62
pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin.
3.4.1 Instrumen Tes
Bentuk instrument tes ini meliputi tes menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks yang telah dipelajari. Tes menulis karangan narasi
melalui media komik tanpa teks adalah tes yang menuntut siswa untuk membuat karangan narasi sesuai urutan waktu atau secara kronologis. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin.
Aspek-aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian yaitu kesesuaian isi dengan judul, kohesi dan koherensi, penggunaan ejaan dan tanda baca, kerapian
tulisan, rangakain peristiwa atau perbuatan, pelaku, latar atau setting, dan alur. Nilai akhir menulis karangan narasi adalah jumlah bobot skor dari masing-masing
aspek yang dinilai dalam mengarang. Tes dalam penelitian ini berbentuk uraian siswa menulis karangan narasi
berdasarkan media komik tanpa teks yang telah dipelajari. Rubrik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
63
Tabel 1. Rubrik Penilaian Pemakaian Kaidah Bahasa Indonesia
No. Aspek yang
Dinilai Pertanyaan
Pemandu
Rentang skor Bobot
Bobot X
Skor 1 2 3 4 5
1 Kesesuaian isi dengan
judul Apakah isi
karangan sesuai dengan
judul karangan?
5 25
2 Kohesi dan
koherensi Apakah
penggunaan dan tanda baca
sudah tepat? 4 20
3 Ejaan dan
tanda baca Apakah latar
tempat, waktu, dan suasana
sesuai dengan rangkaian
komik tanpa teks?
4 20
4 Kerapian tulisan
Apakah tulisan bagus, jelas,
terbaca dan bersih tidak
ada coretan. 3 15
Rubrik tersebut merupakan rubrik penilaian pemakaian Kaidah Bahasa Indonesia. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa skor maksimal dalam aspek
kesesuaian isi dengan judul adalah 25 atau dengan kategori sangat baik dengan bobot maksimal 5, untuk kategori baik adalah 20 dengan bobot nilai 4, kategori
cukup adalah 15 dengan bobot nilai 3, sedangkan, untuk kategori kurang adalah 10 dengan bobot nilai 2. Aspek kohesi dan koherensi skor maksimal adalah 20
dengan bobot nilai 4, untuk kategori baik adalah 15 dengan bobot nilai 3, untuk
64
kategori cukup adalah 10 dengan bobot nilai 2, kategori kurang 5 dengan bobot nilai 1. Aspek penggunaan ejaan dan tanda baca skor maksimal adalah 20 dengan
bobot nilai 4, untuk kategori baik adalah 15 dengan bobot nilai 3, untuk kategori cukup adalah 10 dengan bobot nilai 2, kategori kurang 5 dengan bobot nilai
1sedangkan untuk aspek kerapian tulisan skor maksimal adalah 15 dengan bobot nilai 3, untuk kategori baik skor 10 dengan bobot nilai 2, untuk kategori cukup 5
dengan bobot nilai 1.
Tabel 2. Rubrik Penilaian Struktur Karangan Narasi No
Aspek yang dinilai
Pertanyaan pemandu
Rentang skor Bobot
Bobot X Skor
1 2 3 4 5
1 Perbuatan Apakah perbuatan yang
dilakukan pelaku sesuai
dengan yang terdapat pada
komik tanpa teks?
5 25
2 Pelaku Apakah
pelaku dalam
karangan narasi sesuai
dengan pelaku dalam
rangkaian komik tanpa
teks 5
25
3 Settinglatar Apakah latar
tempat, waktu, dan suasana
sesuai dengan rangkaian
komik tanpa teks?
5 25
65
4 Alur cerita Apakah
rangkaian peristiwa
sesuai urutan waktu atau
kejadian yang logi?
5 25
Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa skor penilaian tes menulis karangan narasi baik aspek perbuatan , pelaku, settinglatar, alur cerita mempunyai skor
maksimal yang sama yaitu sebesar 25 . Hal ini disebabkan masing-masing aspek memiliki bobot yang sama. Masing-masing aspek dinilai berdasarkan kriteria
penilaian dengan rentang skor 5 kategori sangat baik, skor 4 kategori baik, skor 3 kategori cukup, dan skor 2 kategori kurang.
Nilai kemampuan menulis karangan narasi siswa diperoleh dari jumlah keseluruhan skor dikalikan bobot. Siswa dikatakan sempurna apabila memiliki
total nilai 100. Hal itu dapat dilihat dari rumus : Nilai akhir =
∑ skor x bobot Dari pedoman penelitian di atas, guru dapat mengetahui keterampilan
menulis karangan narasi dengan komik tanpa teks, siswa berhasil mencapai kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Tabel 3.Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi No Kategori
Skor
1 Sangat baik
85-100 2 Baik
75-84 3 Cukup
60-74 4 Kurang
0-59
66
Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes menulis karangan narasi siswa. Tes dilakukan dua kali dalam setiap siklus, yaitu
dilaksanakan pad akhir siklus. Jika siklus I hasilnya masih kurang atau belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka diadakan tindakan pada siklus II.
Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85- 100, kategori baik dengan nilai 75-84, kategori cukup dengan nilai antara 60-74,
dan kategori kurang dengan nilaia antara 0-59.
3.4.2 Instrumen Nontes