30
Menurut Suparno dan Muhammad Yunus 2007:111 menjelaskan tentang ragam karangan yaitu deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan
atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Narasi adalah ragam wacana yang
menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Eksposisi atau pemaparan adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau
menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Argumentasi adalah ragam wacana yang
dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaiakan oleh penulisnya. Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal hal yang disampaikan penulisnya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat dan tujuan penulisannya, jenis karangan ada lima, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
2.2.2 Karangan Narasi
Teori tentang menulis karangan narasi akan diuraikan menjadi beberapa konsep, yaitu pengertian karangan narasi, ciri-ciri karangan narasi, struktur narasi,
jenis-jenis karangan narasi, dan langkah-langah menulis karangan narasi.
2.2.2.1 Pengertian Karangan Narasi
31
Narasi adalah suatu karangan yang menceritakan suatu keadaan sedemikian rupa, seolah-ola pembaca berada dalam situasi yang digambarkan
Mappatoto 1994:43. Keraf 2007:136 menjelaskan bahwa narasi sebagai suatu bentuk wacana
yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Dapat juga
dirumuskan dengan kata lain bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang sudah terjadi. Subyantoro 2009:224 narasi adalah himpunan persitiwa yang disusun
berdasarkan urutan waktu atau kejadian. Narasi biasanya ditulis berdasarkan pengamatan. Bentuk tulisan narasi lebih dipilih dalam pembelajaran dikarenakan
karangan narasi jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok permasalahan.
Narasi adalah bentuk karangan atau tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu Nurudin 2007:71.
Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu Nursisto 1999:39.
Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat ditarik simpulan bahwa narasi adalah suatu wacana atau karangan yang bertujuan untuk mengisahkan atau
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dari waktu ke waktu. Biasanya
32
digunakan oleh para penulis menurut urutan terjadinya kronologis agar pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
2.2.2.2 Ciri-ciri Karangan Narasi
Ciri utama karangan narasi adalah gerak atau perubahan dari keadaan suatu waktu menjadi keadaan yang lain pada waktu berikutnya melalui peristiwa-
peristiwa yang berangkaian Sujanto 1988:3. Suparno dan Mohammad Yunus 2007:111 menjelaskan ciri-ciri karangan
narasi yang membedakan dengan karangan yang lain, yaitu karangan narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya
adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.
Wiyanto 2006:8 mengemukakan ciri karangan narasi adalah tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu ke
waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masaah.
Narasi adalah bentuk karangan yang bersumber dari fakta atau sekedar fiksi, berupa rangkaian peristiwa, bersifat menceritakan Nursisto 1999:39.
Menurut Keraf 2000:136 yang menjadi ciri dari karangan narasi adalah 1 menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan 2 dirangkai dalam urutan waktu
3 berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi 4 ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika
tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri
33
narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi 2003: 31 sebagai berikut 1 berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis 2 kejadian atau
peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya 3 berdasarkan konfiks,
karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik 4 memiliki nilai estetika 4 menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis
atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik simpulan ciri- ciri tulisan narasi yaitu perubahan keadaan dari suatu waktu menjadi keadaan lain
konflik, mementingkan urutan waktu secara kronologis, ada tokoh yang diceritakan atau tulisan itu berisi cerita tentang kehidupan manusia, boleh
merupakan kehidupan nyata, imajinasi, dan boleh gabungan keduanya , dan cerita itu memiliki nilai keindahan, baik keindahan isinya, maupun dalam penyajiannya.
2.2.2.3 Jenis-jenis Karangan Narasi