118
pembelajaran menulis karangan narasi, siswa yang memperoleh nilai tertinggi merasa sudah tidak mengalami kesulitan karena materi pelajaran sudah diajarkan
sebelumnya sehingga menjadi lebih paham. Siswa yang memperoleh nilai sedang merasa kesulitan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Siswa
yang mendapat nilai rendah merasa kesulitan ketika menulis karangan narasi karena masih bingung dalam memahami isi gambar yang ada dalam komik tanpa
teks. Pada pertanyaan perasaan siswa dalam dalam mengikuti pengajaran
menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan sedang
menjawab dengan jawaban yang serupa. Siswa merasa senang menulis karangan narasi pada siklus II ini karena sudah bisa menulis karangan narasi pada siklus I
dengan nilai yang baik. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah merasa senang ketika menulis karangan narasi resmi walaupun masih mengalami
kesulitan dalam menulis karangan narasi.
1.1.3.2.4 Hasil Dokumentasi Foto
Dokumentasi siklus II ini berwujud foto kegiatan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan
teknik mengarang terpimpin. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks
dengan teknik mengarang terpimpin siklus II berlangsung. Foto yang diambil terdiri atas 1 aktivitas siswa ketika memperhatikan
penjelasan peneliti tentang menulis karangan narasi, 2 aktivitas siswa ketika
119
bertanya kepada peneliti, 3 aktivitas siswa ketika mengamati media komik tanpa teks , 4 aktivitas siswa ketika proses menulis karangan narasi, 5 aktivitas siswa
ketika membacakan dan menuliskan hasil pekerjaannya di depan kelas, dan 6 aktivitas siswa ketika mengisi jurnal siswa. Berikut ini adalah gambar dan
penjelasan pada saat pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin siklus II.
Berikut ini adalah gambar dan penjelasan hasil dokumentasi foto pada saat pembelajaran menulis karangan narasi pada siklus II.
Gambar 8. Aktivitas Siswa Menerima Penjelasan dari Peneliti Siklus II
Pada gambar 8 terlihat aktivitas siswa ketika sedang memperhatikan penjelasan peneliti. Materi pembelajaran pada siklus II tidak jauh beda dengan
siklus I, namun peneliti lebih menekankan pada penulisan karangan narasi yang
120
benar dan pemanfaatan media komik tanpa teks dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Penjelasan peneliti lebih mudah dipahami karena peneliti
menggunakan media gambar komik tanpa teks yang berbeda dengan siklus I, sehingga tidak merasa bosan dan lebih tertarik lagi. Gambar selanjutnya adalah
aktivitas siswa ketika bertanya kepada peneliti dan meminta penjelasan kembali dari peneliti.
Gambar 9. Aktivitas Siswa Bertanya Kepada Peneliti Siklus II
Pada gambar 9 terlihat aktivitas siswa ketika meminta penjelasan dari peneliti. Perilaku siswa dalam bertanya kepada peneliti pada siklus II ini masih
seperti ketika siklus I yaitu siswa lebih suka bertanya kepada peneliti ketika peneliti mulai berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa daripada ketika peneliti
mempersilakan siswa untuk bertanya. Tetapi jumlah siswa yang bertanya pada
121
siklus II ini lebih banyak daripada siklus I. Terlihat pada gambar beberapa siswa bertanya kepada peneliti dan meminta penjelasan kembali materi yang masih
dianggap sulit. Dengan bertanya ketika peneliti berkililing, siswa menjadi tidak malu untuk bertanya dan menjadi lebih dekat dengan peneliti. Gambar selanjutnya
ketika siswa mengamati media komik tanpa teks.
Gambar 10. Aktivitas Siswa Mengamati Media Komik Tanpa Teks Siklus II
Gambar 10 di atas menunjukkan kegiatan siswa ketika sedang mengamati gambar media komik tanpa teks. Siswa dengan seksama dan sungguh-sungguh
mengamati gambar-gambar komik tanpa teks tersebut. Dengan mengamati gambar-gambar tersebut, siswa akan dengan mudah untuk mengetahui struktur
dan isi yang ada dalam gambar tersebut. Berbeda dengan siklus I pada siklus II
122
ini, hampir semua siswa mengamati media komik tanpa teks dengan baik dan sungguh-sungguh. Gambar yang selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika menulis
karangan narasi dari gambar tersebut.
Gambar 11. Aktivitas Siswa Menulis Karangan Narasi pada Siklus II
Gambar 11 menunjukkan kegiatan ketika siswa menulis karangan narasi. Pada tahap ini, siswa menulis karangan narasi dari media gambar komik tanpa
teks yang diberikan oleh peneliti dan dikerjakan secara individu dikertas yang telah disediakan oleh peneliti sama halnya ketika siklus I. Hasil pekerjaan inilah
yang nantinya dinilai oleh peneliti dan dimasukkan dalam nilai siklus II. Gambar selanjutnya adalah foto siswa ketika menulis dan membacakan hasil pekerjaanya
di depan kelas.
123
Gambar 12. Aktivitas Siswa Menulis dan Membacakan Hasil Karangan pada Siklus II
Gambar 12 menunjukkan aktivitas siswa ketika membacakan dan menuliskan hasil karangan narasi yang telah mereka buat. Secara antusias siswa
membacakan hasil karangan yang telah dibuat di depan kelas dan teman-teman yang lain menyimak dengan seksama kemudian memberikan komentar terhadap
karangan temannya. Selain membaca siswa juga harus menuliskan hasil tulisan karangan narasinya di papan tulis dan siswa yang lain bersama peneliti
mengoreksi hasil tulisan itu. Dalam pengoreksian ini, masih sama dengan siklus I yaitu yang harus diperhatikan siswa adalah penggunaan ejaan seperti huruf
kapital dan tanda baca. Gambar yang selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika mengisi lembar jurnal siswa pada siklus I.
124
Gambar 13. Aktivitas Siswa Mengisi Lembar Jurnal Siswa Siklus II