Tempat dan Waktu Penelitian
                                                                                1. Observasi
Observasi  adalah  dasar  dari  semua  ilmu  pengetahuan.  Para  ilmuan  hanya dapat  bekerja  berdasarkan  data,  yaitu  fakta  mengenai  kenyataan  yang  diperoleh
melalui  observasi.
59
Dalam  menggunakan  metode  observasi,cara  yang  paling efektif  adalah  melengkapinya  dengan  format  atau  blangko  pengamatan  sebagai
instrumen.  Format  disusun  berdasarkan  item-item  tentang  kejadian  atau  tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
60
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini  adalah  observasi  partisipasi  pasif,  di  mana  dalam  hal  ini  peneliti  datang  di
tempat  kegiatan  orang  yang  diamati,  tetapi  tidak  ikut  terlibat  dalam  kegiatan tersebut.
61
Peneliti  menggunakan  pedoman  observasi  untuk  melakukan  observasi mengenai  lingkungan  fisik,  sarana  dan  prasarana  yang  ada  di  Museum  Misi
Muntilan. 2.
Dokumentasi Dokumentasi  merupakan  catatan  peristiwa  yang  sudah  berlalu.
62
Dokumentasi  dapat  dipahami  sebagai  setiap  catatan  tertulis  yang  berhubungan dengan suatu peristiwa masa lampau, baik  yang dipersiapkan maupun yang tidak
dipersiapkan  untuk  suatu  penelitian.
63
Dokumentasi  bisa  berupa  catatan,  buku, surat  kabar,  majalah,  prasasti,  agenda,  dan  lain-lain.  Dokumentasi  dalam
penelitian  ini  adalah  data  pengunjung,  benda-benda  koleksi,  foto-foto,  gambar yang ada di museum dan literatur yang ada di museum.
59
Ibid., hlm. 64.
60
Suharsimi  Arikunto, Prosedur  Penelitian  “Suatu  Pendekatan  Praktek”,Jakarta  :  PT.  Asdi
Mahasatya, 2002, hlm. 204.
61
Sugiyono, op.cit, hlm. 66.
62
Ibid., hlm. 82.
63
M.Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014, hlm 199.
3. Wawancara
Wawancara  adalah  percakapan  dengan  maksud  tertentu.  Percakapan  itu dilakukan  oleh  dua  pihak,  yaitu  pewawancara  interviewer  yang  mengajukan
pertanyaan  dan  terwawancara  interviewee  yang  memberikan  jawaban  atas pertanyaan itu.
64
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin menemukan permasalahan yang harus diteliti atau ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
65
Wawancara yang digunakan dalam penelitian  bermacam-macam  yaitu  wawancara  terstruktur,  semiterstruktur,  dan
tidak  terstruktur.  Wawancara  yang  dilakukan  peneliti  adalah  wawancara  semi terstruktur.
Wawancara  semi  terstruktur  adalah  wawancara  yang  pewawancaranya menetapkan  sendiri  masalah  dan  pertanyaan-pertanyaan  yang  akan  diajukan.
66
Tujuan  dari  wawancara  jenis  ini  adalah  untuk  menemukan  permasalahan  secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam
melakukan  wawancara,  peneliti  perlu  mendengarkan  secara  teliti  dan  mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
67
Wawancara akan dilakukan kepada pihak pengunjung,  guru  sejarah  di  sekitar  museum,  dan  pengelola  Museum  Misi
Muntilan.  Hal  ini  dilakukan  untuk  memperoleh  data  mengenai  pemanfaatan Museum  Misi  Muntilan  sebagai  sumber  belajar  sejarah  di  Museum  Misi
Muntilan.Dalam  melakukan  wawancara,  peneliti  menggunakan  media  recorder
64
Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 186.
65
Sugiyono, op.cit, hlm 72.
66
Lexy J. Moleong, op.cit, hlm.188.
67
Sugiyono, op.cit, hlm. 73.
                                            
                