perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
mampu memberikan layaran yang maksimal kepada pihak tertentu yang berkepentingan kepada perusahaan sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dibebankan.
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana
barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.
4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
yang berlakupada perusahaan.
5. Akibat dari hal-hal tersebut diatas para tenaga kerja mampu
memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan
harapan,baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada akhirnya pembinaan disiplin yang terus menerus dilakukan oleh manajemen ini diharapkan agar karyawan pada suatu saat
melakukan kedisiplinan bukan karena adanya sanksi yang merupakan ganjaran apabila karyawan melakukan tindakan yang melanggar
disiplin, tetapi karena adanya dorongan yang ada pada dirinya sendiri.
2.1.2.4 Macam Tindakan Kedisiplinan
Disiplin kerja harus ditegakkan dari kelancaran operasi perusahaan. Tindakan operasi harus dilakukan untuk menegakkan
disiplin kerja karyawan tersebut. Tindakan disiplin kerja dalam
pengertian umum merupakan semua upaya yang dilakukan manajemen untuk menciptakan dan menegakkan disiplin kerja karyawan.
Menurut Handoko 2000 : 208 membagi tindakan pendisiplinan menjadi dua tipe yaitu :
1. Disiplin Preventif
Disiplin Preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar
atau aturan, agar berbagai penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah mendorong disiplin diri antara para
karyawan. Dengan cara ini karyawan dapat menjaga disiplin diri bukan semata-mata dipaksakan oleh pihak manajemen,
tetapi karena adanya kesadaran dirinya sendiri. 2.
Disiplin Korektif
Disiplin Korektif adalah suatu kegiatan yang diambil untuk menagani pelanggran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Disiplin ini sering berupa suatu hukuman dan disebut tindakan
pendisiplinan misalnya peringatan atau skorsing. Sasaran utama dari tindakan pendisiplinan ini meliputi :
a. untuk memperbaiki pelanggaran
b. untuk menghalangi para karyawan yang lain
melakukan kegiatan-kegiatan yang serupa
c. untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap
konsisiten dan efektif
Perusahaan bisa menerapkan suatu kebijakan disiplin progersif, yaitu memberikan hukuman - hukuman yang lebih berat bagi
pelanggaran yang dilakukan berulan - ulang. Tujuan disiplin progresif adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan
tindakan korektif sendiri sebelum tindakan hukuman yang lebih dikenakan akibat pelanggran.
Bentuk – bentuk disiplin progresif ini menurut Handoko 2000:211 meliputi :
1. Teguran secara lisan oleh personalia
2. Teguran secara tertulis, dengan catatan dalam file personalia
3. Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari
4. Skorsing tiga minggu atau lebih lama
5. Diturunkan pangkatnya
6. Dipecat
urutan tindakan pendisiplinan progresif disusun atas dasar tingkat berat atau kerasnya hukuman. Dengan dilakukan tindakan
pendisiplinan progresif diharapkan karyawan dapat berperilaku lebih disiplin dalam bekerja.
2.1.2.5 Pentingnya Disiplin Bagi Karyawan