85
Pada saat teknik pembelajaran diberlakukan, siswa yang mencermati media komik tanpa teks dengan sungguh-sungguh sebesar 83,33 atau sebanyak
30 siswa dan masuk dalam kategori sangat baik. Pada saat pembelajaran, siswa yang mengerjakan tugas dari peneliti
dengan sungguh-sungguh sebesar 88,89 atau sebanyak 32 siswa. Hasil pekerjaan siswa ini nantinya akan digunakan sebagai nilai siklus I.
Observasi aspek positif yang terakhir adalah siswa tidak suka mengganggu teman. Pada aspek ini terlihat sikap siswa yang cukup baik karena terdapat 25
siswa atau sebesar 69,44 yang tidak suka menggangu teman sehingga aspek ini masuk dalam kategori baik.
4.1.2.2.2 Lembar Jurnal
Jurnal yang digunakan dalam siklus I ini adalah jurnal siswa dan jurnal peneliti. Jurnal siswa berisi pendapat dan tanggapan siswa terhadap pengajaran
keterampilan menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, sedangkan jurnal peneliti berisi hasil pengamatan
peneliti tentang keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik
mengarang terpimpin.
1 Jurnal Siswa
Jurnal siswa yang diberikan terdiri atas lima pertanyaan dan diisi secara individu. Lima pertanyaan itu meliputi 1 minat siswa dalam pembelajaran
menulis karangan, 2 pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis karangan narasi pada hari itu , 3 kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
86
pembelajaran menulis karangan narasi, 4 pendapat siswa mengenai gaya mengajar peneliti, dan 5 kesan siswa terhadap guru selama mengikuti
pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin.
Berdasarkan hasil jurnal siswa diketahui bahwa sebanyak 30 siswa merasa senang dan tertarik dengan pengajaran menulis karangan dengan media gambar
karena mereka dapat dengan mudah untuk menemukan ide serta gagasan dalam mengarang, sedangkan sebanyak 6 siswa kurang tertarik dengan pembelajaran
tersebut. Alasannya adalah mereka kurang menguasai materi karangan narasi. Pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis karangan narasi pada hari
itu, semua siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang
terpimpin. Beberapa alasan siswa adalah mereka mendapatkan pengelaman baru dalam proses pembelajaran mengarang.
Kesulitan yang dialami siswa berbeda-beda, sebanyak 25 siswa merasa kesulitan dalam mengubah gambar dalam bentuk tulisan. Sebanyak 7 siswa
merasa kesulitan mengekspresikan ide atau gagasannya ke dalam bentuk tulisan, dan sebanyak 4 siswa kurang mengerti cara pembelajaran menulis karangan narasi
dengan teknik mengarang terpimpin sehingga mereka selama pembelajaran pun banyak mengalami kesulitan.
Pendapat siswa mengenai gaya mengajar guru hampir sama, sebanyak 30 siswa merasa bahwa penjelasan guru mudah dipahami. Namun , sebanyak 6 siswa
menganggap bahwa penjelasan guru kurang bisa dipahami karena terlalu cepat.
87
Saran siswa terhadap pengajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin sangat baik. Sebanyak 25
siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran yang akan datang. Mereka mengharapkan pembelajaran mendatang akan lebih menarik dan
menyenangkan. Selain itu, 2 siswa manyarankan agar pembelajaran berikutnya menggunakan media gambar yang lebih menarik lagi. Sebanyak 9 siswa tidak
memberikan saran apapun.
2 Jurnal Guru
Jurnal guru merupakan hasil pengamatan peneliti tentang perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Aspek-aspek pengamatan yang terdapat dalam
jurnal guru antara lain: 1 catatan yang berisi tentang kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui media
komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, 2 catatan yang berisi tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi
melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, 3 catatan yang berisi tentang tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan pembelajaran
menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, 4 catatan yang berisi tentang tanggapan siswa terhadap
media komik tanpa teks yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi, dan 5 catatan yang berisi kejadian-kejadian yang muncul pada saat
pengajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin.
88
Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin dapat terlihat
ketika peneliti memasuki kelas, para siswa telah siap di tempat duduk masing- masing. Suasana kelas yang gaduh menjadi tenang ketika peneliti mulai
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa mulai tertarik dengan pembelajaran karena siswa tertarik dengan media komik tanpa teks yang
digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga siswa merasa antusias dan senang selama pembelajaran berlangsung.
Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin ditunjukkan
dari respon siswa yang mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Beberapa orang siswa sudah
tidak malu untuk menanyakan hal-hal yang masih sulit bagi mereka. Ada yang bertanya ketika peneliti menerangkan di depan kelas, ada pula yang bertanya
ketika peneliti berjalan untuk mengamati pekerjaan siswa. Tetapi masih banyak siswa yang malu untuk bertanya kepada peneliti meskipun mereka masih
mengalami kesulitan. Tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan pembelajaran menulis
karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin ditunjukkan ketika peneliti memberikan tugas untuk membuat sebuah
karangan dari media gambar komik tanpa teks , siswa mengerjakan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh dan serius. Tetapi ada pula beberapa siswa yang
mengeluh ketika diberi tugas dan melihat pekerjaan teman mereka.
89
Tanggapan siswa terhadap media komik tanpa teks dalam pembelajaran menulis karangan narasi, sebagian besar siswa merasa senang belajar menulis
melalui media gambar, karena siswa dapat dengan mudah membuat sebuah tulisan dari gambar yang mereka lihat. Tetapi masih ada beberapa siswa yang masih
merasa kesulitan dalam memahami gambar-gambar komik yang digunakan sebagai media pembelajaran sehingga siswa sulit untuk menuangkan idenya
dalam menulis. Selain hal di atas, kejadian lain yang muncul ketika proses pembelajaran
yaitu adanya gangguan dari luar kelas. Hal tersebut menggangu proses pembelajaran dan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran yaitu
suasana gaduh di luar kelas karena beberapa siswa kelas lain yang sedang tidak ada pelajaran. Beberapa siswa dari kelas lain mengganggu suasana pembelajaran
dengan menonton proses pembelajaran.
4.1.2.2.3 Hasil Wawancara