Pengertian Motivasi Manfaat Motivasi Bentuk Motivasi

2.1.3 Motivasi

2.1.3.1 Pengertian Motivasi

Menurut Supriyono 2000 : 265 Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang dipengaruhi oleh dorongan intrinsic individu yang bersangkutan dan juga oleh kekuatan eksternal. Menurut Riyadi 2001 : 249 Motivasi Kerja didefinisikan sebagai derajat sampai dimana seorang individu ingin berusaha untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik. Menurut Sutarto 2001 : 249 Motivasi Kerja adalah suatu proses hipotesis yang dapat disimpulkan dengan memperhatikan tingkah laku sesorang mengukur perubahan dan prestasinya atau adanya keinginan-keinginan dan tujuan yang akan dicapai, karena tingkah laku bukan disebabkan oleh suatu motif yang yang sama juga ditujukan dalam berbagai tingkah laku yang bebeda. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi sebagai mana telah dikemukakan diatas, dapat dimpulkan bahwa motivasi adalah suatu pemberian dorongan atau usaha untuk menggerakkan anggota organisasi, dari atasan terhadap bawahan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga bawahan mau bekerja dengan memberi yang terbaik pada dirinya, baik waktu, tenaga maupun keahliannya dan tercapainya tujuan organisasi.

2.1.3.2 Manfaat Motivasi

Menurut Henry Tanjung 2003 : 16 manfaat motivasi yang utama adalah menciptakangairah kerja, sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Menurut Hadari N 1993 : 61 menyebutkan motivasi adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu perubahan atau kegiatan yang berada diluar kegiatan itu sendiri. Faktor luar yang menjadi motivasi ini antara lain berbentuk pemberian hadia, insentif, pujian, paksaan sanksi atau hukuman , situasi kerja yang menyenangkan merupakan suatu keinginan untuk menyenagkan orang lain.

2.1.3.3 Bentuk Motivasi

Adanya motivasi kerja akan menimbulkan usaha, keberhasilan kerja, inisiatif, loyalitas dan potensi kepemimpinan. Pada dasarnya motivasi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu : a. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang timbul pada diri seseorang motivasi ini disebut “ motivasi murni “ atau motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifat khusus, seperti pemberian gaji, tunjangan bonus dan penghargaan serta pemberian jaminan pension. b. Motivasi ekstrensik yaitu motivasi yang timbul disebabkan oleh adanya faktor diluar diri seseorang yang dapat berupa fasilitas – fasilitas pendukung untuk menunjang kegairahan di dalam bekerja, misalnya kenaikan pangkat, pujian dan sebagainya. Oleh karena itu motivasi juga dapat pula dipandang sebagai integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan penggerakkan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karena manusia merupakan unsure terpenting maka hal-hal yang berhubungan dengan konsepsi motivasi patut mendapat perhatian- perhatian yang sungguh - sungguh oleh setiap orang yang berkepentingan dalam suatu keberhasilan suatu organisasi dalam mewujudkan suatu kerja sama manusia dalam suatu kegiatan yang berhubungan erat dengan unsur manusia. Untuk itu diperlukan adanya kebutuhan manusia dalam suatu hierarki kebutuhan maslow yang menyatakan kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan pada lima hierarki kebutuhan yaitu : 1. Fa’ali psylogical meliputi kebutuhan udara, air dan kebutuhan biologis. 2. rasa aman security meliputi kebutuhan keselamatan, tertib dan bebas dari rasa takut akan ancaman-ancaman. 3. cinta dan rasa memiliki meliputi kebutuhan akan cinta kasih rasa memiliki dan hubungan manusiawi. 4. penghargaan esteem needs meliputi kebutuhan untuk dihormati dihargai dan diseganioleh orang lain. 5. aktualisasi diri self actualization meliputi kebutuhan untuk berkembang, merasa terpenuhi dan untuk merealisasikan potensi seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan apabila timbulnya perilaku seseorang pada suatu saat ditentukan oleh kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan sangat penting bagi pegawai. Saedangkan menurut Moekijat teori motivasi didasarkan atas tingkat kebutuhan – kebutuhan pada tingkat bawah telah terpenuhi, maka akan diteruskan pada kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.

2.1.3.4 Konsep Tentang Motivasi