Pengertian Prestasi Kerja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

2. Pola Harmonis Adalah pola mengahadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dalam pola ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mengatur waktu secara teratur. 3. Pola Patologis Adalah pola menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial psikologis. Dalam pola ini, individu akan mengahadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memiliki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai masalah-masalah yang buruk.

2.1.5 Prestasi Kerja

2.1.5.1 Pengertian Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan salah satu istilah yang sering didengar di berbagai media, dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Sebagaian besar masyarakat mengetahui definisi dari prestasi kerja tetapi sulit untuk dapat dikemukakan. Hal ini disebabkan arti dari suatu prestasi sendiri belum dicantumkan didalam kamus besar bahasa Indonesia. Media masa di Indonesia dalam mengartikan prestasi kerja hanya berpedoman pada istilah dalam bahasa asing yang lebih popular dengan sebutan “ job performance “ atau “ actual performance “ yang merupakan suatu prestasi yang sesungguhnya yang telah dapat dicapai oleh seseorang. Menurut Mangkunegara 2000 : 67 masyarakat kita lebih akrab dengan istilah performance dari pada prestasi kerja. Prestasi kerja, prestasi kerja atau kinerja merupakan sama penentu tercapainya tujuan perusahaan atau merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan 2001 : 68 yang menyatakan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seeorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu. Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo 2002:235 prestasi kerja diartikan sebagai kinerja yang dicapai oleh seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dengan demikian maka dapat penulis simpulkan bahwa prestasi kerja merupakan suatu kondisi dimana memanfaatkan seluruh kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan, yang dimiliki sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan standart yang telah ditentukan.

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Yang mempengaruhi prestasi kerja untuk meningkatkan dan mencapai produktifitas yang tinggi memerlukan waktu yang cukup lama. Usaha peningkatan prestasi kerja dapat terlaksana dengan baik jika pemilihan strateginya tepat. Untuk itu perlu diketahui yang mempengaruhi prestasi kerja menurut Martoyo 1994:74-76 yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah: 1. Motivasi Motivasi adalah suatu pemberian dorongan atau usaha untuk menggerakkan anggota yang dilakukan sedemikian rupa sehingga karyawan mau bekerja dengan memberi yang terbaik untuk dirinya , baik waktu, tenaga, maupun keahliannya demi tercapainya suatu tujuan organisasi. Oleh karena itu motivasi dapat pula dipandang sebagai integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan pengembangan dan menggerakkan tenaga kerja dalam suatu organisasi.motivasi kerja akan menciptakan suatu kegairahan kerja atau semangat kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama secara efektif atau secara terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai hasil kerja yang memuaskan. 2. Kepuasan Kerja job satisfaction Kepuasan Kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya dengan kondisi dirinya. Dan kepuasan kerja berkaitan dengan yang berhubungan dengan pekerjaan yang melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterimanya, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, dan jenis pekerjaan dan dimana apabila aspek tersebut apabila aspek tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh para pegawai maka akan tercipta kepuasan kerja. 3. Kondisi Fisik Pekerja Kondisi Fisik Pekerja merupakan keadaan suasana kerja human relation yang terjalin antara suasana atasan dengan bawahan dan sesame antara rekan kerja. Apabila terjalin dengan baik dan selaras maka produktivitas kerja dapat tercapai. Kondisi fisik dilingkungan kerja sesuatu yang ada di sekitar pekerjaan juga dapat dipengaruhi diri dalam dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Dengan mempertimbangkan pentingnya menjaga kondisi fisik pekerja dilingkungan pekerja yang merupakan bagian dair terciptanya prestasi kerja karyawan. 4. Stres Stres adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjan. Stres ini nampak dalam keadaan emosi yang tidak stabil, perasaan yang tidak tenang, suka sendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tegang, gugup. Dimana apabila stres dialami oleh para karyawan maka akan mempengaruhi hasil pekerjaan sehingga dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan dan prestasi kerjanyapun akan menurun. 5. Perilaku Karyawan Kedisiplinan atau perilaku karyawan merupakan suatu peraturan yang dikenakan pada sekelompok orang menjadi pengikut suatu organisasi tertentu dan tunduk kepada peraturan yang ada dengan senang hati, maka diharapkan dapat terciptanya tujuan organisasi secara lebih guna dan berdaya guna. Dengan terciptanya kedisiplinan pada setiap maka akan terciptanya etos kerja yang tinggi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan hasil yang meningkat. 6. Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu sikap dan perbuatan dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan atau dengan kata lain suatu kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan-peraturan dalam melaksanakan tugas pekerjaan.

2.1.5.3 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan