksi yang ada di Museum Misi Muntilan ini berkaitan dengan karya misi Keuskupan Agung Semarang dan sejarah Agama Katolik di Indonesia terutama Pulau Jawa. Sementara Romo Nugroho mengatakan bahwa pengunjung yang datang meliputi anak-anak TK, pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan umat umum. Profesinya bermacam-macam ada pejabat Gereja, BiarawanBiarawati, guru dan lain-lain. Ada pula beberapa wisatawan 112 Hasil wawancara dengan Pak. Sena, 2 Mei 2017 113 Hasil wawancara dengan Romo Nugroho, 8 Mei 2017 114 Ibid, 8 Mei 2017 Mancanegara yang dibawa oleh biro perjalanan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Selain itu, dari beberapa Komunitas Penggemar Museum dan Komunitas Pencita Sejarah yang datang berkunjung untuk melihat koleksi-koleksi yang ada di museum beserta dengan sejarah dari setiap koleksi yang ditampilakn CL.6. Semua kalangan mengunjungi dan memanfaatkan museum untuk keperluan pendidikan, rekreasi dan beberapa hal yang berkaitan dengan museum. Senada dengan pendapat di atas, pengelola museum juga mengatakan bahwa tidak hanya pengunjung dari umat Katolik sendiri, tetapi dalam perkembangnya juga mulai ada beberapa kelompok lintas iman yang berkunjung ke Museum Misi Muntilan, di antaranya ANSOR, NU, dan beberapa mahasiswa yang ingin menulis skripsi. Misalnya mahasiswa IAIN yang menyusun tugas akhir mengenai perbandingan Romo Van Lith dengan Sunan Kalijaga dan mahasiswa UNY yang tertarik mengenai sejarah Gereja yang ada di Museum Misi Muntilan CL.3. 115 Macam-macam kalangan memanfaatkan museum ini. Mgr. Pujasumarta dalam Surat Gembala menyebut bahwa umat Katolik Keuskupan Agung Semarang didorong untuk datang ke Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner untuk belajar menganai sejarah Agama Katolik di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan mengenai Keuskupan Agung Semarang. Berikut ini data pengunjung Museum Misi Muntilan tahun 2016. Tabel 3. Data Pengunjung MMM 116 Januari - Desember 2016 No Jenis Pengunjung Jumlah 1. Pengunjung Pelaku Studi 1.451 2. Pengunjung Bertujuan Khusus 39 3. Pengunjung Rekreasi 3.632 115 Hasil wawancara dengan Pak. Sena, 2 Mei 2017 116 Buku kesan dan kesan pengunjung tahun 2016 Berkaitan dengan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan edukasi yang ada di Museum Misi Muntilan, pengelola museum mengatakan bahwa kendala yang dihadapi dalam kegiatan edukasi, yakni bila pengunjung yang datang tidak memberikan informasi terlebih daluhu kepada pihak museum, karena pihak museum sudah memiliki program yang harus dikerjakan seperti mendampingi pengunjung yang sudah memberikan konfirmasi sebelumnya. Selain itu, kendala yang dihadapi yaitu dalam hal manajemen waktu, pihak museum sendiri memiliki jumlah staf yang terbatas. Oleh sebab itu, pengunujung yang datang sebaiknya memberikan kabar terlebih dahulu sebelum datang ke museum, sehingga dapat terlayani dengan baik CL.3. 117 Sementara itu, direktur museum mengatakan bahwa kendala yang kami hadapi yaitu dalam inovasi penyelenggaraan. Di mana kolekis-koleksi yang ditampilkan hanya begitu-begitu saja. Mereka ingin memberikan pengertian yang mudah ditangkap oleh anak-anak, remaja bahkan orang dewasa mengenai sejarah dan misi dari setiap benda koleksi yang ada sehingga pengunjung yang datang tertarik mengenai sejarah koleksi-koleksi yang ditampilkan. Selain itu, kendala lain yang kami hadapi yaitu banyak diantara umat yang ingin menyumbangkan koleksi yang mereka miliki di rumah untuk diletakan di Museum Misi Muntilan. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa koleksi yang sudah cukup tua dapat ditempatkan begitu saja di Museum karena selama ini banyak anggapan yang mengatakan bahwa museum digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda tua dan bernilai sejarah, untuk itu kami memberi pemahaman kepada para 117 Ibid., 2 Mei 2017 pengunjung megenai koleksi yang dapat dipajang di museum, yakni koleksi yang memiliki nilai sejarah mengenai Sejarah Keuskupan Agung Semarang CL.6. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi yang ada di Museum Misi Muntilan, di antaranya kegiatan pendampingan pengunjung, rekoleksi, Selasa Kliwonan, pembuatan buku-buku sejarah mengenai koleksi-koleksi yang ada di Museum Misi Muntilan. Kegiatan pendampingan dan rekoleksi dilakukan untuk memudahkan pengunjung menangkap informasi mengenai koleksi-koleksi yang ada di Museum Misi Muntilan. Selain itu, ada kegiatan rekoleksi yang merupakan kegiatan menggali informasi yang mereka peroleh setelah melihat benda-benda koleksi yang ada di museum, sehingga nantinya akan menumbuhkan rasa menghargai warisan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Kegiatan lain yaitu Selasa Kliwonan yang dilakukan dengan mengadakan pengajian memakai musik tradisional dan khotbah. Hal ini sebagai salah satu saran untuk mendekatkan Museum Misi Muntilan dengan masyarakat sekitar. Nantinya Selasa Kliwonan ini akan menimbulkan toleransi antar umat beragama dan membuka sekat-sekat yang ada. Oleh karena itu, kegiatan edukasi yang ada di museum tidak sekedar untuk umat Katolik, tetapi juga untuk masyarakat di sekitar Museum Misi Muntilan.

4. Pemanfaatan Museum Misi Muntilan sebagai Sumber Belajar Sejarah

Dalam penelitian ini, peneliti memilih beberapa informan untuk ditanyakan mengenai pemanfaatan Museum Misi Muntilan sebagai Sumber Belajar Sejarah. Sebelum mewawancari informan terkait dengan pemanfaatan Museum Misi Muntilan sebagai sumber belajar sejarah, terlebih dahulu peneliti menggali pemahaman informan mengenai museum secara umum. Ketika peneliti bertanya kepada pengunjung tentang pernahkah berkunjung ke museum dan museum mana yang pernah dikunjungi. Hampir semua pengunjung menjawab pernah berkunjung ke museum. Museum yang rata-rata mereka kunjungi adalah Museum Benteng Vredeburg, Museum Merapi, Museum Geologi, Museum Kereta Api. Sementara sebagian kecil pengunjung mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia berkunjung ke museum CL.1. 118 Berkaitan dengan aktivitas yang sering mereka lakukan saat berkunjung ke museum sebagian besar mengatakan bahwa kegiatan yang sering mereka lakukan yaitu mengamati, melihat dan mecari tahu nilai sejarah dari masing-masing benda koleksi yang di museum. Sementara pengunjung pelaku studi mengatakan bahwa tidak hanya melihat, membaca sejarah koleksi-koleksi yang tertera di label, tetapi juga berfoto dengan koleksi yang ada CL.10. 119 Berkaitan dengan kesan yang mereka dapatkan saat berkunjung ke Museum Misi Muntilan pengunjung pelaku rekreasi mengatakan bahwa kesan yang diperoleh saat berkunjung ke Museum Misi Muntilan yaitu museum ini memperlihatkan bagaimana Agama Katolik di Indonesia dalam perjalanannya terus berkembang. Dalam perkembangannya banyak tokoh yang tetap bertahan 118 Hasil wawancara dengan Yuni Irwanto, 22 April 2017 119 Hasil wawancara dengan Donita Sari, 15 Mei 2017 dalam menyembarkan misi, meskipun banyak hal sulit yang terjadi di tempat mereka melayani, misalnya Romo van Lith CL.1. 120 Sementara itu, pengunjung pelaku studi mengatakan bahwa kesan diperoleh saat berkunjung ke museum ini adalah bangga, karena di Muntilan sebagai kota yang kecil ternyata banyak melahirkan tokoh-tokoh sejarah atau para misionaris yang menyebarkan Agama Katolik di Pulau Jawa khususnya Romo van Lith CL.10. Beberapa pengunjung mengatakan bahwa kesan mereka dapatkan saat berkunjung ke Museum Misi Muntilan mereka merasa nyaman dan tenang. Guru matapelajaran sejarah mengatakan bahwa kesan yang diperoleh saat berkunjung ke museum yaitu museum ini dibuat untuk mengenal jasa-jasa Romo van Lith dan sejarah Gereja Katolik CL.7. 121 Sementara mahasiswa UGM mengatakan bahwa kesan yang didapatkan saat berkunjung ke Museum Misi Muntilan yaitu penasaran mengenai koleksi yang ada. Sebetulnya dia sudah memiliki gambaran mengenai cerita tentang museum ini, tetapi isi di dalamnya belum ada gambaran CL.14. 122 Berikut ini beberapa data mengenai kesan pengunjung yang pernah datang ke Museum Misi Muntilan di antaranya: Tabel 4. Kesan Data Pengunjung Museum Misi Muntilan Tahun 2016 No Tanggal Nama Asal Kesan 1. 05-07-2016 SMA Pangudi Luhur Muntilan Menambah pengetahuan dan keingintahuan mengenai penyebaran Agama Katolik yang dilakukan oleh Romo van Lith. 120 Hasil wawancara dengan Yuni Irwanto, 22 April 2017 121 Hasil wawancara dengan Bruri, 9 Mei 2017 122 Hasil wawancara dengan Riyan, 18 Mei 2017