91
Pertanyaan ketiga adalah kesulitan yang dihadapi siswa terhadap penggunaan media komik tanpa teks dan teknik mengarang terpimpin dalam
kegiatan menulis karangan narasi. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dan sedang merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Sementara siswa yang
mendapat nilai rendah merasa kesulitan dalam memahami gambar yang ada dalam komik tanpa teks yang digunakan sebagai media pembelajaran sehingga siswa
merasa kurang tertarik. Siswa tersebut mengakui bahwa tidak bisa memahami isi yang ada dalam gambar dan menulis karangan dari sebuah gambar tidak pernah
dilakukan sebelumnya sehingga siswa merasa kesulitan untuk mengerjakannya. Pertanyaan terakhir adalah perasaan siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin. Hampir semua siswa merasa senang bisa menulis
karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin, meskipun baru pertama kali dipelajari.
4.1.2.2.4 Hasil Dokumentasi Foto
Dokumentasi pada penelitian ini berwujud foto kegiatan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan
teknik mengarang terpimpin. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks
dengan teknik mengarang terpimpin siklus I berlangsung. Foto yang diambil terdiri atas 1 aktivitas siswa ketika memperhatikan
penjelasan peneliti tentang menulis karangan narasi, 2 aktivitas siswa ketika bertanya kepada peneliti, 3 aktivitas siswa ketika mengamati media komik tanpa
92
teks , 4 aktivitas siswa ketika proses menulis karangan narasi, 5 aktivitas siswa ketika membacakan dan menuliskan hasil pekerjaannya di depan kelas, dan 6
aktivitas siswa ketika mengisi jurnal siswa. Berikut ini adalah gambar dan penjelasan pada saat pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik
tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin siklus I.
Gambar 2. Aktivitas Siswa Menerima Penjelasan dari Peneliti SiklusI
Gambar 2 di atas adalah kegiatan siswa ketika menerima penjelasan dari peneliti tentang menulis karangan narasi. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan tentang bagaimana menulis karangan narasi ayang baik sesuai dengan tanda baca dan ejaan yang benar. Pada gambar di atas terlihat
bahwa siswa masih kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Hal tersebut dapat diketahui dari sikap duduk siswa yang kurang teratur
93
ketika peneliti sedang menyampaikan materi pelajaran. Tetapi ketika peneliti menjelaskan materi tentang menulis karangan dan menulis di papan tulis, para
siswa mulai memperhatikan penjelasan peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung, sembari menjelaskan, peneliti juga melakukan pengamatan yang
nantinya dicatat pada jurnal peneliti. Gambar selanjutnya adalah kegiatan siswa ketika bertanya kepada peneliti.
Gambar 3. Aktivitas Siswa Bertanya Kepada Peneliti pada Siklus I
Gambar 3 di atas menunjukkan situasi ketika siswa bertanya kepada peneliti. Sebagian siswa bertanya ketika peneliti memberi kesempatan untuk
bertanya. Namun, siswa lebih suka bertanya ketika peneliti sedang melakukan pengawasan dengan mendekati siswa, pada saat itulah siswa berani bertanya
kepada peneliti. Dalam proses pembelajaran ketika ada siswa yang masih merasa
94
kesulitan dan membutuhkan penjelasan kembali maka peneliti melakukan pendekatan dan menjelaskan kembali bagian yang belum dipahami oleh siswa.
Dengan mendekati siswa, secara langsung diharapkan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dapat lebih dipahami. Gambar selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika
mengamati media gambar komik tanpa teks.
Gambar 4. Aktivitas Siswa Mengamati Media Gambar Komik Tanpa Teks Siklus I
Gambar 4 di atas menunjukkan kegiatan siswa ketika sedang mengamati gambar media komik tanpa teks. Siswa dengan seksama dan sungguh-sungguh
mengamati gambar-gambar komik tanpa teks tersebut. Dengan mengamati gambar-gambar tersebut, siswa akan dengan mudah untuk mengetahui struktur
95
dan isi yang ada dalam gambar tersebut. Gambar yang selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika menulis karangan narasi dari gambar tersebut.
Gambar 5. Aktivitas Siswa sedang Menulis Karangan Narasi Siklus I
Gambar 5 menunjukkan kegiatan ketika siswa menulis karangan narasi. Pada tahap ini, siswa menulis karangan narasi dari media gambar komik tanpa
teks yang telah dijelaskan sebelumnya oleh peneliti dan dikerjakan secara individu dikertas yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil pekerjaan inilah yang nantinya
dinilai oleh peneliti dan dimasukkan dalam nilai siklus I. Gambar yang selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika sedang membacakan dan menuliskan
hasil karangan narasi yang telah dibuat.
96
Gambar 6. Aktivitas Siswa Membaca dan Menuliskan Hasil Tulisannya Siklus I
Gambar 6 menunjukkan aktivitas siswa ketika membacakan dan menuliskan hasil karangan narasi yang telah mereka buat. Secara antusias siswa
membacakan hasil karangan yang telah dibuat di depan kelas dan teman-teman yang lain menyimak dengan seksama kemudian memberikan komentar terhadap
karangan temannya. Selain membaca siswa juga harus menuliskan hasil tulisan karangan narasinya di papan tulis dan siswa yang lain bersama peneliti
mengoreksi hasil tulisan itu. Dalam pengoreksian ini yang harus diperhatikan siswa adalah penggunaan ejaan seperti huruf kapital dan tanda baca. Gambar
yang selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika mengisi lembar jurnal siswa pada siklus I.
97
Gambar 7. Aktivitas Siswa Mengisi Jurnal Siswa Siklus I
Gambar 7 di atas menunjukkan siswa sedang mengisi lembar jurnal siswa yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi melalui
media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin. Jurnal diisi secara individu untuk mengetahui pendapat dan tanggapan siswa tentang kegiatan
pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin. Dengan jurnal siswa ini nantinya akan diketahui
sejauh mana tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I
Pengajaran menulis karangan narasi melalui media komik tanpa teks dengan teknik mengarang terpimpin yang dilakukan pada siklus I ini
mulai disukai oleh siswa. Hasil tes menulis karangan narasi siklus I pada tiap aspeknya menunjukkan kategori yang berbeda-beda. Pada bagian pemakaian
kaidah bahasa Indonesia aspek kesesuaian isi dengan judul memperoleh kategori
baik, aspek kohesi dan koherensi memperoleh kategori baik, sedangkan untuk aspek pemakaian kaidah bahasa Indonesia aspek ejaan dan tanda baca